Prolog

7 0 0
                                    


"Bermimpilah dalam hidup, jangan hidup dalam mimpi"

(Andrea Hirata, Laskar Pelangi) 

Namanya Aisyah, lengkapnya Aisyah Noermi Syahidah. Nama indah yang merupakan doa dari kedua orang tuanya agar ia bisa seperti Aisyah istri Nabi dan yang memberi cahaya untuk sekitarnya sampai ia menjadi seorang syahidah. Lahir di keluarga yang kurang mampu secara materi, tapi cukup dalam bekal agama. 

Kedua orang tuanya, Hisyam dan Jannah merupakan orang yang faham agama dan membekali putra putrinya dengan dasar agama yang cukup. Karenanya, keluarga ini meski kekurangan materi tapi tetap menjadi keluarga yang disegani oleh masyarakat kampung disekitarnya. Apalagi, keempat anaknya terkenal dengan kecerdasannya. Damar Syamsudin, kakak lelaki Aisyah merupakan pemuda pertama dari desanya yang bisa mengenyam bangku kuliah di kota dan setelah lulus kini bekerja sebagai seorang guru. Dan Aisyah pun mengikuti jejak kakaknya kuliah di kota, dengan beasiswa penuh sampai dia lulus, dan kini mengabdikan ilmunya di sebuah LSM yang bergerak di bidang kemanusiaan. Sedang kedua adik kembarnya, Galang dan Gilang kini tengah berjuang mengikuti seleksi cpns sebagai guru. 

Hari-hari Aisyah di kota sangat menyenangkan, ia terkenal sebagai gadis sholihah yang periang dan selalu bersemangat. Lingkungan LSM yang menyenangkan dan kebahagiaan hatinya bisa terjun memberdayakan masyarakat membuatnya memiliki energi berlebih, meski jarak ke pelosok desa sasaran pengabdiannya itu jauh, namun tak terlihat raut lelah sama sekali. 

Namun, keceriaan itu kini perlahan menghilang seiring banyak hal yang terjadi padanya. Dan itu bermula dari kepergian ibunya, sosok yang sempat dilupakannya saat ia tengah menikmati asyiknya dunia, membangun mimpinya. Yah, ia memutuskan kembali ke desa. Kembali ke sisi Ayahnya karena sebagai anak perempuan satu-satunya hanya ia yang dirasa paling tepat untuk kembali. Tentu, dengan misi untuk bisa berbakti pada Ayahnya. 

Akankah, ia bisa mengembalikan senyum tulus dari hatinya? Mengembalikan keceriaannya yang dulu tak pernah hilang? Apakah ia masih bisa membangun mimpinya? 

Ya, sekarang Aisyah tinggal di Desa, bersama Ayah dan ibu tiri yang membencinya dan selalu berusaha membuat Ayahnya benci padanya. Masyarakat desa yang selalu berkomentar pedas tentang apa saja yang mereka nilai salah tanpa tahu kenyataannya. Dan kini ia harus bekerja di tempat yang jauh dari keilmuannya, jauh dari bangunan mimpinya yang dulu. Yah, kini ia bekerja sebagai manager di sebuah yayasan pendidikan islam. Dengan keterbatasan yang dia punya, dan belum adanya kepercayaan dari bawahan serta rekan kerjanya membuat sosok Aisyah tak disukai siapapun. Dan itulah alasannya menjadi sosok yang pesimis, dan senang hidup dalam mimpi. 



Strong GirlWhere stories live. Discover now