MINE

21.1K 1.8K 190
                                    

WARNING! Penuh dengan konten dewasa, bijaklah dalam memilih bacaan anda. Yang dibawah umur mohon jangan salah lapak dan tinggalkan halaman ini. Atau resiko tanggung sendiri. R18+++
__________________________

Taehyung keluar dari kamar mandi. Dia mengikat tali bathrobe di pinggangnya dan berjalan menuju jendela kaca besar di apartement pribadinya. Ada meja bulat disebelah dinding, diatasnya ada beberapa majalah dan sebotol wine. Taehyung menuangkan anggur merah ke gelas kaca berpenyangga tinggi. Dia menenggaknya sambil melihat pemandangan pusat kota dari balik jendela kaca. Indah sekali.

"Nggh—"

Seindah pemandangan di atas tempat tidurnya saat ini.

Jungkook mengerang.

Taehyung berjalan mendekat, lututnya menekuk dan menumpu pada ranjang. Jarinya merambat sepanjang torso, sementara Jungkook mengakang tidak berdaya diatas kasur dengan kaki terbuka lebar. Mata tertutup dasi merah, sementara bibir merahnya terkuak basah.

"Bangsat a-aah," Jungkook mendesah tipis saat putingnya yang kemerahan kembali dicubit. Kakinya refleks mengatup, tapi kedua tangan Taehyung dengan sigap menahan paha sekalnya dan justru menguleninya untuk menambah rangsangan.

"Fuckyou! berhenti bermain-main Kim!"

Sumpah, rasanya Jungkook ingin menonjok Taehyung— andai bisa. Sayangnya lelaki brengsek itu sudah lebih dulu menyatukan kedua pergelangan tangannya dan mengikatkannya di kepala ranjang. Alhasil, Jungkook gagal memberontak dan hanya bisa pasrah saat Taehyung mempermainkan tubuhnya lagi.

Bedebah memang.

Taehyung memberinya sentuhan disekujur tubuhnya yang memerah sensitif tanpa membiarkannya klimaks.
Dan lelaki itu hanya akan terkekeh kurang ajar kemudian mengulangi proses yang sama berkali-kali.

"No— no. Bukan begitu caranya memohon Jeon."

Taehyung menggelengkan kepala, tampak sangat menikmati pemandangan Jungkook yang terengah, tampak begitu menggairahkan dengan kulit merona serta tubuh yang mengkilat oleh keringat. Sebelum dia mandi, dia menyelipkan vibrator dalam lubang Jungkook untuk menggantikan jarinya yang tadi melakukan penetrasi. Bayangkan saja bagaimana kondisi Jungkook saat ditinggal dalam keadaan semacam itu. Ah—Taehyung menjilat bibir, masih belum, dia ingin Jungkook memohon. Jeon Jungkook dan segala keangkuhannya akan Taehyung takhlukkan malam ini.

"Katakan? Apa yang kau inginkan hmm?"

Taehyung tiba-tiba meraih batangnya dan mengocoknya perlahan, tubuh Jungkook tersentak kecil kemudian gemetar nikmat setelahnya, mulutnya terbuka mengeluarkan desahan lirih dan nyaris saja klimaks saat Taehyung dengan kurangajar menahan lubang penisnya.

"Ah— fuck. Fuck. Fuck. Lepaskan Kim!"

Jungkook mengumpat, menghentak ribut, napas tersengal parah dan wajah memerah pekat karena hasrat yang tertahan.

"Memohonlah yang benar," Bisik Taehyung ditelinga Jungkook. Sipemuda kelinci tersengguk lirih, benda diantara selangkangannya sudah kepalang tegang dan berdenyut ngilu, vibrator dalam lubangnya bergetar tanpa ampun dan rasanya nikmat juga sakit sekali.

Pertahanannya runtuh begitu saja, "A-aku mohon l-lepaskan Kim."

"Memohonlah dan sebut namaku."

Jungkook terisak, persetan, persetan, persetan, "Aku m-mohon lepaskan aku T-Taehyung— aah."

Tubuh Jungkook berkelonjotan saat klimaksnya datang, jari kakinya menekuk. Taehyung berbisik didepan bibirnya, "good boy."

Bisikan itu menghilang seiring dengan bibir Taehyung yang meraup bibirnya dalam ciuman, Jungkook mengerang tipis saat lidah Taehyung membelit lidahnya dalam sebuah hisapan panas, liat dan basah. Tidak ada satupun bagian yang terlewatkan, saliva menetesi sudut bibir, Taehyung menjilat alirannya hingga ke rahang Jungkook, turun untuk berganti menjilat leher jenjang sipemuda kelinci.

CASINO - kthxjjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang