Di sebuah rumah yang megah, hiduplah sebuah keluarga bermarga black. Keluarga penyihir yang mengurus anak dari sahabatnya yang terbunuh (James Potter) saat melawan kau-tahu-siapa (Voldemort)
13 tahun berlalu anak tersebut telah tumbuh menjadi seorang penyihir hebat dan juga cerdas. Anak tersebut memiliki wajah persis seperti ibunya (Lily James Potter). Mata, hidung, bibir, kulit, bahkan senyumnya, Lusya mempunyai rambut pendek sedikit keriting. Lusya memiliki luka gambar petir di pergelangan tangan kanannya
Dia adalah Lusya James Potter. Dari segi fisik mungkin dia sangat mirip dengan ibunya tetapi dari segi sifat, Lusya sangat mirip dengan ayahnya. Tetapi Lusya masih bisa di kontrol oleh bapak baptisnya dan juga bisa disebut ayah angkatnya yaitu Sirius Black.
Selama ini Lusya diurus oleh Sirius Black. Sirius yang menyadari sifat James menurun kepada Lusya mencoba untuk memperbaiki sifat sifatnya.
Sifat James saat muda sangat nakal, jahil, sombong, dan arogan. Dia sering membully teman temannya yang dianggap lemahSirius tidak ingin hal itu dilakulan oleh Lusya saat masuk ke Hogwarts nanti, tetapi tetap saja sekuat apapun sirius mencoba merubahnya, yang namanya faktor keturunan sangat sulit untuk dirubah. Sirius hanya mampus merubah sedikit perilaku buruknya. Ya, Sirius beranggapan lebih baik bisa berubah sedikit lebih baik dari pada tidak sama sekali.
Pagi telah tiba, Sirius Black memanggil Lusya untuk sarapan bersama. Baru saja Lusya dan Sirius ingin memulai sarapan tiba tiba kreacher (pelayan keluarga Black) datang memberikan surat dengan logo sekolah yang dikenal dengan nama Hogwarts
Sirius membuka surat tersebut, isinya berupa undangan untuk bersekolah di Hogwarts
Setelah membaca surat tersebut Sirius langsung menatap Lusya. Lusya yang sadar surat itu untuknya pun basa basi bertanya
"Sirius, is it for me?" tanya Lusya
"ya, sudah saatnya kau pergi kesana. Sudah cukup kau belajar denganku selama ini, saatnya kau pergi belajar dengan guru guru di Hogwarts" jelas Sirius
"But... Sirius, I have no friends there" jelas Lusya lirih
"no lusya ... you will have many friends there, you will even meet your brother" jelas Sirius
"Benarkah?" tanya Lusya yang tiba tiba bersemangat karena mendengar dia akan bertemu dengan kakak nya yaitu Harry James Potter
"Trust me" ucap Sirius meyakinkan anak baptisnyaSetelah sarapan mereka berangkat ke Diagon Alley membeli perlengkapan sihir untuk Lusya. Untuk pergi ke Diagon Alley mereka harus melewati The Leaky Cauldron, sebuah penginapan dan bar sihir yang tak terlihat Muggle, yang terletak di antara sebuah toko buku dan toko musik.
Diagon Alley merupakan kawasan para penyihir untuk berbelanja. Tongkat sihir, sapu ajaib, serta bermacam kebutuhan sihir bisa dibeli di kawasan ini.
Setelah sampai di Diagon Alley, Lusya melihat daftar barang yang harus dia beli
Peralatan yang harus dibeli:
-1 tongkat sihir
-1 kuali (bahan timah putih-timah hitam ukuran standar 2)
-1 set tabung kaca atau kristal
-1 teleskop
-1 set timbangan kuningan
Catatan :
*Siswa diizinkan membawa burung hantu, kucing atau kodok.
*Siswa kelas satu belum boleh memiliki sapu sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hogwarts Academy
FantasySetelah terbunuhnya Lily Evans dan James Potter oleh Voldermort. Mereka meninggalkan dua anak kembar (Harry dan Lusya Potter) yang saat ini diurus oleh keluarga yang berbeda, Harry diurus dengan keluarga Dursley (saudara Lily Evans seorang muggle) d...