*FOLLOW SEBELUM BACA
Gladys, gadis cerdas yang sangat ambisius dan selalu memimpikan untuk bisa mendapat beasiswa bersekolah di Amerika dengan jerih payahnya sendiri, selain itu ia juga adalah jagoan Olimpiade Sains. Disisi lain, ia mulai menemukan...
🍁 Playlist🍁 HIVI! || Siapkah Kau 'Tuk Jatuh Cinta Lagi .
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hanya denting sendok dan piring yang terdengar beradu. Sedangkan tiga orang yang sedang makan itu hanya diam, makan dengan tenangnya.
Sampai deheman Bagaskara, sang kepala keluarga membuat dua orang wanita itu mengangkat wajah.
"Gimana Olimpiade kamu sayang?" ucap Bagaskara memulai percakapan dengan putrinya.
Gladys membalasnya dengan senyuman. "Lancar Pa, Minggu depan mulai les, sekarang lagi mempelajari materi-materi ringan dulu"
"Syukur deh, Papa seneng dengernya. Papa cuma bisa menaruh harapan sama kamu sekarang, Papa harap kamu gak akan kecewain Papa ya, cukup Gilang yang gagal"
Senyuman dibibir Gladys luntur begitu saja. Ia kembali menunduk menatap makanannya, dan memaksa untuk menghabiskan makanannya itu. Walaupun rasanya kini hambar.
Mona yang melihat itu hanya bisa mengembuskan nafas pelan. Lalu memegang punggung tangan Bagaskara. Bagaskara menoleh menatapnya sekilas.
Usai makan malam, Gladys segera naik ke kamarnya. Begitu sampai, ia langsung membawa laptopnya ke kasur, dan mencoba menghubungi seseorang.
Sampai akhirnya wajah seseorang yang sangat ia rindukan jelas berada di layar laptopnya. Bibirnya langsung merekah sempurna.
"Abang" pekiknya riang, melambai-lambai.
Sosok pemuda yang berada di sebrang sana ikut melambai dengan riang. "Hai sayang gimana kabarnya?" sapa pemuda itu.
"Baik Bang, Abang gimana?" ucap Gladys balik bertanya.
Sosok itu tersenyum hangat. "Baik, Abang baik"
"Kamu gimana sama Olimpiade? sekarang udah mau lanjutin ke tingkat provinsikan?" tanya pemuda itu, Gilang namanya. Gilang Yoel Bagaskara, putra pertama keluarga Bagaskara yang kini tinggal di Milan, Italia.
"Hu'um, Minggu depan udah mulai belajar intens" sahut Gladys riang.
"Abang seneng dengernya, belajar semampu kamu ya! usahakan jangan gagal kaya Abang hehehe... "
Ucapan Gilang sukses membuat senyuman dibibir Gladys luntur untuk yang kedua kalinya. Matanya menyendu menatap Gilang yang masih tersenyum lebar diseberang sana.
"Abang gak pernah gagal" ucap Gladys dengan pandangan sendunya.
"Lalu apa namanya? kalau kalah saat Olimpiade Sains Nasional? gagalkan?" ucap Gilang masih dengan senyuman menghiasi wajahnya.
"Abang udah berjuang semampu Abang, itu namanya perjuangan, Abang gak pernah gagal, Abang udah berusaha dan itu udah bagian dari suksesnya Abang" jelas Gladys.