"Ya kamu benar"
Tiba tiba saja ada yang menjawabku.
Seolah tahu semua yang aku tulis disitu, dibuku perjalananku.
Aku mendongak, ku lihat sosok itu. Dengan perasaan yang serasa membuatku terpaku, serasa mati rasa, tapi ada sedikit bahagia. Dari mana datangnya dia? Dan sejak kapan? Apa saat aku sedang menulis dia juga sedang membaca? Membaca apa yang aku tulis. Kenapa tiba tiba saja dia ada. Ya, Angga Kurnia.
"Kamu" ketusku
"Ya, Angga Kurnia" jawabnya ssmbari mengulurkan tangan bermaksud untuk berjabatan.
Karna aku tidak ingin jadi pendendam aku mau saja berjabat tangan dengannya (seperti orang yang baru pertama berjumpa)
Ya, memang seperti itu dia. Entah apa maksud kedatangannya,kenapa dia mau menemuiku padahal dulu dia begitu sering melukaiku. Mungkin karna dulu aku sangat bodoh terlalu mencintainya, dan takut kehilangannya.
Tapi sekarang? Sama sekali aku tidak rasakan rasa semacam itu, sekalipun dia mengajak ku berjabat tangan atau apalah. Mungkin karna hati ini yang akhirnya memilih berhenti. Entah karna lelah, menyerah, sakit hati sendiri karna sudah terlalu sering dilukai. Tapi sama sekali aku tidak ingin ada niatan benci meski sudah pernah dibuat lelah hati berkali kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersemi
RomanceApakah ini akan tetap jadi akhir yang mengundang seribu tanya sebab kamu dan tulisanmu yang sekarang hanya menuliskan perihal tentang aku? atau jadi akhir yang bahagia untukku, untukmu, dan untuk kita? sebab kamu bersedia memaafkan menerimaku kemba...