Chapter 02

2.3K 42 0
                                    

"Hallo apa kau kenal dengan orang yang punya nomor ini?  Aku mendapati nomor mu di panggilan keluar henphonenya".

"Apa yang kau lakukan pada adik ku..? "

"Oh maaf Mr. Saya adalah salah satu pelayan di bar lucky adik anda sangat mabuk berat bersama teman-temannya"

"Baik aku akan kesana"

'Teman-temannya..? '. Batin Jimmy kakak kandung Rei yang tak lain adalah seorang CEO di perusahaan K Company. Ya Jimmy Arct Ken.

Orang yang selalu Rei gunjinkan dengan Jeje. Pria dengan karisma yang waw.

Saat Jimmy datang ke bar tersebut seorang pelayan lansung menunjukan arah dimana para pemabok itu berada.

"Ahh.. Anak nakal ini, hey bangun..! ". jimmy menepuk nepuk pipi sang adik, tapi sang adik hanya mengerap malas.

"Sialan, kau buat aku susah saja, ". Sahut Jimmy lalu memandang dua orang lagi yang tak sadarkan diri.

Salah satunya tentu di kenali Jimmy yaitu Luna, karena saat interview Jimmylah yang menjadi salah satu team penguji calon karyawan baru saat itu.

Dengan bantuan beberapa pelayan bar ketiga orang mabuk itu sekarang berada dalam mobil.

Jimmy terlebih dahulu mengantarkan Luna kekediamannya, karena dia seorang wanita dan jimmy juga tahu alamat Luna dimana.

Bagi seorang CEO tidak ada hal yang mustahil dia ketahui termasuk alamat sang karyawan.

Akan tetapi berbeda denga Jeje, Jimmy tidak terlalu mengetahui siapa bocah tersebut dan dimana dia tinggal. Padahal itu adalah kesalahan yang sangat fatal.

Saat Rei mengajak Jeje bekerja di perusahaan denganya, Jimmy pun tidak menanggapi secara serius.

Bagi Jimmy orang yang akan di bawa Rei pasti tidak jauh berbeda dengan Rei. Asalkan adinya mau pulang pada saat itu, telah melebihi dari cukup.

Hal itu pun membuat semuanya semakin lengkap dengan ketidak hadiran dirinya selama 3 bulan terakhir karena harus pergi ke Washington untuk memantau proses pembangunan cabang perusahaan.

Jadi Jimmy mengabaikannya untuk sesaat dan akan menyelidiki saat dia telah kembali ke Korea. Tapi saat dia menginjakan kaki di bandara korea hal yang menyambutnya adalah kekacauan yang di buat sang adik saat ini.

"Kau yakin pria ini adalah teman mabuk adik ku.? "

"Iya Mr. Mereka datang bertiga dan bersulang bertiga".

Itu lah kata penjelasan terakhir sang pelayan terhadap Jimmy saat masih di Bar Lucky.

Dan akhirnya Jimmy membawa Jeje dan adiknya kekediaman keluarga Ken tentunya setelah mengantarkan Luna terlebih dahulu ke rumahnya.

**

Kini Jimmy telah sampai di rumah mereka, tepatnya rumah Jimmy dan Rei. Saat Lamborgini hitam itu berada di depan gerbang rumah tampa di suruh seseorang yang memang adalah seorang penjaga membukan pintu gerbang besi tersebut. Seakan mengenali pemilik mobil spot itu milik siapa.

Walau keluarga Ken adalah keluarga yang kaya Raya tapi mereka tidak suka untuk menempatkan setiap pengawal di setiap sudut rumah.

Bagi mereka rumah adalah sesuatu yang hanya berbaur keluarga. Cukup dengan empat orang gadis Maid, satu penjaga kebun, dua orang pegawal gerbang dan satu kepala asisten rumah tangga. Tidak terlalu berlebihan.

Saat Jimmy turun dari mobilnya dan beralih ke pintu penumpang seseorang membukan pintu untuknya.

"Tuan muda Jimmy anda sudah pulang, kenapa anda tidak menghubungi jong woon untuk menjemput anda..? ". Itu adalah suara dari kepala asisten rumah tangga keluarga Ken yaitu Kim Joshu yang  bermarga Kim tak lain juga ayah dari Kim jong woon asisten pribadi Jimmy.

"Tidak sempat.. ". Jimmy lalu memapah tubuh Rei dan menyerahkannya pada Kim Joshu.

"Ada apa dengan tuan muda Rei..? ". Tanya Kim Joshu dengan wajah kawatir.

"Dia mabuk.. ". Jawab Jimmy dengan nada cuek, membuat raut wajah Kim Joshu sedikit lega karena tuan mudanya yang paling muda dan paling manja hanya mabuk, tapi tatap saja tidak menghilangkan kecemasan dalam hatinya.

"Baiklah, aku akan mengantarkan tuan muda Rei kedalam kamarnya jika tuan butuh sesuatu jangan sungkan untuk memanggil saya tuan".

"Emn.. ". Jimmy hanya beguman pelan dan kembali menatap satu lagi penumpang yang tidak tahu harus ia bawa kemana.

Rumah saat ini tampak sepi, sepertinya Tuan besar dan Nyonya besar telah tidur, karena memang hari telah begitu larut.

"Heii... Bocah, katakan dimana rumah mu..??. Sambil menepuk pipi Jeje, Jimmy mencoba untuk membangunkannya tapi hasilnya percuma.

Jeje hanya bergumam malas untuk menanggapinya. Jimmy pun tak menyerah mencari sesuatu yang bisa membuka jalan seperti kartu identitas. Hal hasil Jimmy pun tidak menemukannya.

Keputusan terakhir yang dapat dia lakukan saat ini adalah membawanya kedalam rumah dan menyuruhnya pergi keesokan harinya.

Saat Jimmy mencoba memapah tubuh lemah Jeje kedalam rumah. Jimmy memandangi raut wajah Jeje yang berkerut seperti ingin melalukan sesuatu dan benar saja.

"Woy.. Jangan muntah disini, setidaknya dikamar mandi saja". Apa yang Jimmy peringatkan seperti nasib buruk baginya. Saat kakinya tidak memijaki anak tangga dengan baik mereka terjatuh dengan keadaan Jimmy yang dibawah sementara Jeje menghimpit tubuh Jimmy bahkan bibir mereka bertabrakan membuat luka lecet di bibir masing-masing.

Tak sampai disitu penderitaan Jimmy malam itu, bahkan Jeje pun memuntahkan semua minuman yang sedari tadi ingin keluar tepat di mulut Jimmy.

Menjijikan. Jimmy dibuat geram hingga ia membanting tuhub Jeje dengan kasar.

"Sialan... " umpat Jimmy sambil menyeka semua muntak Jeje pada tubuhnya (Jimmy) dan berlalu pergi memasuki rumah dan meninggalkan begitu saja Jeje yang tersungkur lemah tetap tak sadarkan diri di tanah.

"Paman Kim... Paman Kim.. ". Teriak Jimmy memanggil kepala asisten tumah tangga itu. Tak berapa lama tampaklah Kum Joshu dengan beberapa Maid datang menghampirinya.

"Ada apa tuan muda, kenapa tuan muda berteriak sangat keras, bagaimana jika tuan besar dan nyonya bangun, dan kenapa tuan sangat kotor.? "

"Paman tolong bawa sampah di depan masuk dan urus dia,..!". Perintah mutlak yang di dapat membuat Kim Joshu binggung, 'Sampah..? '

Saat Kim Joshu sampai di depan pintu, Kim Joshu sadar apa yang dimaksud sampah oleh tuan mudanya tadi.

"Sepertinya dia teman tuan muda rei, kalian berdua tolong bantu untuk membawanya kekamar tamu ya..! ". Perintah Kum Joshu pada dua Maid yang sedari tadi mengikutinya.




See you next chapter 03

STUPID LOVE [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang