Ruangan itu dipenuhi wartawan dari berbagai media. Semuanya memiliki kepentingan yang sama, meliput pemakaman dua orang itu, Ryu Sujeong dan Joo Hanbyul, terpidana mati kasus penculikan tujuh hari. Siapa yang mengurus acara pemakaman mereka? Tak lain dan tak bukan jawabannya adalah Jeon Jungkook dan istrinya, Yein.
Banyak yang bertanya, kenapa kedua pasangan itu rela mengurus semua acara pemakaman orang yang nyaris mencelakai hidup mereka? Jawabannya hanya satu, karena mereka sudah saling memaafkan, toh, menyimpan dendam tak ada gunanya kan?
“Mereka akan dimakamkan di mana Jeon?” tanya Namjoon yang datang bersama semua anggota kepolisian yang lain.
“Mereka akan dimakamkan di makam keluarga Joo,” jawab Jungkook.
“Kenapa acara pemakaman ini sepi sekali?” heran Taehyung.
Memang benar, acara pemakaman ini tampak sepi. Tak banyak tamu yang datang, hanya segelintir petugas kepolisian yang pernah menjadi rekan kerjanya. Jangankan teman semasa sekolah, anggota keluarga yang lain pun tiada yang datang. Tempat ini hanya dipenuhi oleh kalangan wartawan.
“Keluarganya menolak datang, bahkan mereka menolak untuk mengurus pemakaman. Bahkan Yein harus memohon pada keluarga mereka agar Sujeong dan ibunya bisa dimakamkan di makam keluarga Joo,” jelas Jungkook.
“Mereka tega juga ternyata,” gumam Minggyu.
“Bagi mereka, kejahatan Sujeong dan ibunya adalah aib,” ujar Jungkook sedih.
Semuanya pun mendadak diam. Memang, apa yang dilakukan Sujeong dan ibunya adalah kejahatan keji, tapi bukankah mereka sudah mendapatkan balasannya?
Acara pemakaman pun dimulai, semua tamu yang datang sudah memberikan penghormatan terakhir pada para mendiang sebelum diberangkatkan ke lokasi pemakaman.
“Oppa, Yein mau lihat pemakaman Sujeong eonnie,” bisik Yein pada Jungkook.
“Yein, oppa sudah bilang, kau lebih baik di sini, kau harus menjaga kandunganmu!” tolak Jungkook.
“Tapi kandunganku baik-baik saja oppa, oppa dengar sendiri kan kata dokter kemarin kalau bayinya sehat,” kata Yein merajuk.
“Iya, tapi kau masih dalam perawatan terapi atas traumamu, dokter melarangmu datang ke pemakaman agar traumamu berkurang, oppa sudah berbaik hati dengan memperbolehkanmu datang ke acara ini, tapi oppa tidak akan mengijinkanmu untuk melihat prosesnya!”
“Oppa..”
“Sekali oppa bilang tidak ya tidak Yein!” ucap Jungkook tegas. “Hasil pemeriksaan terakhir menunjukan kalau traumamu muncul lagi, dan itu bisa memberi pengaruh buruk pada bayi kita, memangnya kau mau terjadi hal yang buruk pada anak kita hem?”
Yein tak bisa membantah. Ya, benar apa yang dikatakan Jungkook, gejala trauma atas peristiwa penculikan itu sempat dinyatakan sembuh oleh dokter. Tapi entah kenapa gejala itu muncul kembali semenjak Jungkook dan Yein sibuk mengurus pemakaman Sujeong. Yein menjadi gampang panik dan takut ditinggal sendiri. Terkadang Yein merasa kalau ada orang asing yang mengikutinya. Itulah kenapa Jungkook bersikeras untuk melarang Yein datang ke upacara pemakaman ini, tapi sekeras itu juga Yein membantah. Akhirnya mereka sepakat bahwa Yein bisa datang ke upacara pemakaman, tapi tidak untuk proses pemakamannya.
***
“Aku pulang Yein,” pamit Soojung setelah melihat Jungkook masuk ke dalam rumah. Soojung diminta untuk menemani Yein saat Jungkook menghadiri proses pemakaman Sujeong karena Yein takut sendirian di rumah.
“Nde, terima kasih eonnie,” kata Yein sambil mengantar Soojung ke depan pintu. Kemudian ia mendekat ke arah Jungkook yang sedang minum di dapur sambil merenggangkan dasinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Days [END]
FanfictionJeon Jungkook, seorang lulusan terbaik Akademi Kepolisian Korea yang ditugaskan di Kantor Kepolisian Seoul sebagai salah satu detektif pada Divisi Kejahatan Berat. Karirnya cemerlang, tentu saja. Dia sering menjadi titik temu berbagai kasus buntu ya...