Satria Wicaksana Pov🌼

1.5K 54 0
                                    

Hari ini kuberanikan diri untuk mengajak seorang gadis yang akhir-akhir ini selalu kusebut namanya dalam do'aku.
"Izin letnan,mau kemanya sudah nyetil sekali."
"Kepo kamu"kataku sambil tersenyum pada adik lettingku yang bernama Serda Bayu.
"Rupanya pak Letnan ini sedang jatuh cinta,kau lihat lah wajahnya macam gembira sangat dia"sahut teman satu lettingku.
"Eh.saya dengar si teguh mau nikah setelah kita pulang penugasan nanti"kata salah satu teman lettingku yang bernama letda andrean itu.
Aku tak menggubris mereka aku sibuk dengan sepatu yang sedang ku kenakan ini.
"Yasudah saya berangkat dulu ya" kataku
"Izin hati2 pak letnan"
Aku hanya mengacungkan jariku.
Aku mendatangi tempat dimana yang sudah diberitahukan oleh gadisku.tapi saat aku masih berada di jarak sekitar 1 meter aku melihat ada sebuah mobil yang parkir di situ yang lebih mengejutkanku ternyata si pengendara itu adalah teguh,iya teguh teman satu letting sekaligus sahabatku.apa-apaan ini gadisku masuk ke dalam mobil teguh.aku hanya bisa mematung di tempatku melihat gadis pujaan hatiku pergi bersama sahabatku sendiri.sebelum mobil itu melaju kuputuskan untuk melajukan sepedah motorku dengan kecepatan penuh.sepanjang perjalanan aku hanya bisa membaca Shalawat aku menuju tempat dimana biasanya aku menghabiskan waktu luangku bersama teguh.
"Eh mas satria mau pesan apa mas?"kata pelayan seolah sudah hapan denganku.
"Ehm,wedang jahe aja"
"Makanannya endak?"
Aku hanya menggelengkan kepalaku.
Tak beberapa lama sebuah mobil hitam datang dan keluarlah teguh bersama gadisku.tragisnya mereka malah memilih tempat dimana aku duduk aku hanya meng iyakan saja gadisku terlihat menunduk tunggu gadisku?sepertinya bukan lagi mungkin gadisnya.
Mereka bermesraan di depan mata dan kepalaku karena geram ku taruh saja gelas itu dg kera shingga menimbulkan suara yg cukup mengagetkan.mereka berdua nampak terkejut aku menyelipkan selembar uang seratusribuan di bawah Lepek (alas cangkir) setelah itu berlalu.sungguh ini hari2 yang sangat membuatku kesal.aku kembali mengendarai sepedaku dengan kecepatan yang bisa dibilang ya,abnormal lah.
Sepanjang perjalanan kurasakan pipiku basah oleh sesuatu tapi tak ada orang yg tau sebab aku mengenakan helm.
Memang benar prajurit sejati itu tidak pernah menangis karena kematian,mereka hanya menangis karena penghianatan dan ketidaksetiaan.

Gimana?nyambung?gak
Maaf ya.
Jangan lupa vote dan komennya.
Dadah
Kalian warbiazah 🍑🍑🍑

Aku Cinta pak tentara. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang