8.

6.1K 226 3
                                    

Seperti yang kalian tahu, bahwa Kaira dan Rangga kini tengah menunggu film yang akan mereka tonton, Kaira senang ia bisa menonton berdua dengan Rangga jika biasanya ia hanya melihat pasangan seusianya berpasangan kini ada rasa bangga di diri Kaira ketika melihat beberapa cewek melihatnya dengan tatapan iri.

"Hahay, lo pada pasti iri kan." Kaira tersenyum puas, Rangga hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Kaira.

"Jaman sekarang nonton bareng temen? Bareng pacar dong!" cibir Kaira saat segerombolan siswi di sampingnya yang juga sedang menunggu film di mulai.

"Diem,malu maluin banget," ucap Rangga, Kaira hanya mengangguk.

Setelah menunggu beberapa jam akhirnya mereka sudah memasuki ruang teater.

Selama film di putar Kaira tak henti-hentinya mengoceh, Rangga kapok mengiyakan ajakan Kaira! Tidak lebih tepatnya sangat kapok karena Rangga juga harus menahan malu.

"Ga, emang ga pengen kaya Dilan?" tanya Kaira.

"Nggak," jawab Rangga.

"Padahal gue pengen punya pasangan kaya Dilan, lucu banget pasti gue awet muda soalnya ketawa terus," kata Kaira.

"Tapi gasehat juga sih untuk jantung gue," lanjut Kaira.

****

"Makasi Rangga," ucap Kaira tersenyum lebar, Rangga hanya mengangguk lalu bersiap untuk pergi dari pekarangan rumah Kaira.

"Mampir dulu sini, masa main pergi aja. Ketemu sama Mamah gue mau?" kata Kaira mencegah perginya Rangga, katakan bahwa sangat berlebihan itu memang benar.

"Apaansih, gak gue langsung pulang aja." Rangga kembali menyalakan mesin motornya dan melenggang pergi meninggalkan Kaira yang terus saja menggerutu.

Sepi adalah keadaan rumah Kaira di setiap harinya, orang tua yang gila kerja untuk membiayai segala kebutuhan Kaira, namun tetap saja Kaira membutuhkan sosok Ibu yang selalu menyambutnya ketika ia pulang dan sosok ayah yang akan ia sambut ketika pulang kerja.

Kaira menghela nafas berat lalu berjalan menuju kamarnya yang terletak di lantai dua rumah ini.

Kaira merebahkan tubuhnya di kasur, menatap langit-langit kamarnya yang berwarna ungu muda.

Hari ini cukup lelah tapi Kaira sangat menyukainya, bangkit dari rebahannya dan menuju laci meja belajar miliknya, Kaira mengambil buku diary. Menuliskan sesuatu yang terjadi hari ini dengan senyum yang mengembang.

"Non Rara makan dulu atuh, ini malah senyum-senyum sendiri." Bi inah menyembulkan kepalanya di pintu, Kaira segera menutup buku diarynya dengan kasar.

"Bibi mah ngagetin, kalo aku punya penyakit jantung gimana?" Bi inah menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Maaf atuh, ini mah dari tadi bibi panggil tapi non Kaira gak denger," jawab bi Inah.

Kaira mengangguk, "Tadi keasikan nulis, Mamah pulang jam berapa bi?"

"Yaudah mandi dulu non, abis itu turun ya buat makan. Nyonya gatau pulang jam berapa gak ngabarin bibi soalnya," jelas bibi panjang lebar.

"Yaudah deh bi tunggu aku di bawah aja ya," kata Kaira lalu berjalan menuju kamar mandi.

****

Karena bosan dan keadaan rumah yang sepi Kaira memutuskan untuk pergi ke mall, niatnya sih mau me time ya meskipun saat ini Kaira sudah seperti anak hilang.

Berjalan sendirian, kakinya melangkah kemanapun tanpa arah.
Merasa capek Kaira pun memilih untuk ke cafe.

"Mbak udah putus ya?" Kata seorang tiba-tiba, Kaira membulatkan matanya saat melihat anak muda yang ia ejek sore tadi.

I Love My Coolboy[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang