15.

5.9K 200 3
                                    


Halo, bab ini udah aku revisi yaa bacanya jangan di skip-skip karena ada beberapa yang berbeda alias aku ganti.

***
"Cepet dikit dong Ra," kesal Leonard.

"Bentar abang," ucap Kaira sambil memakan nasi goreng yang telah dibuatkan oleh bibi.

"Lama banget," cibir Leonard kesal.

"Iya iya ini udah kok. yuk berangkat," ucap Kaira lalu berdiri meninggalkan Leonard.

Mobil leonard sudah terparkir di halaman SMA harapan bangsa. Kaira tersenyum kepada Leonard.

"Rara masuk dulu bang," ucap Kaira dan menyalimi tangan kanan kakaknya itu. Leonard hanya mengangguk dan tersenyum.
Sudah seperti anak dan ayahnya.

Setelah memastikan Leonard sudah pergi Kaira masuk sekolah menuju kelasnya.
Kaira berjalan santai sambil sesekali ia bersenandung ria. Pagi yang cerah, secerah suasana hati rara saat ini.

Ia melihat seorang cowok yang berjalan berlawanan arah dengannya terlihat sangat familiar, Kaira menyipitkan matanya dan menajamkan pandangannya berharap dugaannya tidak salah. Setelah dekat dan semakin dekat Rara tersenyum lebar.

"RANGGA," pekik Kaira membuat Rangga mau tak mau harus menghentikan langkahnya.
Saat  Rangga ingin berbalik arah dengan cepat Kaira mencekal lengan Rangga.

"Tunggu dulu, gue cuma mau bilang maaf aja kok. Gue tau gue berlebihan tapi ada yang harus lo tahu. Itu perjuangan gue buat dapetin lo," kata Kaira tersenyum manis.

Rangga hanya mengangguk dan ingin melanjutkan langkahnya.
Lagi-lagi Kaira menghentikan nya.

"Cuma itu respon lo?" tanya Kaira menatap Rangga tak percaya.

"Huh," kesalnya membiarkan Rangga pergi dari hadapannya setelah cowok itu menatap tajam kearahnya.

***

Bel pulang sudah berbunyi, penantian dari murid yang sudah sangat lelah dan lapar pun sudah datang. Bel yang sangat dinanti-nanti selain bel istirahat. Semua murid Sma harapan bangsa berhamburan keluar dari area sekolah.

Begitupun dengan Kaira ia sudah pulang dijemput oleh Leonard

Sedangkan Rangga dan kedua temannya, mereka masih didalam kelas karena hukuman yang mereka terima dari bu ineke.

"Gara-gara lo berdua gue juga kena apes," ketus Rangga. Memang benar Rangga tadinya tidak ikut-ikutan namun gara-gara Rian dan Daffa yang terus mengobrol dan juga awalnya yang dihukum hanya Rian dan Daffa namun dengan kompaknya ia juga menunjuk Rangga.

Setelah 30 menit lebih berkutat dengan sapu dan kain pel, sekarang mereka sudah boleh pulang setelah membersihkan kelas mereka.

"Gue duluan," pamit Rangga meletakkan pel itu di pojok kelasnya.

"Ga setia kawan lo," kata Daffa memelas melihat kearah Rangga.

"Bukan urusan gue juga," kata Rangga lalu pergi meninggalkan keduanya.

"Tumben tuh anak buru-buru banget," kata Rian menatap kepergian Rangga.

"Mungkin dia laper," kata Daffa asal.

"Yee, kalo itu gue juga laper. Udah aja kuy bu Ineke juga nggak liatin kita," kompor Rian menatap Daffa dengan senyum liciknya.

"Tumben lo pinter, yaudah kuy!" balas Daffa dengan senyum yang mengembang.

***


"Hai kak," sapa seorang gadis dan tersenyum lebar.

I Love My Coolboy[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang