Warisan

8 5 0
                                    

Ketika Allah meniupkan roh, memberikan kehidupan baru.

Membiarkan para makhluk kecil, suci, tanpa dosa untuk merasakan dunia.

Hal yang nyata diwarisi dari orang tua adalah darah, bentuk fisik.

Tapi sesungguhnya, yang lebih penting dari semua itu.

Kelak, saat kita dewasa, kita akan mewarisi watak, kepribadian bahkan keyakinan.

Meskipun kita tidak pernah memahami hal itu dengan sungguh-sungguh.

Namun, seiring berjalannya waktu, berlahan dengan pasti, fikiran kita akan terbuka.

Terkadang, hal semacam itu tak akan menjadikan sebuah acuan bahwa kita akan bertahan.

Karena terkadang manusia memiliki cukup banyak kekurangan.

Batasan yang cukup jelas untuk mengambil sebuah tindakan.

Kekurangan berlapang dada membuat manusia selalu terombang ambing dalam kefanaan nafsu.

Terkadang kita begitu yakin, kendur, hilang atau bangkit kembali.

Terkadang kita menjadi ragu dan penuh dengan argumen konyol yang mengedepankan intelektual

Semua itu hanya karna kita merasa di warisi, tidak akan pernah hilang, jadi tidak perlu merasa khawatir.

Bukan memperolehnya sendiri, mengalami, menemukan hikmah, jalan yang diberikan oleh-Nya.

Tapi, sering kali aku berfikir dalam perspektif lain.

Bayangkan jika kalian tidak dilahirkan dengan keyakinan saat ini?

Keyakinan tentang agama yang selalu kita anggap bahwa itu warisan?

Yaitu agama islam yang mulia?

Bisakah kalian mencari, menggali, menyimbulkan pada tahap pemahaman yang mengakibatkan kalian yakin dan ingin memeluk agama Allah?

Wallahua'lam...

Dengan sengala kenikmatan yang diberikan-Nya

Aku tak dapat melakukan apapun kecuali hanya bersyukur untuk hal sebesar ini.

Meskipun awal mula mengenal-Nya karena sebuah warisan keluarga.

-Tian_Tary-

S A J A KWhere stories live. Discover now