sembilan

14.1K 1.5K 21
                                    

"Nanti siang kita makan di luar, kamu mau?" Tanya Jaehyun
"Tumben ngajak makan di luar?"
"Sebagai permintaan maaf aku kemarin, udah bikin kamu bt" kata Jaehyun sembari mengelus puncak kepala Nara

"Ok" Nara menjawab singkat ajakan Jaehyun
"Jam 11 ketemu di kantor ya"
"Jangan nyetir sendiri pake taksi aja, perut kamu udah gede gitu" perintah Jaehyun sembari mengelus perut istrinya

"Ok boss! Yaudah sana kamu pergi nanti terlambat"

•••

Saat Nara sudah sampai, ia langsung menuju ruangan Jaehyun.

"Jaehyun ada?" tanya Nara pada resepsionis disana
"Ada bu, mau saya antar?"
"Gak usah mbak, makasih" Nara meneruskan langkahnya ke ruangan Jaehyun

Nara tidak pernah mengetuk pintu untuk masuk ke ruangan Jaehyun, kali ini pun sama Nara langsung masuk ke dalam ruangannya tanpa mengetuk pintu.

"Jae---" sapaan Nara menggantung saat melihat ada Irene di ruangan suaminya
"Ups... maaf ganggu, permisi" Nara langsung memutarkan badannya dan pergi meninggalkan ruangan Jaehyun

Nara memergoki Jaehyun dan Irene sedang mengobrol berdua di dalam ruangan.

"Nara.... tunggu" teriak Jaehyun sambil mengejar istrinya
Nara tidak mendengar panggilan itu, ia terus berjalan keluar meninggalkan kantor suaminya.

"Sial!" Jaehyun mengacak rambutnya frustasi
Sudah pasti Nara marah besar pada Jaehyun, karna Jaehyun tidak pernah bercerita apapun tentang Irene sebelumnya.

Melihat Nara dan Jaehyun seperti ini, Irene tersenyum penuh kemenangan. Ia punya kesempatan untuk memiliki Jaehyun.

Sikap baik Jaehyun pada semua orang disalah artikan oleh Irene, teman kantor yang menyimpan rasa sejak lama dan Jaehyun tau itu.

Irene tidak peduli Jaehyun sudah berkeluarga, apapun keadaannya dia bisa merebut Jaehyun dari Nara.
Dia sering mengirimkan pesan bahkan nekat menelpon saat Jaehyun berada di rumah, Jaehyun merespon Irene meskipun sangat merasa terganggu tapi ia hanya menghargai orang lain tidak lebih.

Nara terus meneteskan airmatanya, ia merasa dibohongi oleh Jaehyun.

Jaehyun berusaha menelepon Nara, tapi hasilnya nihil. Ia langsung memutuskan untuk pulang menyusul istrinya karna ia khawatir terjadi apa-apa pada Nara.

Saat sampai di apartment, Jaehyun memasukan pin kunci apartmentnya.  Ia bernafas lega setelah melihat istrinya ada dan langsung menghampiri Nara yang sedang duduk di sofa.
"Maaf" ucap Jaehyun

Nara tidak memperdulikan Jaehyun, ia lebih memilih untuk masuk ke kamarnya.

"Jangan masuk please" ucap Nara yang menyadari Jaehyun mengikutinya.
"Aku mau ke rumah mama besok" lanjut Nara, ia langsung membaringkan badannya di ranjang.

"Ra, dengerin aku dulu"
"Semuanya gak kaya yang kamu liat tadi"

"Apa-apaan kamu di ruangan berdua sama perempuan lain? Brengsek!" Nara meluapkan kekesalannya, berbicara dengan membelakangi Jaehyun.
"Ga tau diri kamu, masih inget kamu punya istri?" Nara kembali meneteskan airmatanya.

"Nara! Aku cuma lagi bahas pekerjaan gak lebih"
"Di ruangan berdua karna emang dia lagi laporan kerjaannya" jelas Jaehyun

"Terus aku peduli?"
"Besok aku mau ke rumah Mama" kata Nara

"Gak apa-apa kamu mau marah sama aku hari ini, marah sepuas kamu. Aku mungkin emang salah"
"Semoga besok kamu udah maafin aku, sekarang kamu istirahat" kata Jaehyun sembari mengecup puncak kepala istrinya itu.

"Jangan khawatir, aku tidur di sofa kok. Kalo ada apa-apa panggil aku aja" ucap Jaehyun sembari keluar dari kamarnya.

Nara sama sekali tidak mengindahkan ucapan Jaehyun.

Posesif ; Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang