Alunna Renadylan : "rann"
Naufal adyran : "iya rev"
Alunna renadylan : "lagi ngapain?"
Naufal adyran : "lagi chattan sama anak kecil"
Alunna Renadylan : "kok?siapa?
Naufal adyran : " ini nih yang baca"
Alunna Rena dylan : "maksudlu gw?"
Naufal adyran : "ya siapa lagi anak kecil yang sering chat gua?:v "
Alunna Renadylan : "iyaadeh"
Waktu terus berjalan rena lupa sekarang sudah menjelang malam, dia masih stay dengan ponselnya.
Percakapan antara dyran dengannya membuat rena malas untuk melakukan hal lain.
Diluar rumah sudah terlihat jelas matahari mulai terbenam. Suasana kamar yang sejuk dan nyaman membuat mata rena ingin sekali terpejam.
Ia terus saja berada dihadapan ponselnya itu, dan tak lama ia tertidur dengan ponsel masih memperlihatkan room chat dia dengan dyran.
Waktu berjalan melepaskan hari untuk cepat berlalu dan waktu perlahan merubah rasa yang tersimpan.
***
"Mah, kita bakal pindah tempat tinggal sementara, dan rena juga akan ikut kita" ucap lelaki separuh baya yang menggunakan jas.
"Tapi kalo rena ga setuju gimana"
"Dia pasti setuju biar ayah yang bicara padanya"
Perbincangan orang tua rena untuk pindah tempat tinggal karna ada sesuatu yang mendesak membuat semuanya tak tenang.
Terlebih lagi apabila rena tidak setuju untuk ikut bersama kedua orang tuanya.
Hari makin gelap hanya menampakkan awan hitam diatas langit.
Memberikan ketenangan untuk seseorang yang sedang istirahat karna lelahnya menghadapi tugas di siang hari.
Tak terasa sekali matahari mulai menampakkan kembali dirinya.
Hari mulai cerah kembali, memperlihatkan cahaya yang begitu indah diatas perempuan yang masih terlelap karna tidurnya.
"Rena ayo bangun nak, udah pagi kamu harus siap siap untuk berangkat sekolah" ucap wanita paruh baya itu sambil mengusap rambut anaknya yang berantakan.
"Bentar mah, masih pagi banget 5 menit lagi ya"
"Ayoo bangun, mamah tunggu kamu di meja makan, jangan lambat ayah mu sudah menunggu"
ia langsung keluar menutup pintu kamar, meninggalkan anaknya yang masih memejamkan mata.
Rena langsung duduk membuka matanya perlahan mengerjap ngerjapkan agar pandangannya terlihat jelas.
Ia bersiap siap untuk berangkat sekolah, memakai pakaian seragam yang biasa ia pakai.
Penampilan yang sangat sederhana tidak banyak sesuatu yang menghalangi penampilan pada dirinya.
Kemudian rena mulai berjalan keluar kamar, bergegas karna sedari tadi ayah dan mamahnya sudah menunggunya.
"Rena sudah mandi belum mah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rev
Teen FictionSemua ini tidak terencana, hanya datang tiba tiba. Ntah ini menyenangkan atau tidak, tapi gw ngerasain banget saat gw seneng, kecewa, sedih, bahagia, semua itu terasa dan mungkin itulah arti dari semua ini. Rasa yang tidak pernah datang sebelumnya...