Sudah bertahun-tahun Taeyong tinggal bersama keluarga Hyeri. Meskipun ia bukanlah anak kandung orang tua Hyeri, namun orang tuanya itu tidak pernah membedakannya dengan Hyeri. Contohnya adalah mereka selalu merayakan ulang tahun Taeyong. Mereka merayakan ulang tahunnya pada tanggal 1 juli karena Taeyong sendiri tidak tau hari kelahirannya,
Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, namun orang tua mereka tak kunjung datang. Karena takut akan melewatkan ulang tahun Taeyong, Hyeri mengambil beberapa lilin dan buah-buahan di lemari es. Kemudian ia menyulapnya seperti kue ulang tahun.
Ia melihat jam yang berdetak didinding, lalu segera menyalakan lilin.
"Tinggal 3 menit lagi, cepat siapkan permohonanmu," ujar Hyeri sembari mengangkat kue ulang tahun kehadapan Taeyong.
"Apa kita tidak menunggu eomma dan appa dulu?" tanya Taeyong.
"Tidak ada waktu, cepat ucapkan permohonanmu," balas Hyeri.
Taeyong menuruti perintah Hyeri, ia menyatukan tangannya dan berdoa didalam hati. Saat ia meniup lilinnya, seseorang mengetuk pintu rumah mereka.
Mereka membuka pintu bersama, disana terlihat Ibu Deok Hwa yang tengah khawatir,
"Hyeri.. Orang tuamu.. Mengalami kecelakaan,"
Pranggg....
Buah yang ia pegang terjun bebas dari genggamannya, piring yang ia jadikan alas pun pecah dan mengenai kakinya.
"Eommaaa...." teriaknya.
Ia keluar rumahnya, lalu disusul oleh Taeyong dan Ibu Deok Hwa.
"Bibi tolong antarkan aku ketempat orang tuaku,"
"Tapi kamu harus diobati dulu,"
"Kubilang antarkan aku kepada orang tuaku!" teriak Hyeri.
Ibu Deok Hwa langsung masuk kedalam mobilnya dan mengajak Hyeri beserta Taeyong kerumah sakit. Sesampainya disana ternyata nyawa orang tua Hyeri sudah tidak tertolong lagi.
Hyeri menangis, ia baru berusia 13 tahun dan orang tuanya meninggalkan ia berdua bersama Taeyong.
Taeyong memeluk Hyeri, ia merasakan apa yang dirasakan Hyeri saat ini. Rasanya lebih menyakitkan ketika kamu kehilangan orang tuamu lagi.
*******
Semenjak orang tuanya meninggal, Hyeri harus bekerja keras untuk menghidupi dirinya dan Taeyong. Semua harta orang tuanya diambil alih oleh paman dan bibinya yang memutuskan untuk meninggalkan Hyeri.
Taeyong sendiri merasa kasihan kepada Hyeri yang harus berhenti dari sekolah. Ia ingin membantu Hyeri, namun Hyeri bersikukuh agar Taeyong tetap sekolah dan ia yang akan memenuhi kebutuhan hidup mereka
"Aku ini bodoh, sudah sewajarnya aku yang mencari nafkah. Kamu yang pintar ini harus sekolah dan sukses menjadi orang besar. Lalu pada saat itu baru kamu boleh membantuku," begitulah ucapan Hyeri setiap Taeyong ingin membantunya.
Walaupun mereka miskin, Hyeri selalu memberikan yang terbaik untuk Taeyong. Ia bahkan memasukkan Taeyong ke SMA elit di Seoul, yang mengharuskan Hyeri menambah jam kerjanya.
"Sudahlah, kamu juga harus hidup untuk dirimu sendiri," ujar Taeyong
"Anggap saja ini investasi. Aku membiayai sekolahmu, dan kamu membiayai hidupku kelak saat sukses, oke?" ujar Hyeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband (Lee Taeyong)
FanficBagaimana sih rasanya dibucinin idol terkenal? Tentu saja itu sedikit menyenangkan tapi sangat menyebalkan! Apalagi jika bucinmu adalah Lee Taeyong, seorang leader dari NCT. Alur cerita murni ide author