The Heir of Lucifer

2.4K 215 28
                                    

His eyes are light brown with a hint of green

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

His eyes are light brown with a hint of green. Steady, Mysterious and perfect. I am in love with the concept of his love for me. - Draco Malfoy, 1720

.

.

Silahkan putar setiap lagu yang sudah disediakan

.


Bibury, Gloucestersire tahun 1720

Seorang lelaki bermata Hazel nampak berjalan di jalanan kota kecil yang nampak sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Lelaki berambut raven dan bermata hazel itu tersenyum sesekali ketika orang-orang menyapanya.

"Henry, apakah kau akan ke hutan untuk mengoleksi tanaman lagi?" tanya suara perempuan yang menatapinya. Wanita itu berjalan mendekati lelaki bernama Henry Potter itu dengan senyum yang seolah sedang berusaha merayu lelaki berwajah manis namun tampan disaat bersamaan.

"Ah ya, Isabell. Aku harus mengoleksi untuk penelitianku." Jawabnya ramah. Gadis berambut pirang dan bermata biru dengan nama Isabell hanya tersenyum. Matanya focus menatap bagaimana wajah ramah itu tersenyum dan menghangatkan seluruh tubuhnya.

"Apa nanti malam kau akan sibuk? Come to my house for dinner?" tawar Isabell dengan nada sedikit menggoda. Henry terkekeh ringan, kekehan yang selalu membuat siapa saja akan jatuh cinta padanya. Siapa yang tak kenal Henry Potter? Lelaki cerdas, ramah, hangat dan pastinya tampan cenderung manis. Siapa saja akan menyukainya. Isabell bersumpah pernah mendengar beberapa lelaki yang siap menjadi gay untuknya.

"Aku tidak bisa Isabell, maafkan aku. Aku harus meneliti beberapa tanaman karena besok ada temanku yang berkunjung untuk mendiskusikan obat yang akan kami buat. Lain kali, mungkin?" Henry tersenyum ramah sembari menolak tawaran Isabell. Sang gadis bisa merasakan wajahnya memerah.

"Tentu, kabari saja aku. Hati-hati lah di hutan. Beberapa pemburu bilang banyak sekali serigala yang masuk ke hutan kita." Isabell menyentuh bahu Henry sementara yang disentuh hanya mengangguk.

"Tentu, terima kasih. Sampai jumpa lagi, Isabell." Henry menurunkan tangan Isabell dari bahunya dan melanjutkan perjalanannya. Isabell sebenarnya adalah anak dari pemilik restoran kecil di kota ini. Henry menyembuhkannya dan saat itulah, ia merasakan ketertarikan pada mata yang bersinar hangat dan senyum ramah.

"Isabell, kau berbicara lagi dengannya tanpa mengajakku?!" ia menoleh dan menemukan kakak perempuannya, Victoria. Gadis berambut blonde dan bermata sejernih lautan. Isabell hanya memutar bola matanya bosan. Ia tahu kakaknya sangat cantik dan ia merasa kakaknya adalah saingannya dalam hal memperebutkan Henry.

"Please, Victoria. Hanya obrolan ringan."

Dan keduanya berdebat.

.

The Heir of LuciferWhere stories live. Discover now