Hey! Tayo
.
.
.
.
.
Kalau dibilang gugup, jelas tante Wulan gugup sekali hari ini.Ya gimana gak gugup, hari ini kan hari pernikahannya tante sama om Fadil.
Seminggu sebelumnya lamaran om Fadil diterima sama si pujaan hati, dan seminggu dari sana juga mereka udah ribet ngurusin segalanya buat pernikahan mereka. Mulai dari gedung, undangan, catering, baju dan segala tetek bengek lainnya.
Dan tepat hari ini adalah hari dimana mereka berdua akan bersumpah dihadapan Tuhan untuk kedua kalinya.Dan dari tadi si tante gak bisa diem mondar-mandir udah kayak setrikaan koslet. Gaun pengantinnya dipegangin biar gak keinjek pas lagi mondar-mandir.
"Aduh Wulan bisa diem gak sih?! Pusing akunya"
Kata salah satu stylist yang diketahui sebagai temennya tante."A-aku gak bisa Mir, a-aku... aku gugup!"
Jawab tante masih mondar-mandir. Sesekali tangannya ngipasin wajahnya biar make up cantik khas Indonesianya gak luntur."Kamu bisa Wulan. Santai aja, lagipula kan ini bukan yang pertama buatmu?"
Tiba-tiba tante Wulan berhenti. Si tante langsung natap temennya itu dengan mata yang memicing.
"Ini gak sesimple seperti apa yang kamu bilang, Mir. Mungkin buatmu ini mudah karena ini bukan yang pertama buatku. Tapi kamu gak pernah tau gimana rasanya ketika harus berikrar dihadapan Tuhan, dihadapan orang tuamu, dihadapan seseorang yang nantinya akan mendampingi kamu, memimpin kamu untuk menempuh kehidupan baru"
Jeda. Si tante ngehela nafas berat. Bikin lawan bicaranya noleh kearahnya.
"Pernikahan itu hal yang sakral, Mir. Kamu gak bisa main-main dengannya. Kalo kamu kira pernikahan itu cuman sebatas ngucap janji sehidup semati, maka kamu salah. A marriage is more than what you think"
Seseorang yang dipanggil Mir diem. Si tante langsung duduk dikursi terdekat sambil ngatur pernafasannya.
"Yaudah iya, maafin aku. Aku gak tau rasanya pernikahan itu gimana, maklum aku belum nikah. Maaf ya?"
"Makanya cari calon suami kamu tuh! Mau kamu jadi perawan tua?"
"Ya nggak lah! Ogah banget jadi perawan tua!"
"Ya makanya cari calon suami, biar ada yang nemenin"
"Iya iya! Eh omong-omong soal calon suami, kamu kapan mau nemuin calon suamimu? Dia pasti udah nunggu di altar"
"B-belum ada yang jemput, Mir. Tunggu sebentar lagi deh"
Belum semenit tante Wulan ngomong, tiba-tiba pintu ruang rias kebuka nampilin sosok pria setengah baya yang udah siap dengan setelan jasnya. Kakak laki-lakinya tante Wulan.
"Wulan, gimana udah siap?"
Tanya si pria dengan suara rendahnya."Mas Aldo? Iya mas sebentar"
Si tante berdiri terus langsung ngambil bouquet bunga lily sama daisy ditangan si sahabat.
Si tante pun langsung nyamperin masnya dan ngamit lengan dari pria yang jadi wali nikahnya.
"Kamu cantik, dek" Ucapan yang sukses bikin pipinya merona unyu.
"M-makasih, mas"
"Tenang aja, jangan gugup mas yakin calon suamimu bakal jagain kamu. Jangan khawatir ya dek"
Senyum menenangkan dari pria yang lebih tua bikin Tante Wulan jadi lebih tenang. Dia pun ngangguk dan ngebales senyuman masnya dengan senyuman manis dan cantik.
Kedua kakak-adik ini pun jalan menuju altar dengan senyum menghiasi wajah keduanya. Mereka narik nafas perlahan. Si pria ngebuka pintu besar kapel, dan seketika semua tamu undangan natap kearah mereka berdua, begitu juga pria tampan diatas altar dengan setelan tuxedonya. Om Fadil.
¤
¤
¤Alunan musik a thousand year dari piano dan string orchestra menuhin seluruh ruangan kapel. Nuansa putih dan bunga lily mempercantik tempat yang nantinya bakal jadi saksi dimana kedua insan akan berikrar didepan Tuhan untuk mencintai sehidup semati.
Dan dua insan itu adalah mama dan pria yang meminangnya kemarin. Kebahagiaan gak bisa disembunyiin dari mukanya mama yang sekarang lagi jalan menuju altar sama om Aldo.
Hari ini doi cantik banget dengan balutan gaun pernikahan putih dan polesan make up yang bikin doi kayak ratu dari negeri dongeng. Dan di altar sana, berdiri sang raja dengan balutan tuxedo hitamnya yang gagah. Gila sih ini kayak nikahannya pangeran Harry-Megan Markle.
Sesampainya di altar, om Aldo kembali ke tempat duduknya dan mama langsung hadep-hadepan sama si calon suami sambil pegangan tangan.
"Bisa kita mulai?" Kata Romo yang akan nuntun mereka buat ngucap sumpah.
Om Fadil dan mama ngangguk. Mata mereka gak bisa lepas dari satu sama lain."Fadil Iskandar" Kata si Romo dengan suara yang lantang. Seketika semua orang pada diem natap kedua mempelai yang bakal bersumpah. Musiknya juga ganti jadi musik yang biasa ada di pernikahan pernikahan.
"Apakah kamu bersedia meminang Wulandari Alia sebagai istri, menyayanginya, menghargainya dalam keadaan sehat atau sakit, suka atau duka, dalam keadaan berkecukupan atau kekurangan dan selalu bersama hingga maut yang memisahkan"
"Ya saya bersedia. Saya Fadil Iskandar bersedia untuk meminang Wulandari Alia sebagai istri, menyayanginya, menghargainya dalam keadaan sehat atau sakit, suka atau duka, dalam keadaan berkecukupan atau kekurangan dan selalu bersama hingga maut memisahkan"
"Wulandari Alia. Apakah kamu bersedia untuk menerima Fadil Iskandar sebagai suami, menyayanginya, menghargainya dalam keadaan sehat atau sakit, suka atau duka, dalam keadaan berkecukupan atau kekurangan dan selalu bersama hingga maut memisahkan"
"Ya, saya bersedia. Saya Wulandari Alia menerima Fadil Iskandar sebagai suami, menyayanginya, menghargainya dalam keadaan sehat atau sakit, suka atau duka, dalam keadaan berkecukupan atau kekurangan dan selalu bersama hingga maut memisahkan"
"Dan dihadapan Tuhan aku nyatakan kalian berdua sebagai suami dan istri. Kamu boleh mencium pengantinmu"
Dan setelah Romo bilang itu riuh suara tepuk tangan menuhin seluruh ruangan kapel. Bahkan beberapa tamu undangan ada yang nangis karena terharu sama bahagia.
Bibir gue keangkat ngebentuk senyuman, gue seneng karena gue ngeliat raut kebahagiaan mama lagi.
Mereka udah resmi jadi suami dan istri, itu artinya pria yang sekarang lagi tersenyum ke arah mama itu juga resmi gue panggil 'papa'. Begitu juga gue resmi jadi sodara tiri dari cewek yang sekarang lagi meluk tangan gue sambil nangis bahagia.'Well, kehidupan baru gue dengan keluarga baru bakal dimulai dari sekarang'
.
.
.-TBC-
.
.
.Up lagi eaqq unchh😘
Akhirnya nikah juga Tante Wulan-Om Fadil ini. Ehehehe
Maaf maaf ya kalo di part nikahnya ga dapet feel-nya:( pendek juga kan kek idup mantan gue.gsu
Maaf ya w kan masi belajar maklum penulis kaleng-kaleng ya begini. Ehe.
Chap depan gue usahain bakal banyakin momen Diva-Keyra biar ambyarnya ga ke Om Fadil-Tante Wulan mulu:v
Yauda ya akhir kata
Vote + Comment juseyonggg:*
❣
![](https://img.wattpad.com/cover/137402289-288-k365671.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cause of Roleplay(GxG)
Novela Juvenil[SLR!] "Jujur sejak pertama kali kita chat, lu orang pertama yang bikin gua jumpalitan" - A.N "Mau lu Taehyung ataupun Diva, buat gue lu itu kang gombal kesayangan gue" - K.J