Chapter 2 - Waktu Sekolah

41 2 0
                                    


"Uhh, Capek aku....."

"Lagian salah siapa ini coba? Ngapain lu bengong liatin kucing tadi?

"Itu karena........ tunggu. Bukannya lu juga kesiangan tadi hah?

"......"

Jadi benar ya.

-5 menit Sebelum nya-

Tadi saat kami sampai digerbang setelah capek berlari, Pak Satpam itu menghampiri kami. Dia melihat kami dengan tatapan marah nan sadis dan mengecek jam tangannya. Melihat Pak Satpam marah ngeri juga ya. Kalo dia menyuruh kami menulis nama di daftar keterlambatan, poin eksekusi di Gremoire Sakti Sekolah bisa bertambah nih.

"Kalian berdua...."

""......""

"Kenapa masih berdiri disana?"

""....hah??""

"Kalian ga dengar? Kenapa berdiri disana sambil lihat-lihat saya? Saya ganteng ya? "

PD juga nih bapak..

"Cepat masuk atau waktunya habis."

"Ehh, kami boleh masuk?"

"Lha iya, waktunya kan 10 menit lagi"

""......""

****

"....kita jadi kayak orang bodoh...."

"Lu yang bodoh!!, jam lu tuh yang kecepetan, Astaga Dragon!!!! Lu sendiri yang ngatur malah lupa...."

"..ya ya, maaf deh"

Memang jam tanganku diatur 15 menit lebih cepat dari dari waktu normal dan aku lupa menggantinya. Itu adalah waktu saat mengikuti les bimbel pagi pada waktu libur sekolah ke marinagar tidak telat. Sampai akhirnya jadi seperti ini...

Setelah melewati gerbang, kami menuju kantor untuk melihat daftar kelas yang kami ikuti di papan pengumuman. Aku mencari namaku secara vertikal ke bawah. Dan namaku berada di kelas 2B. Sepertinya Sandy juga masuk di kelas 2B. Lagi-lagi kami sekelas lagi.

SMA Swasta Garuda Sakti, itulah nama sekolah kami. Gedung sekolah ini memiliki 3 lantai bangunan. Kantor, Perpustakaan, dan sebagian kelas satu berada di lantai 1. Sedangkan lantai 2 dan 3 untuk ruang kelas murid. Kelasku berada dilantai 2. Untuk kantin dan laoratorium berada si luar gedung. Sekolah ini memiliki wilayah yang luas. Ada aula dan lapangan upacara, serta lapangan untuk futsal, basket, dan voli, dan badminton. Berkat itu, sekolah ini mendapat nilai akreditasi A+.

Aku saat ini mengikuti acara penyambutan siswa baru di aula sekolah. Seluruh siswa wajib untuk hadir, jadi mau tak mau harus hadir.
Setelah mendengarkan pidato Kepala Sekolah dan Ketua OSIS, perwakilan siswa baru juga akan memberikan pidato nya.

"Baiklah selanjutnya kita akan mendengarkan sambutan dari perwakilan siswa baru yang akan dibawakan oleh
Mei Fitriani, kepada Mei dipersilahkan!"

"Baik..."

Seorang gadis berumur sekitar 15 tahun berdiri dan berjalan ke arah panggung. Dia mengenakan seragam sekolah berdasi biru yang urutan kelasnya yaitu Biru-Merah-Hijau. Rambut pirangnya diikat dua dengan pita merah gaya kelabang, dan dadanya tidak terlalu besar. Dilihat dari manapun, dibandingkan cantik, gadis ini terlihat manis. Pasti dia sangat pintar sehingga menjadi perwakilan murid baru.

"Yang saya hormati bapak Kepala Sekolah, Guru, Serta teman-teman dan para kakak senior sekalian, Saya atas nama seluruh murid baru mengucapkan terima kasih karena telah diterima di sekolah ini. Harap kedepan nya kami memohon bimbingan dari semuanya. Terima kasih."

Karunia Seekor Kucing Betina (On-going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang