Nana POV:
Pagi ini kuputuskan untuk berangkat sekolah dengan menaiki sepeda motor kesayanganku sendiri karena ayah sedang sibuk,aku sudah bersiap dengan seragam putih abu-abuku aku mengenakan jaket berwarna maroon milikku dan tak lupa helm berwarna hitam.aku mulai menyalakan mesin sepeda motorku aku berangkat sekolah dengan kecepatan rata2
Oh ya aku merupakan siswi salah satu Sekolah Menengah Atas yang ada di Sleman Jogjakarta.ya,aku memang orang jogja nama panjangku Sena Adelia dan teman2 terbiasa memaanggilku nana.
Saat diperjalanan kulihat ada beberapa mobil bak milik tentara dengan warna hijaunya yang khas berhenti di depan masjid.sedikit ku tengok,ternyata mereka sedang melakukan Apel pagi.memang aku terbiasa untuk berangkat pagi karena alasan jarak antara rumah dan sekolahku yang lumayan jauh.Salah satu dari mereka ada yang menengok ke arahku tapi aku tak begitu mempedulikannya toh aku juga sedang menyetir.tapi dilihat2 dia juga tampan.Wajahnya yang hitam manis dengan rahang yang kokoh,hidung mancung,dan lesung pipinya.Ahsudahlah....
.
⬇
⬇
.Sesampainya aku disekolah ternyata sekolah masih sepi,aku memutuskan untuk menyapu karena hari ini aku kebagian tugas piket.Setelah selesai menyapu kuputuskan untuk istirahat sebentar karena memang sudah agak siang jadi sudah banyak yang datang.Sedikit kudengar pembicaraan dari anak2 perempuan kelas sebelah jika sebentar lagi akan ada kunjungan anggota TNI ke sekolahku,kata mereka sih untuk sosialisasi.jam sudah menunjukkan pukul 07.00 dan benar saja jika ada beberapa mobil bak milik tentara yang masuk ke halaman sekolahku tapi aku tak perduli aku masih fokus dengan novel milikku dan taklupa headset yang menempel ditelingaku tak banyak orang yg tau jika aku sedang mendengarkan musik karena memang aku menggunakan hijab,jadi tak terlihat jika aku sedang menggunakan headset.sampai suatu ketika ada sebuah tangan kekar yang menyentuh pundakku sesegera mungkin aku menepisnya karena aku yakin jika dia laki2 yang bukan makhromku.
"Dek,kamu bisa dengar saya ?"ujar suara serak itu.
"Emh,iya bisa pak."kataku sambil menundukkan kepala karena aku takut jika aku akan dihukum.
"Kamu bisa angkat kepalamu?"
Dalam hatiku sudah merancau tak jelas aku sudah menyangka jika dia salah satu guru killer di sekolah ini pasti aku akan dihukum.Tapi tunggu dia menyebutku "dek"
Aku memberanikan diri untuk mendongakkan kepala.Kulihat sosok tegap berseragam loreng dengan wangi maskulin yang semerbak berdiri di depanku.
Tunggu,dia ini kan yang tadi pagi melirikku saat Apel pagi.Ternyata seperti inilah wajah sesungguhnya.dia mengipas-ngipaskan tangannya di depan wajahku
"Dek,haloo"
"Eh iya om"kataku
"Om?janganlah panggil saya om.saya lo masih muda"katanya
"Oh iya bang."jawabku
"Nah gitu dong kan enak didengernya"
"Ehm.." sahutku dg ringisan tak jelas.
Rupanya om om tentara ini sedang melakukan sosialisasi mengenai kekuatan militer milik indonesia tapi aku tak terlalu memperdulikannya.salah seorang teman dari om yang tadi menegurku itu tak berpindah tempat dia tetap setia berdiri tepat dibelakang bangkuku.
"Duh pergi dong om,aku kan jadi gak bisa denger musik lagi"kataku dlam hati.
Tak lama setelah itu terdengar suara bel pertanda istirahat.
"Alhamdulillah"kataku,ku tutup bukuku dan kumasukkan semuanya ke dalam tas aku berniat pergi ke kantin sendirian,ya memang aku pergi sendirian aku trauma untuk berteman karena semasa aku kelas sepuluh dulu aku pernah mengalami pembulyan.tiba2 sebuah tangan kekar menahan pergelangan tanganku sontak aku menepisnya "Astagfirullah"kataku.
"Eh,maaf dek"katanya kikuk.rupanya dia adalh teman dari om yg tadi menegurku.
"Kamu mau ke kantin ta dek?"tanyanya.
"Emh,iya om"kataku
"Hah,om?saya masih muda lo dek kok di panggil om"
"Em iya mas"
"Yaudah kita ke kantin bareng mau?"
"Emh,boleh"jawabku malu2 sebenarnya aku kurang suka jika harus ke kantin bersama seseorang karena tak bisa leluasa."yaudah yuk"katanya
Sesampainya di kantin dia duduk berhadapan denganku.dia juga memilih bangku di sebelah kiri dekat dengan taman tempat duduk itu juga yang menjadi tempat duduk faforiku.
"Emh mas saya mau pesan makanan dulu,barangkali mas mau nitip?"
"E' biar saya aja yang pesen kamu mau apa?"
"Saya es jeruk aja deh"
"Yakin es jeruk doang?"
"Iya"saat mas tentara itu pergi memesan makanan dan minuman salah seorang tentara tiba2 duduk di sampingku siapa lagi dia kalau bukan yang menegurku tadi.
"Permisi,boleh gabung?"
"Ah,iya silahkan"
"Satria Wicaksana"katanya sambil mengulurkan tangan padaku.
"Em,ha?oh ya Sena Adelia"ku balas uluran tangannya.
"Eh ada lo ndul",kata mas yg tadi rupanya dia sudah selesai memesan.
"Maaf ya dek lama".
"Iya gak papa kok"
"Ekhem,terus gue jadi obat nyamuk gitu disini?"kata mas satria seolah dia cemburu,ha?cemburu mungkin aku hanya berkhayal.
"Oh ya dek namamu siapa,aku Teguh Raharjo"
"Nama dia nana"sahut mas Satria
"Lo tu apaan sih ndul orang gue tanya sama dia juga"
Sedang aku tak menghiraukan perdebatan mereka.aku,kalau aku sih lebih baik minum es jeruk milikku.kan mubazir kalau gak diminum.
Terdengar suara bell masuk .
"Em mas teguh,mas satria,saya masuk dulu ya"
"Iya dek"jawab mereka serempak.
Dan setelah itu aku yakin aku tak akan lagi berremu dua orang aneh yang sebenarnya asik itu.Gimana-gimana?
Nyambung/enggak butuk komen ya
Typo
.
.
.
Sory🙏