Prolog

49 2 0
                                    

"Tolooooooong!! Tolong akuu!!"

Terdengar suara gadis yang berteriak, membuatku berhenti berjalan. Suara itu seperti berasal dari arah hutan di belakang taman.

"Ada apa kak? kenapa berhenti?"

"Entah lah Rin, aku mendengar ada teriakan, kayak nya cewek"

"hmm? dimana? aku ga denger..."

Saat ini, aku dan adik perempuanku habis berbelanja dan berada dijalan melewati taman. sepertinya dia tidak mendengar suara itu, karena sumber suara nya jauh dalam hutan. Dan entah kenapa pendengaranku agak sedikit tajam. Aku penasaran.

"Rin, kau pulanglah duluan. Tolong bawa ini!"

"Boleh sih, emang mau kemana?"

"Ada yang mau kulihat sebentar."

"Jangan lama-lama, ntar mama marah tau rasa."

"Kalo mama nanya, bilang aja ada urusan."

Kami pun berpisah dan aku segera menuju kearah sumber suara tadi. Hutan dibelakang taman itu agak gelap, karena penerangan nya cuma sebatas di taman. Tapi aneh nya aku bisa melihatnya dengan jelas. Walaupun cahaya bulan tidak terlalu terang.

"Etdahh, aku harus cepat!"

Aku mempercepat langkahku. Mungkin bisa dibilang setangah berlari. Teriakan gadis itu mencirikan bahwa dia sedang dalam masalah. Dilihat dari tempat asal suaranya, itu jelas kejahatan sedang berlangsung.

Ini aneh, bagiku yang hanya orang biasa, tanpa satupun kemampuan untuk bertarung, mendekati suara itu. Mendengar suara tadi, entah rasa takutku menghilang. Seolah-olah hatiku tergerak untuk segera menyelamatkannya. Aku bisa saja memanggil bantuan dulu, tetapi hal itu akan memakan waktu.

Tak lama kemudian, aku sampai dikedalaman hutan. Disana aku melihat sebuah gubuk tua yang lumayan besar. Mungkin bisa menampung sekitar 3 orang. ahh ternyata memang disini sumber suaranya.

"Oi lu bertiga, awasi gadis itu, w mau kencing dulu."

"Kencing aja sono, jangan lama-lama lu, kita mau kabur dari sini."

"Betul itu."

"hmmm..."

Saat ini aku melihat ada 4 pria besar dan seorang gadis yang diikat dan mulutnya disumpal. Para pria itu mempunyai pisau dipinggang nya. Tentu saja aku sedang bersembunyi dibalik semak. Yah, dilihat dari manapun juga, ini jelas jelas sebuah penculikan.

Tapi tunggu.....

gadis itu, terlihat tidak asing.

tapi siapa ya?

........ ah sumpalan mulutnya terlepas..

"Tolooonggggg!"

"wihh sianjir nih cwe, kaget gue. Oi, sumpel lagi mulutnya! Nanti kedengaran orang"

"Tenang bro, ini jauh dalem hutan. kaga bakalan dengerlah orang"

"Tenang-tenang pala lu peang. bisa aja ada orang lagi jalan jalan kan?"

"Jalan jalan di hutan? ngaco lu, mana ada orang mau ke hutan malam-malam!!!"

Yah, tapi aku sudah datang kesini sih.

"hmmm mmm mmghmn!!!"

Sudah kuduga. Gadis itu tidak asing...
tapi siapa?

"......ahhh, dia adalah Mei!!"

tanpa sadar aku berteriak..

"siapa disana?!!"

"Tangkap dia, bila perlu bunuh sekalian"

"Kejarrr!!!!"

Gawat. Mereka bilang akan membunuhku? Sadis coegg

Aku harus lari dan mencari siasat. Tiba tiba muncul seorang pria yang memegang pisau didepanku. Dia akan mengayunkan pisaunya ke arah ku _______

___*Creeetttt

Darah segar pria itu pun menetes.

______________________________________

Hai semuanya!! Author disini :v Gimana cerita nya tadi? seru bukan?

yeeeeei!!!!
*Prokk prokk (tepuk tangan)

tapi ini baru awal, masih banyak konflik yang akan muncul nanti lhoo.

tunggu cerita selanjutnya ya

Kisah heroik akan segera dimulaii 👊

ps. Jangan lupa kritik & saran nya ya 😆

Karunia Seekor Kucing Betina (On-going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang