chapter 1, pengambilan ahli tanah

44 7 0
                                    

No one pov

"bagaimana bisa begini? Apakah uang yang di berikan tidak cukup?" tanya sang pengurus panti ashuan nora, dua direktur kembar yang duduk du hadapannya dengan santainya menjawab "bukan masalah uangnya, namun tanah ini sudah menjadi milik kami"

Seberapa hancurnya hati sang nyonya pemilik panti itu mendengarbhal tersebut "pasti ada jalan lain, saya akan melakukan apapun"

GUBRAK!!!

"SUDAH CUKUP!" bentak seorang gadis yang tiba tina masuk, dia langsung mengambil posisi duduk di samping nyonya Sidra lalu mengambil sebuah amplop "ambil saja semuanya, apa itu cukup?" tanya gadis berambut albino itu dengan tatapan mata yang tajam 

Kedua direktur menatap satu sama lain "kami bisa saja merubah semua ini, namun uang tak akan berguna" mendengar hal itu Ruby berdecih keras

"terus apa yang kalian mau, lakukanlah asal jangan hancurkan panti ini" mendengar itu kedua direktur menyerigai puas "kemas barang barangmu, hari ini juga kau ikut kami"

Mendengar hal itu nyonya Sidra terkejut "mau kalian apakan dia!?"  bentak nya dengan wajah khawatir "tenang saja nyonya kami hanya akan menjadikannya mempelai kami" mendengar hal tersebut nyonya Sidra yang awalnya terkejut menjadi tenang

'setidaknya dia akan belajar mencintai' batinya denganwajah sedih

"baiklah aku setuju, tunggu disini lima menit" ujar Ruby yang lalu pergi kekamarnya "namanya Athaline Ruby nyx, ya. Dia tidak memiliki nama belakang jadi tolong berbaiklah padanya"

Kedua pria itu hanya mengangguk, saat Angel keluar. Ia membawa sebuah koper yang dapat di katakan berukuran kecil "hanya segitu?" tanya zayn yang heran melihat gadis albino ini "kau berharap aku membawa satu kamar gitu?"

Kedua kembaran itu langsung menggelengkan kepalanya "baik mari pergi, namun ingat. Jangan sentuh panti asuhan ini lagi" mereka langsung pergi meninggalkan nyonya Sidra

"sampai jumpa" itulah kata kata yang keluar dari bibir peach Angel

Skip time

Kediaman keluarga Vaughan adalah mansion yang damai serta indah, sekarang terlihat semua maid dan butler berdiri sembari membungkukkan tubuh mereka "selamat datang tuan Zayn dan tuan Baxter"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kediaman keluarga Vaughan adalah mansion yang damai serta indah, sekarang terlihat semua maid dan butler berdiri sembari membungkukkan tubuh mereka "selamat datang tuan Zayn dan tuan Baxter"

Mereka terkejut ketika melihat gadis albino yang berdiri dibelakang mereka, mereka malah menunduk lagi dan berkata "selamat datang dirumah nyonya" ujar mereka yang di balas anggukan oleh Angel

Saat pintu utama terbuka terlihat Oliver dan tiga sau dara mereka sedang duduk dengan santai di sofa "apakah kalian telah selesai-eh..., kenapa ada seorang gadis disini?" tanya Caiden yang langsung ngegas

"hehe, mulai dari sekarang dia adalah mempelai kita" mendengar hal yang dikatakan Baxter mereka langsung terkejut kecuali Elian yang masih dengan santainya meminum teh miliknya

Baxter hanya dapat terkekeh puas akan reaksi saudaranya, tiba tiba Zayn merasakan ada yang mengetuk pundaknya. Saat dia berbalik terlihat Ruby yang sedang melihat jam tangan nya

"aku harus kerja sekarang"

Mendengar kata kata itu baxter langsung mengangkat tubuh sang gadis "honey, kau tak perlu bekerja sekarang. Sungguh, semua kebutuhanmu akan kami penuhi" Caiden merasa kesal dengan prilaku kakaknya

"tapi kebutuhanku adalah bekerja, jadi bagaimana?"

Krik......

Krik..........

"oi, siapa yang membawa seekor jangkrik masuk kesini?" tanya Elian sembari menunjuk kearah seekor hewan ber kulit hijau

Oliver menggelengkan kepalanya dengan pelan "maaf atas tingkah laku mereka, namaku Oliver chilson lux vaughan"

"aku Athaline ruby nyx, tidak memiliki nama belakang"

Mereka berjabat ajangan dan mulai berbincang sebentar "oh, aku hampir lupa. Acadia! Cepat kemari dan tunjukan nyonya  dimana kamrnya" dengan itu munculah seorang gadis kecil bersurai ungu yang imut

 Acadia! Cepat kemari dan tunjukan nyonya  dimana kamrnya" dengan itu munculah seorang gadis kecil bersurai ungu yang imut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"mari ikut saya nyonya " ajak gadis yang bernama acadia itu

'apa aku setua itu?' batin Ruby dalam pikirannya, saat Acadia berjalan dia mengikutinya dari belakang "wahh....., aku tak menyangka tuan akan menikahi nyonya. Anda sangatlah cantik, rambut putih dan mata biru. Itu sangat jarang ditemukan"

Mendengar pujian dari Acadia, Ruby langsung mengingat masa lalunya

Flashback

"ih....., lihat tuh si cewek yang gak punya nama belakang"

"dia tuanya kecepetan"

"masa kecil kecil rambutnya putih"

"kok ngecat rambut sih, kan masih kecil"

Mendengar hal itu Ruby hanya dapat terdiam "semua yang kalian bilang memang benar, namun aku akan tetap bertahan hidup" balas nya dengan nada yang santai

Tiba tiba salah satu anak maju dan mendorong tubuhnya hingga dia terjatuh ke sebuah sungai

"hahahahahah, mampus kau hahaha" dengan itu mereka pergi meninggalkannya

Ya dia tak dapat berbuat apa apa, kedua orang tuanya meninggalkannya, tak ada yang mengenalinya atau pun menyayanginya

"y-ya, ampun. Apa yang bercahaya di bawah es ini" ujar seorang gadis berusia 20 tahun yang sangat panik

Tiba tiba, matanya terbuka lebar saat melihat bahwa yang di bawah sana adalah seorang anak kecil berusia 6 tahun "n-nak, raih tanganku!" ujar gadis itu dengan panik

Gelap

Itulah yang hanya dapat dilihat oleh Ruby "hey kamu yang memiliki tubuh anak kecil" terdengar sebuah suara wanita dewasa yang lembut "iya kamu, jangan menyerah pada hidupmu. Kau akan bahagia nantinya"

Mendengar saran dari suara tersebut, Ruby langsung berusaha meraih tangan milik Sidra, ya gadis itu adalah Sidra phoenix. "baguslah kamu selamat, ayo ke rumahku dulu untuk menghangatkan tubuhmu"

End flashback

"nyonya, nyonya kita telah tiba" ujar Acadia sembari melam baikan tangan nya di hadpan Ruby

"terima kasih, kau boleh pergi sekarang" mendengar perintah itu Acadia memberikan hormat lalu dia pergi.

perfect empressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang