~Enam6

9 4 0
                                    


Drrrtt Drrrtt

Getar ponsel yang sejak tadi di abaikan membuat Momo sedikit kesal karna acara membacanya yang di ganggu, beranjak dari posisinya yang sejak tadi tengkurap. Mengambil ponsel yang ia taruh di meja belajar guna melihat siapa orang yang sejak tadi membuat ponselnya terus berbunyi.

^Calon Pacar Callings^

Nama itulah yang tertera di layar ponselnya, dan dia tau dengan jelas siapa orang tersebut. Siapa lagi kalo bukan Andra, laki-laki yang tadi siang membuatnya Kesal hingga ingin mengubur dirinya hidup-hidup.

_On flashback_

"Jangan di ganti,udah biarin gitu aja"

"Yakin banget lo gue bakal jadi pacar lo" kekeh Momo memperlihatkan layar ponselnya pada Andra.

"Tentu" jawab Andra yakin.tersenyum memperlihatkan gingsulnya dengan lesung pipi yang semakin terlihat jelas saat ia tersenyum lebar.

"Ciee sosweet banget sih lo berdua" ucap Dini yang sejak tadi berdiam diri melihat drama receh yang di suguhkan teman sekelasnya.

Membuat seisi kelas ikut menggoda keduanya, Momo yang tidak mengerti hanya mengangkat sebelah alis dan memandang bingung pada teman-temannya.

"Sirik aja lo pada, makanya ikutin" ujar Andra yang sudah berdiri dari posisi jongkok nya.

"Bro jangan lupa traktiran" teriak salah satu teman Andra. Berdiri di atas kursi di barisan ketiga bagian pojok.

"Tenang gue traktir permen satu orang satu" ucap Andra membalas teriakan temannya.

"Masa permen sih dra" teriak teman Andra yang lain.

"Suka-suka gue lah, yang jadian kan gue" balas Andra tanpa memperhatikan raut teman-teman kelasnya yang lain yang tengah berbisik-bisik.

"Lo apa-apaan sih dra" kesal Momo yang kini mulai sadar dengan situasi yang sedang terjadi.

"Omongan lo bikin orang salah paham" tambah Momo mulai menampilkan raut tenangnya lagi, sambil memandangi seisi kelas yang memperhatikannya lekat.

Bagaimana tidak, jika seorang Andra,Si cowo manis incaran satu sekolah terang-terangan mendeklarasikan bahwa dirinya tengah pdkt dengan anak baru yang cuek seperti Momo.

Apalagi ia dengan tanpa rasa malu menunjukkan sikap manis pada gadis tersebut. Andra yang tidak pernah terlihat serius mendekati seorang perempuan itu kini mulai terlihat berbeda.

_Off flashback_

'Hallo' ucap Momo ngengangkat telpon.

'Ko, baru di angkat sih Mo. Gue telponin lo dari tadi'

'kenapa?'

'Enggak, gue cuman mau minta maaf soal tadi siang'

'Lo kenapa ngomong kaya gitu sih'

'Gue cuman mau ngasih tau aja ke mereka, kalo lo itu punya gue' ucapnya sambil terkekeh.

'Bercanda lo garing' dengus Momo, manaiki kasur dan melanjutkan acara membacanya.

'Gue serius'

'..........'

'Lo belom jawab pertanyaan gue, kenapa lo gak angkat telpon gue tadi?'

'Gue lagi pw, baca buku' jawab Momo jujur,tak ingin membuat banyak alasan.

'Lo suka buku, Buku apaan?'tanya Andra pada Momo.

'hmm Novel' jawab Momo sedikit mengernyit.

'Udah malem mending lo tidur, besok gue jemput.Bye calon pacar' ucap Andra di akhiri kekehan kemudian memutus sambungan telpon.

Momo hanya mendengus sambil tersenyum sangat tipis. memperhatikan layar ponselnya, kemudian menyimpannya di meja kecil di samping tempat tidurnya.

Menutup buku yang tengah ia baca dan menyimpannya ke tempat yang sama. Setelahnya memposisikan diri untuk segera tidur.setelah sebelumnya ia mematikan lampu kamarnya.

****

"Pagi" sapa seorang laki-laki pada Momo setelah ia keluar dari gerbang rumahnya.menyerahkan helm berwarna pink kepada momo.

"Gue pikir lo bercanda" ujar Momo mengambil helm tersebut.

"Nyatanya gue disini kan" ucapnya tersenyum sekilas. Membuka jaket dan menyerahkannya pada Momo.

Mengerti apa yang di maksud Andra, Momo segera melingkarkan jaket tersebut di pinggangnya dan bersiap menaiki motor Andra.

"Dari jam berapa lo nungguin gue" tanya Momo memecah keheningan yang sejak tadi menyelimuti keduanya.

"Setengah enam" jawab Andra aingkat. Fokus pada setang motor yang tengah ia kemudikan.

"Kenapa gak nelpon" tanya Momo merasa tidak enak, karna ia baru keluar rumah jam 6:30.

"Gue lupa" jawab Andra melirik kaca spion untuk melihat ekspresi apa yang akan di berikan oleh Momo.

Andra hanya tersenyum tipis melihat Momo yang menaikan sebelah alisnya.

"Lain kali lo gak usah nyubuh kalo mau jemput gue, Karna gue gak berangkat sepagi itu" ujar Momo kemudian dengan wajah tenang seperti biasanya.

Tiba-tiba Andra menghentikan laju motornya, Untung saja jalanan yang mereka lewati bukan jalan rawan kemacetan jadi ia tidak akan mengganggu pengguna jalan lain.

"Kenapa sih?" Tanya Momo yang kaget karna Andra yang menghentikan motornya tiba-tiba.

"Jadi sekarang lo ngijinin gue buat jemput lo?" Tanya Andra menolehkan wajahnya pada Momo.

"Hah?" Momo yang baru sadar dengan ucapannya mencoba mencari alasan, namun sebelum menemukannya Andra sudah berujar lagi.

"Yes, mulai hari ini gue bakal anter jemput lo tiap hari dan lo gak bisa nolak. Karna gue gak terima penolakan" ujar Andra bersemangat, besiap melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda.

Momo yang ingin protes pun hanya bisa menghela nafas.

"Terserah" dan hanya satu kata itulah yang keluar dari mulutnya. Karna percuma saja ia protes, toh Andra tidak akan mendengarkannya.

.

.

.
TBC
[®]
 
Sukabumi,19 September 2018
Publish ->17 Oktober 2018

Jangan lupa Voment nya kawan-kawan, share juga ke temen kalian biar mereka tau kalo kalian baca cerita ini 😘

See you next chap....


MORINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang