7.Nilai

31 5 7
                                    

Stella mendengus melihat soal-soal dihadapannya, kepalanya terasa sangat sakit sekali dan tubuhnyapun terasa sangat lemas, namun ia harus mengerjakan soal-soal tersebut jika ingin mendapatkan nilai di rapornya.

"Oke fokus" gumam Stella ketika penglihatannya terlihat berkunang-kunang.

Ia berusaha mengerjakan soal-soal dengan baik, walaupun ia sering tidak fokus dan mengeluh sakit tetapi akhirnya ia bisa mengerjakan ulangan susulan tersebut.

Ia menghembuskan nafasnya kasar ketika melihat teman-temannya terlihat bebas karena sudah melaksanakan ujian. "Nyesel ulangan susulan dengan keadaan gue masih sakit."

"Woy"

Stella hanya mengangkat satu alisnya dan menatap malas lawan bicaranya.

"Lo ulangan susulan." Ucap cewek itu yang sedang berada di dalam pelukan seorang cowok yang sedang meminum matcha latte.

Stella mengalihkan tatapan ketika melihat kemesraan mereka berdua. "Menurut lo?"

"Lo kayaknya makin hari makin dingin, gak kesentuh." Ucap cowok itu yang masih meminum matcha lattenya.

Stella menatap lempeng lawan bicaranya dan pergi begitu saja.

"Stella kenapa?" Perempuan itu menatap punggung Stella yang semakin menjauh.

"Stella" Teriak seorang cowok yang memiliki kulit pucat seperti  Stella.

Stella berdehem dan memejamkan matanya karena harus di ganggu oleh seorang cowok yang tidak ia kenal.

Cowok itu gugup dan membenarkan kacamata bulatnya yang merosot. "Kamu di cari wali kelas, ditunggu diruangannya."

Sebelum Stella mengucapkan terimakasih cowok itu sudah lari terbirit-birit seperti melihat hantu saja. "Gue rasa cowok teraneh bukan hanya Sehun dan Chanyeol. Mungkin cowok itu termasuk"

Sebenarnya ia sangat-sangat malas mengunjungi ruangan walikelasnya yang berada di lantai tiga, berarti ia harus menaiki tangga yang lumayan banyak.

Dengan malas ia mulai menaiki tangganya satu persatu, setelah sampai di tangga terakhir di lantai tiga keadaan Stella benar-benar di katakan tidak baik. Dengan rambut yang lepek, keringat dimana-mana, seragam yang kusut dan belum lagi nafasnya yang terdengar tidak beraturan. Ia seperti sedang habis mencari kitab suci saja.

"Setelah gue pikir, gue mau buat robot yang bisa gendong manusia" gumam Stella.

Inilah akibatnya jika ia tidak pernah berolahraga, menaiki tangga seperti habis lari maraton saja miris sekali.

"Stella gue gak nyangka bisa ketemu lo." Histeris cowok yang memakai Hoodie Wannaone.

Stella menaikan alisnya. "Siapa nama lo?"

Cowok itu melotot tidak percaya, serius Stella tidak mengenal dirinya. "Loh bukannya kita sering ketemu."

Stella hanya mengangkat bahunya dan melengos pergi. "Oy tunggu, nama gue Chanyeol. Gue tetangga rumah lo"

Stella tidak terlalu memperdulikan teriakan cowok itu, ia merapikan sedikit penampilannya dan mengetuk pelan ruangan walikelasnya.

"Assalamualaikum bu, ada apa ya bu saya di panggil." Ucap Stella ramah.

"Nilai kamu kurang nak, biasanya nilai kamu selalu bagus dan membanggakan. Mungkin karena kamu ulangan susulan dan mengerjakan di saat tubuhmu kurang sehat." Jawab walikelas Stella dan menatap iba ke arah Stella.

"Ya. Jadi saya harus apa?" Tanya Stella to the point.

"Kamu bisa mendatangi guru mata pelajarannya dan ibu rasa kamu tidak ada kesempatan untuk dapat jalur beasiswa nak."

"Kenapa?" Beo Stella.

"Di awal pelajaran kamu harus mendapatkan nilai yang memuaskan dan ibu rasa dengan turunnya nilai kamu itu tidak akan bisa, melihat teman-teman kamu juga nilainya semakin meningkat melebihi dirimu."

Stella berdehem dan izin pamit setelah urusannya selesai.

Setelah mendengar berita yang tidak mengenakan dari wali kelasnya, lagi-lagi matanya harus tidak suci karena melihat dua orang yang sedang bermesraan di lantai dua.

Stella manggut-manggut ketika melewati dua orang itu dan menatap malas ketika melihat cowok yang terlihat gelagapan. "Gue rasa bukan gue yang setan, tapi lo!"

Sebelum cowok itu menjawab Stella buru-buru melanjutkan kata-katanya. "Lo bego ya?"

Stella menunjuk cowok itu dengan tangan gemetaran, ia mendengus kasar ketika cowok itu berusaha meraih tubuhnya.

Stella mengangkat tangannya. "Gue muak sama lo, Baekhyun."

Gawat Stella benar-benar marah, dia hanya iseng-iseng saja menerima ajakan berpacaran dari cewek cantik yang terlihat sexy tersebut.

Ketika Cowok itu ingin berargumen, Stella buru-buru pergi ke kelasnya. Dia tertegun melihat keadaan kelasnya, terutama keadaan teman sebangkunya.

"Jennie lo udah tau?" Tanya Stella dan membawa temannya kedalam pelukannya.

Jennie hanya menganggukkan kepalanya, ia terlalu sakit mendengar cowok yang di taksirnya terlihat bermesraan di depan kelasnya.

Stella hanya berdehem ketika Jennie menceritakan kejadian yang sebenarnya. Stella juga tidak percaya, baru kali ini Baekhyun mempunyai pacar tapi tidak mengenalkan secara langsung kepada dirinya. Memang ia tadi bertemu Baekhyun dan cewek itu di ruangan panitia yang terletak di lantai bawah, ia kira cewek itu hanya sebagian cewek-cewek yang mencoba mencari perhatian kepada Baekhyun. Ternyata ia salah besar, ketika di koridor ia melihat secara langsung Baekhyun bermesraan dengan perempuan itu di depan Stella.

Setelah mendengar tangisan Jennie mulai reda, ia melepaskan pelukan Jennie pelan.

"Gue rasa gak cuma boneka aja yang lucu ternyata escreamnya juga lucu." Gumam Stella.

"Hah"

"Unicorn, gue rasa cocok sama lo yang gak suka coklat."

"Ada escream yang gak ada bahan coklatnya?" Beo Jennie.

Stella mendengus pelan dan menopang dagunya. "Ada pas bagian ujungnya, kan masih ada gue. Gue siap jadi mesin sampah bekas makanan lo."

Jennie terkekeh pelan dan berseru kencang. "Ayo kita beli escream."

"Hidup escream!"

•••
Hello guys jadi menurut lo Baekhyun itu cowok spesies kek apa? Kesian Jennie cintanya gak terbalas woo.
Btw bentar lagi konflik, jadi bakal banyak scene Stella dan Sehun. So, tunggu aja kelanjutannya jangan lupa vote dan koment.

Salam manis dari liaasage istrinya Ong yang tiba-tiba aja mau escream kuda.

Sabtu,8 Desember 2018

TrapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang