021

765 146 1
                                    

“Kamu menguping.”

“Tidak sengaja. Maafkan aku.”

“Tidak apa. Kamu berhak tahu.”

Aku terus menatap kebawah sambil berjalan dibelakangmu. Tiba-tiba saja aku merasa ciut. Aku merasa tidak bisa berlaku apa-apa, selain mengiyakan apa yang kamu inginkan.

Kamu mendadak berhenti berjalan. Akupun turut berhenti.

“Jadi... Apakah aku masih boleh berteman dengan Nayeon?”

“Kalau kujawab tidak, bagaimana?” Jawabku lirih.

Kamu menatapku tidak percaya. Yah, tidak heran. Dahulunya, aku selalu mengiyakan keinginanmu, membolehkan apa yang ingin kamu lakukan.

Tapi.. tidak bisakah aku egois untuk sekali ini saja? Untuk hal ini saja?

“Kenapa?”

Emosiku mendadak tersulut.

“Bukankah kamu menghilang dari semua orang dua hari lalu untuk menjauhinya dan juga Sujeong? Kenapa sekarang kamu ingin berteman dengannya lagi? Atau kamu juga ingin berteman dengan Sujeong lagi?”

Kamu membisu.

“Aku sih tidak masalah. Terserah kamu saja, mau berteman dengan siapapun yang kamu mau. Toh, aku tidak punya hak untuk membatasi lingkar pertemananku.” Ujarku, tetap berusaha menahan agar tidak meledak.

“Aku hanya ingin kamu menepati omonganmu, itu saja.” Lanjutku.

Sadar kalau aku tidak akan menerima jawaban apa-apa, aku membenarkan letak tas jinjingku.

“Aku mau pulang duluan. Kamu juga pulang ya. Jangan lupa makan.”

[2] lembaran baru  ✧  vjoy ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang