HAMPIR

35 12 10
                                    

Kiki terus melangkahkan kaki nya dipenjuru jalan dengan lunglai. Entah mengapa dia slalu memikirkan hal yang membuatnya takut akan sesuatu

Dengan tatapan kosong dia menyebrang jalan tanpa sadar, kemudian...

Tittt...titt..titttt

Terdengar suara klapson mobil dan decitan rem, seketika Kiki langsung terbangun dari lamunan nya.

"Eh lo mau mati ya?"ucap laki-laki tersebut yang keluar dari mobil dengan berseragam SMA sama seperti Kiki.

Kiki terperanjat kaget melihat laki laki yang berada didepannya terlihat tangan kiki yang dingin dan bergetar serta detak jantung yang tak karuan.

"Woy jawab ditanya malah nunduk"geram laki laki itu.

"Mampus gue kenapa bisa gini sih dia lagi dia lagi, aha gue punya ide"batin kiki ketika mendapat sebuah lampu terang yang ada dikepalanya.

Kiki mengangkat kepalanya dan sekarang laki laki itu yang meneguk saliva nya beberapa kali. Ia teringat kejadian dikelas tadi membuat bulu kuduknya merinding.

Kiki memajukan langkah nya beberapa kali..

1 langkah..

2 langkah..

Sebelum langkah yang ketiga laki-laki tersebut sudah memundurkan langkahnya dan masuk kedalam mobil dengan cepat memutar balik arah mobilnya.

Kiki lantas heran melihat kejadian didepannya padahal dia hanya ingin meminta maaf.

"Woy woy lo kak Vero kan?eh eh mau kemana gue mau ngomong bentar?kak turun dulu!Woy kak buka kaca nya bentar gue mau ngomong"cerocos Kiki panjang lebar dalam satu tarikan nafas sambil menggedor gedor kaca mobil milik Vero.

Vero yang melihat kearah kaca langsung merinding seakan akan nyawa nya sedang dipertaruhkan ditangan antara harimau atau macan.

Wuusshhhhh... bunyi mobil Vero yang beranjak pergi.

"sebegitu seram nya gue dimata lo kak?"ucap Kiki sembari melihat belakang mobil Vero yang perlahan menjauh.

"Gue juga gak bakalan sudi nyariin lo kalo bukan karena beasiswa yg gue dapet dari orang tu lo. Huffttt".

********

Deburan ombak laut menerpa disertai angin senja yang lembut dan sejuk memperlihatkan pemandangan indah Sunset berwarna jingga yang membuat suasana bertajuk romantis semakin mendukung 2 insan yang sedang menikmati pemandangan alam tersebut.

Kiki bersandar dibahu lelaki jangkung berbadan kekar itu sambil memejamkan matanya membiarkan angin menempuh rambutnya yang dibiarkan tergerai indah.

"I love you"bisik lelaki itu yang membuat Kiki membuka matanya.

"I love you too Vero"ucap Kiki sambil tersenyum tulus memandang mata Vero yang tajam namun tersirat cinta yang begitu besar dimata lelaki itu untuk dirinya.

Tiba tiba Vero bangkit dari tempat duduk nya"Kamu tunggu disini sebentar"kemudian laki laki itu berlalu.

Kiki mengangguk sambil tersenyum.

Tak lama beberapa menit Vero datang dengan membawa mahkota yang terbuat dari lilitan bunga dan akar.

"Tolong ketika bagaimanapun aku dan kamu bertengkar jangan pernah sedikitpun niat kamu untuk ninggalin aku. Kita memiliki komitmen yang sama,kita saling memiliki satu sama lain,kita saling melengkapi. Dan ketika kamu melihat seseorang yang lebih dari aku, tolong katakan padaku katakan semuanya agar aku bisa melebihi orang itu dan kembali menjadi panutan dimatamu"ucap Vero lembut sambil memakaikan mahkota tersebut diatas kepala Kiki.

"Kamu lah dewiku jangan pernah kamu meninggalkanku bila kamu tak ingin membuatku hancur. Ki i'm believe you"sambung Vero.

Kiki meneteskan air matanya dan tak mampu untuk berbicara. Kiki memeluk erat Vero disertai air mata yang mengalir dipipinya.

*******

Indah Pada WaktunyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang