I Love My Coolboy[✔️]

4.

Sudah ada di FIZZO NOVEL
cari : milley
judul cerita : I love my coolboy

**
Keesokan harinya........

Kaira berjalan menyusuri koridor yang harus dia lewati untuk ke kelasnya.
Nampak ada orang yang sedang melambai lambaikan tangan nya kepada Kaira, seringkai senyum mulai terbentuk namun sangat tipis bahkan bisa jadi orang di sana tidak melihat kalau Kaira tersenyum, Kaira berjalan menghampiri seorang pria itu.

"Selamat pagi babe sayang," sapanya kepada rara.

"Apaan sih Za, pagi kembali Za," jawab Kaira datar tanpa ekspresi dari semalam Kaira terus memikirkan apakah dia harus pergi atau berjuang untuk Rangga. Pikiran negatif dan tekad pesimis selalu menghantui Kaira.

Reza sudah lebih dulu masuk ke dalam kelas, dan Kaira tidak pergi ke kelasnya melainkan ia pergi ke kelas Rangga yang masih berada dalam satu deret dengan kelasnya.

Sesampainya di kelas Rangga ia tidak menemukan orang yang ia cari, hanya ada tiga murid cewek dan dua murid cowok.

"Rangga, dia belum datang?" tanyanya, salah satu gadis itu mengangguk memberi jawaban pada Kaira.

Kaira memilih untuk kembali kekelasnya, entah apa yang terjadi pada dirinya. mendadak moodnya tidak karuan, moodnya dapat turun dengan cepat detik itu juga.

Keadaan hening saat Kaira memasuki kelasnya, belum banyak yang datang hanya masih ada beberapa orang yang tengah sibuk menyalin PR, mungkin? pasalnya yang Kaira lihat mereka sedang menulis sesuatu di buku milik mereka.

Kaira duduk di bangku miliknya, ia duduk tepat di samping Marisha.

"Lo kenapa Ra?" Tanya Marisha memecah keheningan.

"Gue bingung Sa," jawab Kaira lirih Kaira menundukkan kepalanya.

"Lo boleh cerita ke kita, kapan aja. Kita siap dengerin cerita lo," kata Reina yang kini mendekat kearah Kaira dan juga Marisha duduk.

"Yaudah cerita gih kita dengerin," ucap Marisha dan diberi anggukan oleh Reina.

"Gue sebenernya bingung Sa, Rein. Gue tau ini cukup awal untuk gue bilang gue cinta sama Rangga, dan gue juga tau diri, tau posisi kalo kodrat cewek itu di kejar bukan mengejar, dan gue jadi mikir apa bener gue semurahan itu?" Kaira menghela nafas jengah, ia menatap Reina dan Marisha secara bergantian.

"Menurut kalian, gue harus gimana? Lo tau kan kalo dari awal Rangga udah nolak gue di kehidupan dia," lanjutnya.

"Lo cinta dia? Apa lo yakin sama perasaan lo sendiri?" tanya Marisha, Kaira mengangguk mantap.

"Lo yakin, tapi gue rasa lo cuma kagum sama dia," timpal Reina.

Ah sudahlah! Bukan hanya Rangga yang mengatakan bahwa dirinya tidak benar-benar mencintai Rangga.

"Selamat pagi," sapa bu Nisa tiba-tiba membuat Marisha dan Reina dengan cepat duduk di tempat duduknya.

"Pagi Bu," jawaban dari semua murid kelas 11 IPA-3

"Buka halaman 126 untuk tugas hari ini," ujar Bu Nisa yang diberi sorakan tak terima oleh murid-murid.

"Kerjakan atau saya gak beri nilai!" Semua murid pun pasrah dan mengkerjakan nya tak terkecuali Kaira

****

Jam istirahat akan berbunyi sebentar lagi, namun guru didepan tidak ada tanda akan memberhentikan beliau untuk tidak bercerita.

Jam pelajaran matematika yang harusnya menjadi kelas paling Rangga sukai kini berubah menjadi sangat membosankan, menurutnya lebih baik mendengarkan penjelasan tentang induksi matiks daripada harus menjelaskan cerita kuno dari guru matematikanya ini.