[5] - Another boy?

21 2 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



1 Tahun yang lalu

September 2017.






"Jadi, siapa yang mau jadi ketua kelas untuk matkul KWN nih?" tanya seorang laki-laki yang saat ini sedang menyender pada meja dosen yang berada di depan kelas. Ia menatap mahasiswa yang berada di depannya satu persatu, berharap segera ada yang mengajukan diri untuk menjadi ketua kelas.

Namun nihil. Tidak ada respon yang ia dapatkan. Laki-laki itu mendecak kesal.

"Di sini ada Senior gak?" tanyanya dengan nada bicara yang lebih tinggi dari sebelumnya, ia mengedarkan pandangannya ke seisi kelas sampai akhirnya mendarat pada sosok mahasiswi yang tengah sibuk memainkan handphonenya di barisan paling belakang, 

"ah, lo yang lagi main handphone, halo? Lo senior kan? Lo aja ya yang jadi ketua kelasnya!" teriaknya dengan nada bicara yang terdengar memerintah.

Sontak mahasiswi tersebut mengalihkan pandangannya dari layar kaca berbentuk persegi panjang yang ada di genggamannya, ia melihat ke pemilik suara yang dengan seenaknya menunjuk dirinya sebagai ketua kelas. Jelas, mahasiswi ini sedari tadi tidak memerhatikan apa yang sedang terjadi di depan kelas.



Laki-laki berparas cukup tampan, bertubuh sedikit berisi, kulit kecoklatan—tetapi tidak gelap, surai hitam legam dan mengenakan kemeja kotak-kotak hitam putih dengan jeans hitam serta converse putih nampak berdiri menyender pada meja dosen yang berada di depan kelas. Laki-laki itu memusatkan perhatiannya pada mahasiswi tersebut.

"dih? Gue enggak mau ya! Jangan asal milih ya lo kalo gue enggak setuju!" protes mahasiswi yang ditunjuk sebagai ketua kelas.

Mahasiswi itu menatap tajam laki-laki yang menyuruhnya untuk menjadi ketua kelas. Mood gadis itu yang semula sangat baik, seketika menjadi jelek karena kata-kata yang dilontarkan laki-laki bersurai hitam itu. Kedua alisnya nyaris bertautan. Kekesalan tergambar jelas di raut wajahnya. Namun sepertinya yang di tatap tidak sadar atau mungkin tidak peduli.

Laki-laki itu mengusap kedua telapak tangannya yang kemudian diarahkan pada gadis yang saat ini tengah menatapnya tajam.

"Okay guys, jadi mulai hari ini ketua kelas KWN adalah cewek yang tadi gue tunjuk ya! Kalau mau tanya-tanya mengenai dosen matkul ini dan tugas-tugasnya, bisa tanya aja ke dia ya! Namanya-" laki-laki itu kembali melirik ke arah perempuan yang saat ini benar-benar terlihat kesal, "nama lo siapa, Kak?" tanyanya dengan penekanan pada kata terakhir.

"kan gue bilang kalau gue enggak mau jadi ketua kel—"

"gue nanya nama lo siapa, Kak?" potongnya. Tatapannya cukup mengintimidasi.


Jujur, orang lain jika ditanya dengan cara seperti itu pasti akan sangat kesal.

Tak terkecuali perempuan yang ditanya oleh laki-laki itu.

Walkin' in Time [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang