Terrors

1K 146 18
                                    

How Beautiful it is to share the same moon as you

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

How Beautiful it is to share the same moon as you. - Clinton

(Silahkan putar musik yang sudah disiapkan)

.

Mata emerald itu memandangi pohon-pohon berguguran dengan daun yang menguning di musim gugur. Tinggal menghitung waktu maka musim salju akan menggantikan musim gugur. Harry sudah berada di villa pribadi milik keluarga Cedric bilang. Cedric bilang biasanya mereka akan ke sini tiap musim panas atau musim salju. Karena tempat disekitar mereka akan terlihat sangat indah. Sebelum kesini, Harry sudah mengepak beberapa lembar pakaiannya. Ia sungguh tak kuasa menolak permohonan ibu Cedric. Sebenarnya sebagai balas budi, keluarga ini sudah terlalu baik dengannya.

"Harry, sebentar lagi makan siang. Kau ingin sesuatu? Aku lumayan handal memasak." Tawar Cedric tiba-tiba yang membuyarkan lamunan Harry. Sang pemuda raven mengedikkan bahunya.

"Perutku tak akan menolak apapun yang kau masak, Ced." Balas Harry dengan senyum simpulnya. Cedric tersenyum dan kembali meninggalkan Harry yang masih duduk di ruang tengah dan memandangi jendela besar yang berfungsi sebagai pintu geser. Lembaran daun yang jatuh perlahan, langit yang tak begitu cerah namun tetap memperlihatkan keindahannya udara yang sejuk namun entah mengapa semuanya mengarahkan ingatannya pada Draco.

Pada sang Malfoy yang mengajaknya berdansa malam itu, mata abu-abunya yang seolah sedang berkata kalau ia kesepian, tangannya yang dingin namun memberikan kehangatan disaat yang bersamaan pada Harry dan ciuman lembut yang diberikan oleh Draco. Seketika wajah Harry memerah sempurna mengingatnya. Ia mengusap wajahnya dan menyembunyikan pada telapak tangannya.

"Ugh sial..itu hanya akting..tidak nyata.." bisiknya. Ia mengangkat wajahnya dan kembali menatapi langit yang memberikannya kenyamanan lebih. Ia tahu, ciuman itu tidak nyata. Draco yang bilang kalau ia membutuhkannya untuk bukunya. Tapi tetap saja, cukup sakit mengingatnya.

Harry sejujurnya saja merasa sedikit tertarik dengan lelaki dewasa bernama Draco Malfoy itu. Entah apa yang membuatnya sangat tertarik dengan Draco. Seolah Harry tahu kalau ia dan sang Malfoy memiliki ikatan. Mereka terikat. Seolah Harry tahu jodohnya adalah Draco.

Oke, itu bodoh. Siapa di tahun 2017 yang masih percaya cerita khayalan bernama jodoh?

Samar-samar hidungnya mencium aroma sedap dari dapur. Sepertinya Cedric sedang memasak.

Jujur saja, entah kenapa perlakuan Cedric pada dirinya membuat Harry sedikit tak nyaman. Harry tahu kalau Cedric adalah pemuda yang kelewat baik, tapi kebaikannya terus terang membuatnya tak nyaman. Apalagi tatkala Cedric seolah marah bila Harry bergaul dengan Draco Malfoy.

Hey, Harry benar, kan? Cedric hanya menyarankan dan bukan memerintah atau menyuruh Harry!

"Harry! Makan siang sudah siap!" Cedric setengah berteriak dari dapur. Harry menghela nafas. Ia segera berdiri dan melangkahkan kakinya menuju dapur. Aroma masakan itu semakin kuat. Cedric membuat mashed potato untuk keduanya dan salad serta potongan daging steak.

The Heir of LuciferWhere stories live. Discover now