MenyimpanRasa

retak?

Play lagu LastChild -DUKA

BRUKK!

"Please dengerin gw dulu,gw mau ngomong sama lo!" ucap seorang pria

"Mau apalagi lo hah?gw sibuk awas" balas seorang wanita.

"Please deh,lo jangan egois ini demi rumah tangga kita. Harusnya lo mau dengerin penjelasan gw dulu!" ucap seorang pria.

"Gw gabutuh penjelasan lo!" balas seorang wanita.

"Please!" mohon pria itu.

"5menit" balas wanita itu.

"Yang kemarin biarlah berlalu,kita jalani lagi hubungan keluarga kita dari awal lagi ya (nam)" ucap pria itu

Oh jadi (namakamu) toh:v

"Maksud lo?kita ngejalanin dari awal lagi gitu,lo harus nya mikirrr hubungan kitaa udah gaada apa apa lagii dan itu lo yang mintaaa. Kita udah cerai fii ceraii!" sewot
(namakamu)

Rafi gengss-,-

"Kita belum cerai (nam) belum!" bantah rafi

"Apa maksud lo?kita belum cerai?lantas siapa kemarin yang datang ke rumah sakit,lalu minta gw tanda tanganin surat perceraian. Gw tanya siapaa?gamungkin kan hantu yang nyamar jadi lo,mustahil!" tegas (namakamu)

"IYAAA GW EMANG MINTA LO TANDA TANGAN SURAT PERCERAIAN ITU,TAPI SURAT ITU HILANG BELUM SEMPAT GW SERAHIN! SECARA AGAMA DAN HUKUM KITA MASIH SUAMI ISTRI (NAMAKAMUUUU!)" bentak rafi.

Apa?apa benar suratnya hilang,lalu itu akhirnya berati mereka masih ada ikatan-,-

"Hikss.. Nggak fi nggak,gw benci sama lo gw benciii!" ucap (namakamu),sambil memukul mukul dada bidang rafi.

'Gw rela lo pukulin gw sampe lo puas,asalkan lo jangan ninggalin gw. Gw gamau kehilangan lo!' batin rafi

Tcih,kemarin kan lo yg ninggalin duluan bangsat! Munafik lo!

'Gw bencii loooo tuann RAFISANJAYAAAA' teriak (namakamu) dalam hati.

"Hikss gw benci sama lo! Gw benciii!" tangisan (namakamu) terus menerus menjadi.

"Lantas apa lo hikss,udah nikah sama cacha?" tanya (namakamu)

"Nggak,gw ga nikah sama dia. Gw cuma dimanfaatin doang sama dia!" ucap rafi

"TERUS KENAPAA LO MAU DIMANFAATIN SAMA DIA KEMARIN GOBLOK?!!" bentak (namakamu).

Sesaat rafi terdiam,lalu dia menitikan air matanya. Woww miris);

"JAWABB GUEE JAWABBB FI,jawabbb" ucap (namakamu)

"Maaf" hanya itu yang bisa di ucapkan oleh rafi.

"Lo dengan mudahnya minta maaf,tanpa lo sadar betapa banyaknya kesalahan yang lo perbuat ke gue! Maaf lo itu ga seberapa fi sama rasa sakit yang gw alamin!" ucap (namakamu) penuh penekanan.

"Maaf (nam)"

"Maaf"

Dengan cepat rafi membawa (namakamu) kedalam pelukan nya,diusapnya lembut punggung (namakamu) lalu pelipis nya diberi kecupan beberapa kali. (Namakamu) tidak berontak,karena dia sudah lemas.