Part 2

370 20 1
                                    

Part 2
.
El berjalan dengan menggendong tas ranselnya. Ia mengikuti apa yang Ibu nya perintahkan tadi, untuk pergi menggunakan kendaraan umum.
.
Hingga El pun tidak tahu arah jalan pulang. Mungkin bukan tidak tahu, tapi Ia tidak tahu apa yang harus Ia lakukan dikehidupan selanjutnya.
.
Hanya sebalut seragam sekolah menengah atas yang membalut tubuhnya, El berjalan pelan dipinggir sungai Hann.
.
Mungkin ini adalah kali pertamanya El berjalan seorang diri tanpa seorang pengawal disamping nya. El melirik sungai yang begitu damai disana.
.
El menghentikan langkahnya sekejap. Apa Ia dapat melanjutkan hidupnya kelak? Apa yang harus El lakukan lagi setelah ini??
.

 Apa Ia dapat melanjutkan hidupnya kelak? Apa yang harus El lakukan lagi setelah ini??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
Bukankah semuanya sudah hilang? Harta miliknya, kekuasaan ayahnya. Lalu apa yang El akan lalukan tanpa semua itu?
.
Dengan tangan yang mulai bergetar. El menggenggam pagar sungai Hann. El sedikit ragu, Ia melawan rasa takut nya pada ketinggian.
.
Tapi... apakah Ia dapat melewati kehidupan selanjutnya?
.
Kaki El mulai menaiki jeruji besi pagar, kaki El mulai bergetar.
.
"Tidak. Tidak. Jika aku tidak bunuh diri sekarang. Lalu bagaimana dengan hidupku esok?" El bergumam pada dirinya sendiri. Ia meyakinkan dirinya untuk mengakhiri hidupnya saat ini.
.
Angin disekitar sungai semakin kencang. El semakin bergetar, Ia pun tidak berani melihat kearah bawah.
.
"Mungkin rasa sakit nya hanya sementara. Setelah itu aku akan menghilang. Ayolah el. Ini adalah jalan satu-satunya! Aku tidak bisa bayangkan hidup ku selanjutnya. "
.
El kembali menaiki dua jeruji besi pagar jembatan sungai, jika Ia melangkah satu kali lagi, kemungkinan Ia akan tergelincir dan masuk kedalam sungai.
.
Dan... mungkin polisi akan menemukannya besok pagi dalam keadaan mengapung dan tidak bernyawa.
.
El memejamkan mata, tekad nya sudah bulat.
.
"Selamat tinggal ayah. Semoga kau tidak menyesa......"
.
Tiba-tiba..
.
"Permisi"
"..." Dengan cepat El membuka matanya dan masih menghadap sungai, El sedikit kaget, tubuh nya sedikit bergoyang dan hampir terjatuh.
.
"Permisi, apa jalan ke arah sini menuju terminal bus menuju busan?"
"..." El tidak menjawabnya. El masih diam membeku.
.
"Sepertinya tadi saya tertidur di pinggiran sungai saat acara study tour sekolah. Hoaaaam.. Saya baru terbangun, besok pagi sialnya saya harus sudah berada di kelas. Sial. Sepertinya mereka semua meninggalkan ku." Ucap pria ini.
.
"..." El kembali diam.
"Halo??? Apa kau tidak bisa membantu ku kemana arah jalan pulang?"
.
El mengepalkan lengannya kesal. Apa pria ini tidak tahu jika gadis dihadapannya ini akan melakukan tindakan bunuh diri.
.
El menghela nafas nya dan dengan cepat El menunjuk lengan nya ke arah samping kanan.
.
"Disana . Terminalnya disana." El mendengus kesal. Masih berdiri di atas pagar pembatas jembatan.
.
"Ah, benar firasat ku, memang disana terminal busnya. Baiklah, terimakasih telah  membantuku." Ucap pria ini, El mendengar suara langkah laki-laki itu menjauh.
.
El kembali memejamkan mata dan kembali memulai aksinya untuk bunuh diri.
.
Tubuh El mulai bergetar hebat, ini adalah jalan terakhir.. dan...
.
WOOOOSH~
.
Angin sungai begitu besar, dan tanpa sadar telapak kaki el terlepas dari jeruji besi, yang menandakan bahwa Ia akan terjatuh kedalam sungai yang dingin.
.
Tapi....
.
Seseorang menarik pingganya dari arah belakang dengan cepat. Walaupun El sudah menaiki dua jeruji besi, tapi wajah seseorang di punggungnya begitu terasa hangat disamping wajah El.
.
Pria itu tinggi.
.
"Lepaskan!!!" El mengamuk hebat.
"..." pria ini hanya terdiam. Deru nafas laki-laki ini begitu sangat hangat ditelinga El.
.
"Bernainya kau menyentuh tubuhku!! Lepaskan!!" El mengamuk.
.
"Apakah ini yang dilakukan gadis kota pada malam hari di atas jembatan sungai Hann? Melompat dari ketinggian dan berenang dalam kegelapan di malam hari?"
.
"Lepaskan!!!" El menggigit dan mencengkram lengan berotot laki-laki ini dengan keras.
.
Pria ini pun menurunkan tubuh El. Penerangan disini sangat gelap. Mereka berdua berdiri dibawah lampu yang tidak begitu terang. Pria ini memakai sebuah jaket hoodie yang menutupi rambutnya dan sebagjan wajahnya.
.
"Sinting!"
.
PLAK!!
.
Dengan keras El menampar laki-laki bertubuh tinggi ini, El berbalik dan berlalu pergi meninggalkannya.
.
Dan mulai detik ini, El mulai menghadapai kehidupan yang baru.
.

Dan mulai detik ini, El mulai menghadapai kehidupan yang baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
TBC

The EveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang