Jennie menganggukkan kepalanya tanpa ragu.
Stella menghela napas "Jen lo taukan dia brengsek dan dia sahabat gue."
"Cuma sahabatkan? Please bantuin gue deket sama dia," Pinta Jennie.
Stella tertegun, akhirnya menganggukkan kepalanya dan tersenyum manis ke arah Jennie. "Asal lo jangan lupa beliin gue seblak."
Jennie semakin tersenyum bahagia dan memeluk Stella erat. "Makasih Stella"
"Lo tau Kenapa gue geli kalo dipeluk seerat gini sama lo." Balas Stella yang menatap lempeng Jennie.
Jennie hanya menunjukan cengirannya dan kembali menulis pr yang belum ia lanjutkan. Sedangkan Stella, tentu saja tidur.
Beberapa menit kemudian guru datang, terpaksa Stella melewatkan pelajaran tersebut. Jika bukan karena deadline yang hampir selesai, ia tidak akan bergadang hingga jam 1 malam.
"Stell ada Baekhyun." Bisik Jennie.
Bukannya sekarang masih jam pelajaran, untuk apa Baekhyung ke kelasnya. Mungkin ia sedang bermimpi.
Ia terganggu ketika punggungnya digoyangkan dengan sangat kuat dengan dihadiahi ciuman-ciuman disekitar rambutnya. Karena sangat mengganggu akhirnya mata beriris coklat itu terbuka.
"Ganggu tau gak, pergi!" Decak Stella dan langsung memukul tangan pemuda dihadapannya.
"Gue beliin seblak deh, ayo bangun. Lo tidur dari jam pertama sekarang udah istirahat." Ucap Baekhyun sambil membenarkan rambut Stella yang acak-acakan.
Stella menatap malas kemudian pergi meninggalkan Baekhyun. Jennie hanya tertegun melihat keakraban mereka dan kemudian tersadar ketika Baekhyun mengajaknya bareng ke kantin.
"Jen ayo mau gak? Lo ngelamun aja dari tadi." Jennie tersenyum senang, selanjutnya ia menggandeng tangan Baekhyun untuk mengejar Stella.
"Jalan lo kayak siput." Ucap Baekhyun ketika berhasil mengejar Stella.
Stella menatap malas Baekhyun kemudian berlalu begitu saja.
"Stella itu gak pernah marah ya, kalo dikatain gitu." Ucap Jennie ketika melihat Stella yang berjalan ogah-ogahan didepannya.
Baekhyun langsung tertawa kencang ketika melihat Stella hampir jatuh menabrak tembok. "Lo tau Stella itu kalo lagi badmood udah kayak batu dikasih nyawa, dia kadang suka uring-uringan sama tugas tapi ujung-ujungnya dia kerjain juga. Prioritas dia tuh tugas."
Jennie hanya menganggukkan kepalanya tanda ia mengerti.
Baekhyun menghela napas. "Tapi kadang gue suka miris liat dia di sekolah, di sekolah Stella kayak bukan manusia. Kata-katanya terlalu pedas buat cewe manis seperti dia dan dia kalau ada masalah selalu menyelesaikan sendiri tanpa meminta bantuan orang lain. Point positifnya dia rajin banget haha."
"Oh ya, katanya Stella lagi ngejar buat dapat beasiswa ya?" Tanya Jennie.
"Ya, gua bangga ternyata Stella udah besar. Dia bisa ngalahin malesnya cuma buat program beasiswa itu."
Stella tiba-tiba menghentikan jalan dan menengok kearah mereka lempeng.
"Umm apa Stel?" Tanya Baekhyun.
"Lo jelek."
"Ya ampun gue salah ap-"
"Berisik"
"Umm stell maafin gue." Ucap Jennie.
Stella hanya menganggukkan kepalanya dan mengandeng tangan Jennie yang di apit oleh Baekhyun. "Jalan lo lama"
"Woy tungguin gue." Teriak Baekhyun.
"Jen lo kenal dia?" Dengan polos Jennie menggelengkan kepalanya.
"Bagus." Ucap Stella
"Sabar, untung cewe ya lo berdua." Ucap Baekhyun yang disambut gelak tawa oleh Jennie
"Stella kok lo gak ketawa?" Tanya Baekhyun.
"Tiba-tiba aja gue mual kalo ketawa dari candaan Lo." Bisik Stella ke Baekhyun.
"Jahat oy."
Stella tertawa pelan melihat Baekhyun tersiksa, namun ia tiba-tiba berhenti tertawa dan memasang wajah datar ketika dihadapannya muncul seorang cowok tengil yang di tangannya terdapat jus jeruk.
"Nih buat lo, katanya lo suka jus strawberry dan jeruk jadi gue bel-"
"Gue ga suka jus jeruk, makasih." Potong Stella dan langsung pergi mencari bangku kosong.
"Tapi gue nanya temen lo, lo suka ko."
"Ngombe"
"Hah"
Stella menghembuskan nafasnya kasar dan langsung mengambil jus itu, ia meminum dengan sangat cepat hingga beberapa menit kemudian jus itu habis ditelannya.
"Udahkan, makasih. Sekarang lo pergi." Pinta Stella yang langsung menaruh sampah jus itu ke tangan cowo tengil.
"Stell itu Sehun, lo jangan main-main sama dia, dia yang punya sekolah ini dan universitas yang lo mau itu juga punya dia." Bisik Syefa.
Stella hanya mengedikkan bahunya dan melengos pergi ke arah bangku yang kosong.
"Sabar" Ucap Baekhyun kepada Sehun.
"Tunggu aja pembalasan gue." Gumam Sehun dan langsung menyusul duduk di bangku yang Stella tempati.
"Halo" Sapa Sehun.
Jennie dan Baekhyun tersenyum menyambut kedatangan Sehun tetapi tidak dengan Stella, ia hanya menatap malas Sehun dan langsung menelusup kan kepalanya dimeja kantin.
"Gue punya tiket konser Wannaone, gue rasa lo gak bakal nolak. Lo bisa dateng ke caffe yang ada disamping taman, nanti kita pergi nonton bareng." Bisik Sehun yang langsung meninggalkan Stella yang melotot kaget.
Serius
Tiket konser
Oppa-oppa
ADA CALON SUAMI GUE, ONG GUE.
"Gue ga bisa nolak kalo berurusan tentang masa depan gue." Gumam Stella yang langsung berlari ke arah Sehun.
"Itu serius Stella yang mageran?" Gumam Syefa.
•••
Sumpah ya cewe yang kerjaannya cuma tidur di kamar tiba-tiba aja dikasih kesibukan yang gak kira-kira.
Gue kalo cape maunya langsung tidur jadinya cerita ini gue lupain, tiba-tiba aja disaat gue lagi ngelamun gue inget suami gue dengan mood gue yang lagi setengah-setengah gini akhirnya gue melanjutkan cerita ini.Jangan lupa vote dan koment >^<
Semoga suka, Salam manis dari liaasage.Kamis,25 oktober 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Trap
FanfictionTentang seorang cewe SMA kebanyakan, Stella Aurellia hanya berusaha menjadi anak SMA sewajarnya. Namun, disaat ia sedang mengejar nilai untuk masuk universitas negeri lewat jalur beasiswa, tiba-tiba saja ada seorang cowok ganteng yang berusaha menar...