1.

679 83 1
                                    

Take Me To The Past

Lee Haechan
Mark Lee

Huang Renjun
Lee Jeno
.
.
.

Seharusnya Mark senang, namun entah kenapa dadanya terasa sesak. Bukankah ini yang di inginkan olehnya?

"Kembalilah pada Renjun, dia telah menunggumu hyung." ucapan sosok yang lebih muda dihadapannya ini menyadarkan Mark dari melamunnya, dan membuat lelaki itu semakin tidak menyukai rasa yang begitu menyakitkan di bagian dadanya.

Sial.

Apa yang terjadi dengan dirinya?

"Aku sudah membicarakannya dengan papa dan dad, mereka sudah menyetujui keputusanku. Maksudku, keputusan kita bersama."

Jujur, kalau Mark bisa menggambarkan bagaimana perasaannya saat ini mungkin hanyalah berbentuk abstrak. Mark tidak dapat mendeskripsikannya dengan baik.

Apakah ia terlalu senang? Atau malah sebaliknya?

"Kau tidak perlu kasian padaku, hyung. Semuanya terjadi karna kecelakaan, ya itu semua karna kecerobohanku. Jadi tidak usah merasa bersalah."

Mark menatap Haechan tidak percaya, "Haechanie..." gumamnya pelan yang masih terdengar oleh Haechan ㅡsosok yang lebih muda yang sedang duduk di kursi rodanya.

Entah kenapa ia merasa semua kata-kata yang ingin dikeluarkan tersangkut ditenggorokannya...

"Ku mohon, maafkan aku. Dan kau tidak usah merasa kasihan padaku terus hyung."

"Haechanie..."

Hayolah Mark, tidak adakah kata yang keluar selain mengucapkan nama seseorang dihadapanmu itu?

Payah sekali!

"Tidak usah merasa sungkan dan berterimakasih padaku, bukankah itu yang harus ku lakukan?"

Mark bersumpah, saat Haechan mendekat dan meletakkan sebuah cincin yang sangat familiar ke telapak tangannya itu membuatnya merasakan nyeri di bagian dadanya untuk kesekian kalinya.

Untuk pertama kalinya, Mark benci ketika melihat senyum Haechan yang sangat terpaksa itu.

Tidakkah dirinya terlalu jahat?

Mark menggenggam erat cincin Haechan, ingin sekali ia menyusul Haechan yang perlahan menjauh darinya.

"Bisakah kita memulainya dari awal?" tanpa sadar Mark berucap lirih yang pastinya tidak terdengar oleh Haechan...

.
.
.

"Kau baik-baik saja?" pertanyaan yang terlontar dari sang mama membuat Mark menggelengkan kepalanya pelan, "bukankah aku seharusnya bahagia, ma?" Mark balik bertanya kepada mamanya yang berjalan menghampirinya.

Sang mama mendudukan dirinya disamping anak tunggalnya tersebut, "Apakah itu berarti kau tidak bahagia?" menatap wajah Mark yang tidak seperti biasanya. Terlihat sangat kusut.

"Aku merasakan sakit,"

"Kau merasa bersalah?"

Lagi, Mark hanya menggelengkan kepalanya, kemudian menyandarkannya dibahu sang mama.

"Bukankah ini yang kau inginkan?" Mark menikmati usapan dikepalanya, memejamkan matanya.

"Kau sudah menemui Renjun?" Sang mama terus mengusap kepala Mark, memberikan rasa nyaman.

Mungkin saat ini Mark seperti orang yang tertidur, namun Taeyong tau kalau anaknya itu masih terjaga.

"Kau belum menentukan mana yang ada dihatimu sebenarnya, Mark?"

4 Season Series : Take Me To The Past (MarkHyuck Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang