52

193 13 0
                                    

Di malam yang dingin itu, Clarie meberanikan diri untuk kabur dari kamarnya. Clarie meraih jaketnya dan berusaha turun melalui pohon yang tak jauh dari balkon kamarnya.

Membuka pagar perlahan lalu berlari ke arah jalan besar, menemui sosok yang baru saja menelponnya beberapa saat yang lalu.

Matanya berbinar melihat mobil yang tidak asing itu terparkir, ia berusaha untuk menyembunyikan air matanya saat bertemu dengan pria ini.

Clarie membuka pintu disamping sopir dan segera masuk ke dalam. Ia hanya bisa menghela nafas dalam, sedikit rasa bersyukur karena masih bisa melihat wajah dingin itu lagi.

"Wae?" Tanya pria itu ketika Clarie menatapnya.

"Bisa mengabulkan permintaanku?" Clarie bertanya pada pria disebelahnya.

"Tentu, kamu mau apa?" Clarie tersenyum mendengar ucapan itu.

"Aku mau minum" jawab clarie sambil menatap kaca mobil di depannya.

Tiba tiba ada sebotol minuman yang diletakkan di genggaman clarie, tetapi clarie menolaknya.

"Aniya, antarkan aku minum"

"Jangan gila"

"Satu kali ini saja, kak dyo bilang bisa mengabulkan permintaanku?"

Dyo serasa mati kutu terbungkam oleh perkataannya sendiri. Ia hanya menggaruk tengkuknya, ia tidak mungkin membawa clarie kesana. Bahkan dia sendiri bukan peminum yang handal.

Apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur dan perkataan tidak bisa ditarik. Dyo segera menancapkan gas mobil membuat Clarie menyunggingkan senyumnya.

[21.30]

"Kenapa cuma 2 botol?" Tanya clarie ketika seorang ahjumma menyajikan 2 botol soju.

"Kamu belum tentu habis, dan aku gak bakal habisin uang cuman buat beli ginian" jelas dyo.

Clarie hanya berdecak, ia segera membuka botol itu lalu menuangkannya sedikit di gelas.
Saat clarie hendak menuangkan di gelas dyo, dyo menolaknya.

Ini kali pertama Clarie meminum soju, walaupun sebenarnya ia tidak berani. Tapi kali ini dia kehilangan akal, ia ingin meluapkan semuanya ditemani namja yang disayanginya itu.

Clarie sudah menghabiskan 1 botol, matanya mulai berat, kepalanya mulai pusing. Dan cara bicaranya mulai ngelantur.

"Jangan minum lagi" ucap Dyo yang sedari tadi hanya menonton clarie saja.

Clarie tak menghiraukannya bahkan dia meneguk langsung dari botol kedua itu.

Tanpa banyak bicara, dyo segera merampas botol soju yang ia pegang.

"Ahhhhh waeee!!" Bantah Clarie sambil cemberut, dyo hanya diam.

Tiba tiba clarie menangis sesegukan.

"Wae? Eomma!! Kenapa aku yang diusir? Aku bahkan masih terlalu muda untuk hidup sendiri" clarie berucap sambil menangis.

"Gwaenchana?" Dyo segera beralih posisi duduk disamping clarie.

"Gwaenchana! Aku cuman dibuang perlahan. Oh ya, kau tau? Aku harus pergi tapi aku belum bilang ke kak dyo"

Dyo mengerutkan dahinya, sekarang Clarie berucap seperti tidak mengenal bahwa orang di depannya adalah dyo.

"Aku... kecewa... dia milih.. NENEK LAMPIR!  YAA!  Aku yang lebih dulu suka Dyo! seharusnya aku tidak meletakkan hati... hiks hiks"

Dyo menatap sendu wajah clarie yang menangis, ia dapat merasakan kepedihan Clarie tapi hatinya bertolak belaka karna suatu hal.

"Dia bilang aku boleh kembali padanya kapan pun, seperti ingin kembali tapi harus pergi.. aku menyukainya, katakan maafku pada namja mata bulat itu."

Ucapan terakhir sebelum clarie benar benar terlelap. Dan akhirnya dyo lah yang direpotkan, ia harus membawa clarie ke dalam mobil.

Dyo melirik jam di tangannya, sudah jam 23.39. Lalu ia menatap wajah sembab clarie yang tertidur.
Ia segera melajukan mobil, dyo hendak membawa  ke rumah clarie, namun mengingat kembali lanturan clarie saat mabuk membuatnya tidak tega.

Terpaksa ia menitipkan Clarie ke rumah chanyeol.

00.14

Dyo memencet bell rumah ceye berkali kali. Hingga chanyeol sendiri yang membukakan pintu.

"Ne? Eoh dyo.. Clarie?! Wae?! Kok?" Chanyeol yang masih 5 watt segera membelalakan matanya.

Mereka berdua segera membawa clarie ke dalam dan menidurkannya di atas sofa.

"Gue titip clarie, kayanya dia habis ada masalah di rumahnya" ujar Dyo.

"Clarie mabuk? Kok lo biarin clarie mabuk? Lo mau ngajarin clarie rusak?" Chanyeol udah emosi karna tau Clarie mabuk.

Dyo menghela nafas kasar.

Gue juga sebenernya juga gamau biarin dia mabuk-dks

"Dia maksa minta dianterin minum" jelas dyo.

"Berapa botol?"

"Satu setengah, mending cepet siapin kamar. Clarie biar tiduran di kamar aja" tutur dyo.

Dyo hendak mengangkat tubuh Clarie yang sudah pulas.

"Gue aja, lo bisa pulang" cegah Chanyeol secara tiba tiba, dan lagi lagi Dyo cuma bisa mengalah.

"Yeol, Lo bisa jagain Clarie kan?" Ujar Dyo secara spontan membuat Chanyeol menghentikan langkahnya.

"Tentu,udah pasti dia gue jagain. Gue juga bisa bikin clarie bahagia kok. Lo gak usah khawatir, toh dia pacar gue" jawab chanyeol.

"Gue pamit" ujar dyo dengan lesu.

"Heem.. hati hati, makasih yo" jawab chanyeol sambil membawa Clarie ke kamar.

[00.28]

Dyo masih tetap menatap langit" kamarnya, dan memutar ulang perkataan Clarie ketika mabuk. Telinganya bersemu merah, ketika ia tau maksud perkataan Clarie. Tetapi dirinya gundah karna satu hal yang hanya diketahui oleh dirinya sendiri.

Mungkin aku harus segera mengatakannya...

____________

HAPPY READING

VOTE YA

Lovemaking [Dks / EXO] DO KYUNGSOO-ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang