Nineteen

2.1K 273 38
                                    

Selalu, awal dan akhir itu berbeda.
Sangat berbeda.

Tentu saja, perpisahan itu semuanya seperti ini.

Hati yang semakin mencinta membuatku menangis.

        Perpisahan ini terus membuatku menangis.

-Lee Jihoon

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Semua tetap seperti sebelumnya.

Sibuk dengan pekerjaan yang selalu menyita waktu sehari-hari itu. Waktu kian banyak berlalu dan itu membuat semua orang perlahan melupakan masalah yang pernah terjadi.

Menganggap semua nya seperti angin lalu yang tak berbekas namun selalu kembali melintas dalam ingatan.

Semua sudah kembali seperti semula.

Sudah tak ada yang bisa dilakukan selain pasrah dan kembali melakukan kewajiban yang harus mereka lakukan seperti diawal.

Seventeen.

Ituah mereka.

Masalah yang menimpa mereka beberapa waktu lalu mengajarkan mereka untuk selalu terbuka dan tak menutupi apapun sekecil apapun masalah itu.

Tak ada yang boleh menyimpannya seorang diri.

"Jihoon-hyung!!" Pekikan melengking itu membuat Jihoon yang sedang duduk didepan komputer didalam studio nya berbalik sebal.

Menatap orang yang telah berani mengganggu nya dalam bekerja itu dengan sinis.

"Hyung.. hyung.. hyung... Ayo, sudah saat nya kita pergi. Manager hyung sudah menunggu kita." Rengekan itu benar-benar membuat Jihoon jengkel setengah mati.

"Tidak bisakah kau mengetuk pintu sebelum masuk, Kwan-ah?" Delik Jihoon yang membuat nyali pemuda yang tak lain adalah Seungkwan itu menciut.

"Hehen, maafkan aku." Seungkwan menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.

Sedangkan Jihoon memutar bola mata nya malas dan lantas berdiri mengambil jaket milik nya lalu keluar dari ruang studio pribadi nya diikuti Seungkwan dibelakang nya.

Sorry, I Love You [SoonHoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang