Shv#6

11 4 0
                                    

"Heh gar. Dari mana lu?". Tanya Afkar karena tiba-tiba Gara hilang sejak insiden tadi.

Memutarkan bolanya dengan malas. "Biasa, tadi ada mak lampir buat resek".

Tiba tiba datang Renal sambil menyenggol lengan Gara.

"Ciela bang, tuh muka ditekuk mulu. Senyum dikit dong buat aing." Canda Renal.

"Yoi. Kek cewek badmood ae lu gar." Serkah Yudha.

"Apaan sih lu pada gak jelas." Lalu meninggalkan mereka semua.

"Gak seru si Gara pakek acara badmood." Ucap Renal.

"Dih. Lu kan tau sendiri Gara gimana. Rooftop yuk." Ajak Afkar.

Lalu diangguk i mereka semua.

🌴🌴🌴🌴🌴

ShevaPov

"Eh kemana aja sih lu shev. Dari tadi dicariin ish." Omel

Sambil memutarkan bola malas "Biasa tadi tuh ada anak songong banget." 

"Ohh". Jawab mereka berempat dengan serempak.

※※※※※

Sheva merasa akhir-akhir ini mempunyai firasat yang tidak enak, entah apa yang mengganjal.

"Haloo ini siapa? Oiya? Haha....."

Samar-samar dia mendengar ibunya telfon entah dengan siapa. Yang pasti terdengar seperti seorang laki-laki.

Sheva terus memandangi ibunya yang entah terlihat beda sekali.

Setelah mematikan telfonnya. "Itu tadi siapa ma?".

"Ohh itu tadi temen Sma mama om Virga."

"Ohh". Pasalnya Sheva cuek dengan pembicaraan yang emang dia tidak kenal dengan Om Virga.

"Kak, tolong urusin pekerjaan rumah bentar ya. Mama mau keluar bentar." Perintah Zahra.

"Mau keluar kemana mah? Tumbenan. Udah bilang ke papa?. Tanya Sheva yang bertubi-tubi.

Dengan wajah ragu. Zahra menganggukan kepala dan langsung melesat keluar rumah.

"Aneh banget mama."

Tiba-tiba Brillyan datang. "Eh dek, sepi amat nih rumah kayak kuburan aja. Mama mana?"

"Enggak tau tuh, tadi katanya keluar tapi gak bilang mau kemana." Jawabnya sambil menonton televisi.

"Eh ig lo tadi diminta sama Gara temen gue." Ucapnya dengan wajah santai.

"Hah? Gara siapa? Kok lo bisa ngasih?"

"Etdah santai dulu dong matanya, gak bersahabat banget njir." Elak Brillyan.

Flashback on.

"Eh bang Bril. Lo tau engga anak yang tadi ribut sama gue." Tanyanya sambil mengedarkan pandangan kearah ramainya kota dari atas rooftop.

"Oh itu, dia adik gue. Namanya Sheva. Emang kenapa lo tadi bisa ribut sama dia?"

"Yakan tadi gue jalan eh gak sengaja nabrak dia. Tuh tiba-tiba dia nyerocos kayak toa".

"Eh eneng Gara kalau ngomong itu liat orangnya, lo ngomong sama angin ha?"

"Ha? Adek lu? Kenapa gue gak tau." Jawabnya dengan wajah bingung.

"Yakan secara gue anak baru disini. Jadi lo pada kagak tau privacy gue." Jawabnya sambil cengengesan.

"Hayoo, lo suka ya Gar? Lo suka ya? Suka ya? Suka kan? Suka deh? Tapi nanti jadiannya sama gue haha". Cerocos Renal sambil menaikkan kedua alisnya.

"Ceileh, akang Gara sekarang jatuh cinta. Adek jadi ngiri karna sekarang udah gak bisa naklukin hatinya akang". Goda Yudha.

"Hidih sok ngeles lu Gar. Kalau suka kejar, kalau udah diambil katanya sulapan kan repot ya gak?" Goda Afkar yang semakin menjadi-jadi.

"Kalian ngapain sih, gak jelas banget. Eh bang gue minta ignya dong. Boleh yaa?". Pintanya seperti memohon.

"Tuh kan minta ignya segala. Kalau gak jelas kenapa tuh muka merah kayak cabe war-war". Dan disambut tawa dari mereka semua kecuali Gara.

"Oke nanti gue kirimin ke Idline lo. Gue cabut dulu takut temen gue pada nunggu presidennya".

Lalu pergi meninggalkan mereka semua.


Flashback Off


※※※

Dikit ya? Maaf ini juga baru post😔. Lagi banyak something juga😆 *elah author sok sibuk jugak dih.

Oiya belum perkenalan ya?. Haluu perkenalkan, namaku Nabilah Salma Salsabillah. Ini ceritaku pertama diWattpad.

Aku tunggu kritik dan saran dari kalian semua, semoga suka♡ .

Ig: Salma.billah

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sheva El-HazimaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang