#29 | Donor Upil

817 141 32
                                    

"Daehwi Persik musnah lo dari muka bumi!"

Prang Tuk Duak Bugh Dzing

Ini masih jam 7 pagi, tapi keadaan gubuk Musik Batu Berayun gak kalah rame sama pasar kaget di ujung jalan.

Apa lagi kalau bukan ulah para anggota muda.

Episode perang hari ini dibuka oleh Daehwi yang iseng masukin upil ke lobang hidung Seoyeon dan Chaeng yang lagi asik gitaran didepan ruang rapat.

Jangan tanya mereka rasanya dapet donor upil kayak gimana.

Pagi-pagi Daehwi udah jemput ajal sendiri, gak akan lebih dari 10 menit mereka kejar-kejaran pasti Daehwi udah diterkam duo macan ini, karena gedung ini kan kecil, jadi semudah itu nginjek leher Daehwi.

"BERHENTI GAK?!"

"GAK MAU ANYING JANGAN KEJAR GUA TAU GUA GANTENG!!!"

Setelah chapter ini, Daehwi jadi tau kalau naikin adrenalin ga usah naik wahana ketinggian, cukup gangguin duo macan ini, niscaya hidup serasa tinggal hitungan detik.

"OPPA TOLONG DAEHWI!!"

Daehwi menghambur berlindung di belakang badan Woojin yang lagi asik nyemilin kuaci didepan ruang vokal. Lebih tepatnya doi makan cangkang kuaci, terus bijinya dibuang.

Soalnya kata Seongwoo ada sebuah penelitian di Wakanda kalau ekstrak cangkang kuaci bisa bikin kulit putih.

Untung Woojin cerdas gak makan bungkus plastiknya.

"Oppa dia gangguin Chaeng!" rengek Chaeyoung sambil manyun-manyun.

Woojin keselek cangkang kuaci.

Kan kata Woojin sama Jihoon kalau ada yang gangguin dia tinggal ngadu ke mereka, jadi sekarang lah waktu yang tepat buat mengadu. Mengadu domba.

"Ayo injek lehernya sekarang juga!!" seru Chaeyoung, ganasnya keluar lagi.

Seoyeon buru-buru narik Daehwi terus ngetekin leher cowok yang 1 tahun lebih muda darinya itu.

Tolong jangan ditiru kekerasan dalam rumah tangga ini.

"YAALLAH TOLONG HAMBA!" Daehwi kalap, padahal belum diapa-apain.

Sementara Seoyeon ngetekin Daehwi, Chaeyoung bertugas megangin tangan Daehwi terus mulai nuntun telunjuk tangan kanan Daehwi buat ngambil lagi upil dia di lobang hidung Chaeng dan Seoyeon.

Daehwi makin kalap, keperawanan jari telunjuknya akan segera ternodai.

"AAAAAH TIDAAAAAAAAAK!!!" erang Daewhi seiring operasi pengangkatan upil itu berlangsung.

Seoyeon dan Chaeyoung ketawa jahat, sementara Daehwi udah terkapar di lantai, pake segala akting kejang biar makin sukses drama azabnya.

Azab anak laki-laki pendonor upil.

Guanlin yang dari tadi cuma mantau dari dalam ruang vokal hampirin Daehwi terus jongkok buat sekedar tutupin tangan kanan cowok itu pake koran bekas bungkus gemblong yang dia makan pas sarapan pagi tadi.

"RIP jari telunjuk Lee Daehwi." ujar Guanlin, ikut mendramatisir, terus motret sebagai kenang-kenangan.

Sementara Jinyoung, Jihoon, Nakyung dan Jiheon yang dari tadi masih setia nonton dari dalam ruang vokal cuma bisa ngakak liat ketololan Daehwi.

Kebayang kalau tadi yang gitaran di depan ruang rapat itu Nakyung sama Jiheon, bisa jadi nasib Daehwi gak akan kayak gini tapi lebih tragis lagi.

Soalnya Nakyung sama Jiheon mesti gak akan nyerang, melainkan bakal nangis 7 hari 7 malem kayak hajatan pak lurah, terus Daehwi bakal abis di tangan para teteh dan abangnya yang lindungin duo magnae kesayangan mereka.

"Kak Daehwi itu lantainya kotor bekas Dalkom pipis tadi!" seru Jiheon, yang sukses bikin Daehwi segera bangkit.

Dalkom itu nama anjingnya Nakyung.

Sial banget emang Daehwi pagi ini, sedangkan rekannya yang lain malah ngetawain doi. Makin bikin keki.

Tapi kalau dipikir-pikir sebulan ini mereka sibuk banget sampe gak ada waktu buat ngobrol bareng, dan udah lama mereka gak ketawa berjamaah begini.

Terimakasih jari telunjuk Lee Daehwi yang udah berjasa hari ini, dan akan terkenang sepanjang sejarah.

"Cuci lobang hidung kalian buruan goblok nanti keburu infeksi bisa di amputasi hidungnya!" seru Jihoon.

"Iya bisa kena cikungunyah abis kena paparan tangan Daehwi mah!" timpal Jinyoung.

"ANYING TEMEN MACAM APA KALIAN DISINI AKU YANG TERSAKITI!"

Lalu mereka bubar jalan, ninggalin Daehwi yang masih meratapi ujung telunjuknya yang kini tak suci lagi.

⚘⚘⚘

✖ Musik Batu Berayun | Wanna One x fromis_9Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang