Day 2 : College Days / Part Time Job

2.8K 553 141
                                    

Kim Namjoon bukan Arjuna, apalagi sosok pangeran berkuda yang dapat memikat hati perempuan belia modal senyum sahaja.

Bukan, tetapi berkat intelegensi super, proporsional tubuh seperti model, serta rupa tampan-tampan-manis berkat mata minimalis, rahang runcing serta hias lesung pipi, Namjoon memiliki popularitas yang hampir sama gahar nya.

Menurut mu, siapa penghuni Seoul University yang tidak mengenal Presiden mahasiswa sendiri? Si jenius Kim Namjoon dari Fakultas Teknik Mesin? Mulai dari gadis-gadis polos klab sastra hingga si seksi glamor anak dari dekan fakultas akan rela bersujud-sujud hanya untuk mengemis nomor ponsel agar dapat digunakan mengajak Namjoon keluar kencan malam jumat.

Namjoon sih mau-mau saja, toh makannya dibayari, pulang-perginya diantar si teman kencan, belum lagi bonus plus plus berupa hadiah barang branded dari penggemar pribadi yang terus mengalir sederas air bah. Namjoon jelas bersyukur, koleksinya bahkan sudah mirip kepunyaan artis-artis idola.

Singkat kata, Kim Namjoon itu populer, kelewat populer dengan barisan fans maniak seantero kampus yang sering dijadikannya objek untuk gonta-ganti gandengan, tak luput membuat Namjoon di cap si tukang main hati oleh sahabat dan teman-teman sejawat.

Namun terlepas dari itu, Namjoon sebagai manusia yang punya hasrat dan nafsu tentu belum cukup merasa puas, apalagi perihal menyangkut masalah hati, misalnya senior manis incaran dari fakultas sebelah yang dua tahun terakhir masih mencueki eksistensinya seperti kutu rambut.

Demi gelar popularitas dan harga diri, asal tahu saja, Kim Namjoon itu terkenal keras kepala dan pantang menyerah,

Apalagi untuk mangsa indah bernama lengkap Kim Seokjin itu, Namjoon meyakini suatu saat akan tiba hari dimana pemuda titisan Aphrodite akan datang mengemis cinta.

"Pagi senior Seokjin, hari ini manis seperti biasa. Sweater baby pink nya baru ya?"

Bangku sintetik milik kafetaria kampus ditarik mundur dengan berisik oleh Namjoon, jas almamater nya disampirkan di sandaran sebelum duduk dengan kasual memamerkan senyum berlesung pipi yang dua kali lebih lebar.

Sosok di seberang meja plastik tidak memberi tanggapan berarti, melainkan memilih tetap khidmat membalik lembar-lembar kertas cetak dari novel misteri bersampul ilustrasi neraka.

"Sedang baca apa?"

"..."

"Oh, Inferno? Aku sudah pernah nonton filmnya tapi tidak terlalu seru sih, apa novelnya bagus?"

"..."

"Senior Seokjin malam ini ada acara tidak? Restoran Itaewon sedang diskon loh."

"..."

"Kata Jungkook mahasiswa Kedokteran habis praktikum feses ya? Senior Seokjin baik-baik saja? tidak ada feses nyasar yang kejatuhan di atas kepala kan?"

"Senior Seokjin..."

"Senior Seokjin..."

"BERISIK!"

"Wah, ku pikir Senior Seokjin sudah bisu sungguhan, syukurlah ternyata bukan."

Namjoon cepat-cepat memasang cengiran tak berdosa saat Seokjin menatapnya dengan mata nyalang dibalik lensa bundar.

"Apa lagi maumu Kim Namjoon?"

"Mau ku? Tentu saja pergi kencan dengan Senior Seokjin."

Sosok senior manis mengurut kening lelah.

"Ajak kencan fans mu sana."

"Bosan."

"Kau kan punya banyak. Masa bisa bosan?" Tanya Seokjin mengangkat alis skeptis.

-TAMAT- Momiji 紅葉 [NamJin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang