Chapter 1 : First Day

72 5 0
                                    

Adelaide, Australia | 5:45 AM

Danreyga's POV

"Reygaaa!! Ayo bangun, ini sudah Siangg! Sampai kapan kau akan tidur? Kau bisa terlambat!" Teriak Seseorang sambil mengedor Pintu kamar ku yang masih tertutup rapat.

Sedangkan aku, aku menutup wajah dan kepala ku dengan bantal. Tidur ku terganggu, Kurang lebih hampir Seperempat Jam Pintu ku terus di ketuk dengan Teriakan yang merusak mimpi indahku.

Ya, Itu suara Mama ku.
Oh ayolah ini kan masih pagi.

Aku membuang bantal yang menutupi kepalaku dan melirik Jam yang menggantung di dinding.

Dan betapa terkejutnya aku saat melihat Sudah Pukul 5:45 pagi.

"Astaga! Aku akan terlambat!" Teriak ku spontan bangun dari Tempat tidurku.

Kemudian aku langsung menyambar handuk yang tergantung dan langsung berlari ke kamar mandi.

10 menit kemudian..

Nah kini aku sudah mandi dan berpakaian rapi.
Aku membenarkan Dasi yang Melekat di Kerah Baju ku.
Kemudian menyisir rambut ku.

Walau aku menyisir nya menjadi Berantakan. Tapi menurutku Itu Keren.

Setelah cukup rapi dan Puas menatap diri di cermin, Aku menyambar tasku dan keluar kamar.

Menuruni tangga kebawah, untuk menikmati sarapan pagi.

Oh ya, Aku lupa aku belum Kenalan nih.
Ya udah, Aku ceritain sambil jalan aja yah.

Namaku Dan, Danreyga William Franklyn. Tapi Teman teman ku, biasa memanggilku Reyga.

Tentang Keluargaku, Aku Tinggal di Perumahan Origins Residence, Blok. C, No. 25.

Papa dan Mama, punya banyak cabang Perusahaan Di seluruh Dunia. Mereka bekerja bersama.
Cabang Terbesar, berdiri di beberapa negara seperti, Australia, Indonesia, Perancis, Canada, Amerika, dan Inggris.

Disini, Papa menjalankan Perusahaan Di Amerika. Jadi aku jelas jarang sekali bertemu dengan nya. Karena Beliau hanya pulang Setiap Tiga bulan sekali.

Jadi, aku hanya tinggal bersama Mama. Karena Mama yang memimpin perusahaan di Australia. Walau kenyataan nya tetap sama saja. Yaitu, aku tetap sering di tinggal dirumah sendirian. Aku juga tidak punya Saudara. Otomatis, aku Anak satu satu nya.

Meski terkadang aku merasa kesepian karena tak punya siapa pun di rumah. Tapi aku senang, walau kedua orang tua ku sibuk sekalipun. Mereka tak pernah yang nama nya Lost Kontak, sehari pun.

"Pagi ma." Sapaku sambil menduduki salah satu kursi diruang makan.

"Pagi Kesayangan Mama."

"Bagus kau sudah Rapi. Susah banget bangunin nya. Pasti semalem habis Nonton Film Horor ya." Kata Mama ku menebak.

"Tau aja." Jawabku menyengir.

"Kemeja, Dasi, yups Semuanya Rapi sekali." Puji nya.

"Tapi tunggu,"
"Reygaa..."

"Iya maaa." Jawabku sambil nyegir. Aku hafal betul, Jika mama sudah memanggilku seperti itu, pasti ada sesuatu yang kurang dariku.

"Sudah berapa kali mama bilang, Sisir rambut yang benar. Kenapa kau tak mengerti, dan menyisir rambut mu dengan rapi. Bukan berantakan." Pinta nya dengan menarik ujung hidung ku gemas.

"Ck, Rambut Rey kan memang sudah seperti ini ma. Kan keren." Jawab ku percaya Diri. Sedangkan beliau hanya tersenyum dan menggelengkan kepala nya, sambil menyiapkan sepiring sarapan untuk ku.

YOU USED TO BETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang