Chapter 13
-confusion-
"Hyojong-a" panggil jinho pada namja yang berdiri bersandar disampingnya. Namja bernama hyojong itu otomatis menatap jinho yang duduk dilantai sambil bersandar didinding disampingnya.
"Apakah kau tak merasakan sesuatu tentang....."
"Hongseok" sambung hyojong, tepat sekali. Jinho segera menegakkan tubuhnya.
"Ne, majayo" ucap jinho.
"Apa sebaiknya kita katakan yang sebenarnya pada keluarganya dan polisi?" Usul jinho, yang membuat hyojong membalikkan badannya menghadap jinho.
"Tch, hyojong tak akan menyetujui usulmu itu" ucap hongseok ditelinga jinho.
"Lagipula kau sudah berjanji akan membantuku" ucap hongseok, menguji kesabaran jinho. Tak mungkinkan jinho menjawab hongseok, sementara hyojong yang tak melihat hongseok berada didepannya.
"Andwae, kita tak boleh melakukannya" ucap hyojong.
"Wae?"
"Apakah kau tak takut dihantui hongseok?"
"Hyojong-a" jinho menggenggam kedua tangan hyojong dengan pandangan memohon.
"Baiklah" ucap hyojong membuat jinho tersenyum. Jinho berpikir, Dengan ditemukannya mayat hongseok, jinho jadi tak perlu repot-repot membantu hongseok. Lagipula jinho tak ingin berlama-lama berurusan dengan roh yang hongseok.
Hongseok hanya bersikap santai mendengar persetujuan hyojong.
"Mungkin ini adalah awal kehancuran hidupku dan berakhir dengan tinggal dirumah sakit jiwa" ucap hyojong pelan.
"Kenapa kau bicara seperti itu" ucap jinho yang mengerti ucapan hyojong tersebut.
"Memang benarkan, semua itu akan terjadi padaku. Aku akan menjadi gila setelah dimasukkan kedalam penjara, dan besar kemungkinan akan bunuh diri" ucap hyojong.
"Aku adalah tersangkanya"
"Aku yang telah membunuh hongseok"
"Temanku sendiri" ucap hyojong dengan air matanya.
"Bukankah kau senang membunuhku?!" Ucap hongseok kesal melihat hyojong menangis, seperti minta dikasihani.
"Yaks, jangan menangis seperti pecundang!" Marah hongseok saat hyojong menangis dihadapan jinho.
Jinho maju selangkah lebih dekat pada hyojong dan membawa namja yang sedang sedih itu kepelukannya.
"Mianhae, aku tak akan membahasnya lagi" ucap jinho merasa bersalah pada hyojong yang terisak dipelukannya.
"Yaks, kau jangan percaya dengan air mata palsu itu" ucap hongseok pada jinho. Tapi jinho sepertinya mengabaikannya, namja mungil itu sibuk menenangkan hyojong yang menangis.
"Jinho!" Teriak hongseok yang tak juga digubris jinho.
Hongseok kemudian menarik jinho kesisinya dan otomatis melepaskan hyojong dari pelukan namja mungil tersebut.
"Yaks, apa yang kau lakukan!" Geram jinho pada hongseok yang menggenggam tangannya erat.
"Jinho, kau....." jinho dengan cepat melepaskan genggaman tangan hongseok dan menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.
"Tadi itu........."
"Mwoya, aku tak kenapa-kenapa" ucap jinho tertawa garing.
"Tapi tadi kau......." jinho merogoh ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CONFUSION (Jinho X Hongseok) End
Fanfictionketika jinho berusia lima tahun sang appa telah pergi dan tak akan kembali lagi untuk selamanya. menginjak usia remajanya sang eomma menikah lagi dengan seorang namja tampan yang berasal dari jepang yang telah mempunyai dua orang anak, yuto dan sana...