Prolog

45 8 3
                                    

BARU sepanjang satu meter gadis itu menjalani hukuman, lututnya sudah terasa lemas. Gadis itu diharuskan berjalan jongkok mengitari lapangan SMA Airlangga yang sangat luas. Hukuman itu didapatkannya karena ia tidak membawa selempang karton yang berisikan nama lengkap pribadi. Gadis itu terus merutuki dirinya sendiri karena tidak menuliskan selempang karton sebagai salah satu persyaratan untuk MOS. Di tengah perjalanannya yang belum sampai setengah putaran, seorang laki-laki menyapanya---dengan langkah jongkok yang sejajar dengannya.

"Hai."

Sapaan singkat itu berhasil membentuk ekspresi takjub pada wajah gadis berkepang dua itu. Mereka terdiam, sama-sama mengagumi wajah indah yang terpampang jelas di hadapannya. Sudut bibir keduanya tertarik membentuk sebuah senyuman. Matanya berbinar kala kedua mata mereka saling mengunci pandangan. Namun, hal itu tidak berlangsung lama. Suara peluit dari ketua OSIS SMA Airlangga berbunyi nyaring, memekakkan telinga bagi siapapun yang mendengarnya. Ketua OSIS tersebut melayangkan berbagai ucapan pada dua insan berbeda yang sedang terdiam itu dari kejauhan. Mereka yang mendengarnya pun hanya saling tertawa, tidak merasa kesal dengan teguran dari sang ketua OSIS.

"Hai juga."

Di tengah perjalanan jongkoknya, si gadis bersuara dan langsung dihadiahi senyuman termanis dari laki-laki yang berada di sampingnya itu.


~ Author Note ~

HALO! Ini pertama kalinya aku mempublish cerita di wattpad. Dulu, aku pernah nyelesain satu cerita di page pribadiku di facebook, cuma yaa bener-bener freak sih wkwk. Selain itu aku juga suka nulis di memo, ms. word, dan buku. Tapi itupun nggak pernah selesai wkwk. Sekarang aku mau mencoba serius buat nulis di wattpad, buat ngisi waktu luang juga sih. Semoga kalian suka ya! walaupun aku ngerasa masih bener-bener freak wkwkwk.

Salam kenal!♡

Being YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang