Hari ini adalah hari terakhir Nala di Jawa Timur, namun Nala masih memikirkan nasibnya, bagaimana dia berkomunikasi dengan ketiga teman barunya yang antik, bagaimana dia harus mengumpulkan berbagai kebaikan. Namun ketika sedang melamunkan semua itu suara seseorang yang cempreng membuyarkan lamunannya, ya siapa lagi kalau bukan Rachel.
"Na, kamu bener mau bali Jakarta ?"
"Kan aku gak seterusnya bakal di sini. Oh iya, terus gimana caranya aku ketemu kalian ?" Tanya Nala
"Teleportasikan bisa."
"Owh iya." Kata Nala sambil menepok jidatnya yang lebar.
"Tapi kamu juga jangan lupa tentang tugas kamu untuk mengumpulkan semua kebaikan."
"Iye" Nala tau." Jawab Nala.
Setelah perdebatan Nala dan Rachel kini giliran kedua temen Nala yang antik keluar.
"Nala kamu dipanggil kakek Paul udah tidak usah terlalu banyak bicara." Kata Arnolf dengan cepatnya.
"Lagian aku juga belum bilang apa - apa" kata Nala yang langsung ditarik oleh Gerry kepusaran cahaya. Dengan erat Nala berpegangan pada tubuh Arnolf yang berbulu tanpa memperdulikan kegelian yang terus menggelitik tubuhnya sebab terakhir dia masuk kepusaran cahaya itu dia malah muntah - muntah dan menjadi lemas. Ketika Nala sudah yakin jika dia sudah keluar dari pusaran cahaya itu dia mulai melepaskan pelukannya pada Arnolf dan perlahan membuka matanya.
Mereka berjalan menuju rumah kakek Paul tetapi di tengah perjalanan mereka dihadang tiga oger itu .
"Hai manis." Sapa Steven sambil mencolek dagu Nala dengan genitnya."Apa - apaan kau ini." Kata Gerry yang langsung reflek berdiri di depan Nala untuk melindungi Nala dari Steven.
"Wow, santai Gerry aku hanya menyapa gadis manis ini. Biarkan dia ikut bersamaku, maka selesailah tugas kalian."
"Tidak akan." Kata Arnolf yang maju untuk melindungi tubuh Nala diikuti dengan Rachel.
"Hah, baiklah kalau begitu. Kita tunggu tanggal mainnya." Kata Steven yang kemudian pergi diikuti kedua anak buahnya.
"Apa makasudnya ?" Tanya Nala dengan wajah ketakutan.
"Aku jelaskan nanti, sekarang kita ke rumah kakek Paul."
Keempatnya bergegas menuju ke rumah Paul Iskandar. Ketika sampai di rumah Paul Iskandar betapa terkejutnya mereka ketika mereka mendapati rumah Pual yang sudah porak poranda. Reflek keempatnya langsung masuk ke dalam rumah Paul dan mencari keberadaan Paul. Keterkejutan mereka bertambah ketika melihat Paul Iskandar yang sudah tak sadarkan diri dengan tubuh rentanya yang tergeletak di lantai.
"Cepat ayo bawa dia ke atas." Kata Rachel dengan wajahnya yang sangat panik.
Keempat mahluk yang berbeda dimensi itu langsung membantu Paul Iskandar agar lekas siuman.
-----------------------------------------------------------------------------------
Setelah sekian lama saya tidak update dan saya kehabisan ide.agak gak nyambung, semoga ada yg suka 😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Dengan Mereka Di Sini
FantasyKemampuan khusus yang tiba - tiba dimiliki oleh seorang gadis, mampu melihat bahakan bisa berinteraksi dengan mahluk - mahluk aneh yang sulit diterima nalar manusia. Keseruan, kekonyolan, bahkan ketegangan apa sajakah yang akan dialami gadis tersebu...