Pocong

77 14 8
                                    

Niall adalah orang yang normal dan tinggal di Sumatra Utara. Namun, Niall yang dulunya tidak percaya pada hantu, sekarang menjadi percaya pada hantu setelah menyaksikan kemunculan pocong yang membuatnya ia sampai pingsan, maka sejak itu ia menjadi yakin terhadap hantu.

Peristiwa itu terjadi  pada hari senin tengah malam, setelah Niall bekerja. Karena ia bekerja dengan sistem shift, dan kebetulan mendapat giliran sore, maka ia pulang tengah malam. Malam itu, ia merasa kepanasan sehingga ada keinginan untuk mencari hawa sejuk dengan keluar rumah.

Sebenarnya, kedua orangtuanya sudah melarang keinginannya. Pasalnya, kampung sedang diteror dengan makhluk yang sering orang-orang sebut dengan 'pocong'. Namun, Niall tidak memperdulikan peringatan kedua orangtuanya. Apalagi ia tidak percaya terhadap keberadaan hantu. Saat itu, cerita hantu pocong sedang marak menyusul dikuburnya mayat warga sekitar rumahnya yang ganjil.

Saat penguburan jenazah, tali-tali yang mengikat si mayat tidak dilepas. Mungkin, para pelayat lupa untuk melepas tali tersebut. Akibatnya, kampung mereka selalu diteror oleh kemunculan pocong. Kabarnya, pocong itu penjelmaan dari mayat yang baru saja dikuburkan. Akibat cerita itu, banyak warga yang tidak berani keluar pada malam hari tepatnya hari senin.

Berbeda dengan warga kebanyakan, Niall malah duduk santai di depan rumah, tepatnya di bawah pohon jambu. Daun pohon ini cukup lebat sehingga sangat nyaman untuk mendapatkan hawa sejuk.

Karena lelah bekerja, mata Niall seperti tidak kuat menahan rasa kantuk yang menyerangnya. Antara sadar dan tidak, ia melihat segumpal asap yang muncul tiba-tiba di depannya. Lama-kelamaan asap itu membentuk makhluk yang sering dinamakan dengan 'pocong', lalu melompat-lompat menuju ke arahnya.

Ketika Niall menyadari bahwa ia melihat pocong, ia pun ingin berteriak. Namun tidak sedikit pun suara yang mampu keluar dari bibir tipisnya. Keinginannya untuk membaca ayat-ayat suci pun tidak terkabul.

Akhirnya, Niall tidak sadarkan diri. Tahu-tahu, ia sudah dibangunkan oleh warga sekampung yang melihatnya tidur di parit dengan mengenakan celana pende. Sejak itulahia percaya terhadap keberadaan hantu.

-END-

Genre : Horror.

Jenis cerita : Ficlet.

Tema : Hari Senin.

Jumlah kata : 302 kata. 



Challenge Of The WeekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang