"WARNING!!!!!"
Kaga usah ke lapak gue kalo cuman pada baca doang! Hargai usaha orang lain.
Jangan cuman di baca! Budayakan vomment. Vomment itu sangat berarti bagi author tersendiri.
Dengan kalian ngevote atau comment gak bakal bikin tangan kalian patah kan? So gausah takut untuk ngevote maupun comment. Gaperlu bayarkan?
Maapkeun kalo perkataan nya nyelekit cuman gue greget sama pembaca yang kek gitu.
Kalo ngerasa cerita ini ga bagus gausah di lanjut lagi yak. Daripada gondok yakan, ga bae.
SELAMAT MEMBACA PARA READERS YANG BIJAK.
******
"Vennus queila agathaaaaa!" Teriak bu rina
"Ck, bangsat ngapa sih nih si gendut elah muncul mulu!" Umpat agatha
"Agatha!" Teriak nya sekali lagi
"Paan si bu!" Ucapnya malas
"Lagi dan lagi kamu telat? Niat sekolah gak sih kamu! Ini ni rambutt ya allah udah kaya nenek lampir gitu rambut merah merah, ini juga nih rok kamu agathaaaa kenapa masih pendek? Saya kan sudah suruh ganti kenapa gak di ganti ganti?!" Cerca bu rina
"Emang nek lampir rambut nya merah ya bu? Setau saya engga deh, mata ibu buta warna apa katarak dah?"
Bu rina melotot kesal menghadapi satu murid ini.
"Mana orang tua kamu?! Kenapa kemarin gak nemuin saya?!"
"Kan saya udah bilang bu percuma ibu kasih sp gak bakalan di hirauin sama orang tua saya!"
"Sesibuk apa orang tua kamu sampai sampai mereka tidak menyempatkan waktu?"
Perbincangan yang sensitif bagi agatha ia malas jika sudah membahas kedua orang tua nya itu.
Dengan santai agatha berlenggang pergi tak menghiraukan pertanyaan bu rina.
"AGATHAAAAA!!!!"
Agatha tak menoleh sedikit pun ia terus melanjutkan jalannya menuju kelas, yah entah setan darimana yang merasuki tubuh nya.
Kelas terdengar begitu ribut mungkin tidak ada guru dengan santai nya agatha masuk dan menuju meja nya, agatha duduk sendiri yah begitulah hidup nya penuh dengan kesendiran.
"Telat lagi lo ta?" Tanya rifky
"Bukan urusan lo"
Hening. Bersamaan itu bu lia masuk dengan seorang murid perempuan mengekor di belakangnya.
Agatha tak menghiraukannya ia mengambil earphone nya dan menyalakan musik dan menenggelam kan wajah nya di lekukan tangannya.
"Ibu bawa teman baru untuk kalian semoga kalian bisa menerima nya dengan baik dan berteman dengan baik, luna perkenalkan diri kamu" ucap bu lia
"Hai, perkenalkan nama gue aluna kalian bisa panggil gue luna, gue pindahan dari bandung. Salam kenal semua nya semoga kita bisa berteman dengan baik yah" ucap nya memperkenalkan diri dengan senyum manis nya
Sorak sorai suara anak lelaki ketika melihat senyum yang tecetak di bibir sexy aluna.
"Baik. Kamu bisa duduk di sebelah agatha"
Aluna menyusuri meja meja menuju meja agatha di sanalah kursi satu satu nya yang kosong.
"Hai, boleh kenalan?" Tanya nya saat mendaratkan bokong nya
"Boleh kenalan gak woi" ucapnya mengguncang lengan agatha
"Setdah sekali" ucap nya kesal
"Lo bego apa tolol dah lun? Dia pake earphone itu" ucap rafif teman sebangku rifky sekaligus sahabatnya.
Rafif memang pedas kalo ngomong kek cabecabean.
"Eh iyaya" ucapnya sembari menggaruk tengkuk
"Cantik cantik kok bego"
"Ehh bodoamat yang penting cantik"
"Semerdeka lo!" Ucap rafif tak ingin memperpanjang
Guru fisika pun masuk jam pertama sudah di mulai dengan pelajaran yang memabukkan murid murid.
"Lo mati yak? Ada guru itu di depan" ucap luna mengguncang keras lengan agatha
Agatha yang terusik pun terbangun.
"Bacot lo anjing!" Marah agatha
"Hai, kenalin nama gue aluna lo bisa panggil gue lun---" cerocos luna
"Berisik setan! Gak perduli gue lo siapa!" Ucap nya membentak
"Pak, saya izin ke toilet cuci muka" ucap agatha sembari berlalu menuju pintu kelas.
Agatha bukan ke toilet melainkan ke kantin ia lapar dan suntuk masih pagi sudah di ganggu dengan siapa entah lah itu agatha tak peduli.
"Mang, nasi goreng nampol nya yang paling nampol pokoknya dua porsi yak"
Agatha memesan nasi goreng ia memang tak kira kira jika kesal ia akan memakan sebanyak mungkin tak peduli dengan perut nya yang sudah berteriak kenyang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BENCI.
RandomVennus queilla agatha seorang good girl ber-transformasi menjadi bad girl Apa yang membuat ia sampai berubah? Apakah ia akan berubah seperti sedia kala atau bahkan semakin terjerumus ke dunia kelam?