4 Season Series : Take Me To The Past (MarkHyuck Ver.)

2.

Take Me To The Past

Lee Haechan
Mark Lee

Huang Renjun
Lee Jeno
.
.
.

Dulu, Mark memang sangat mengharapkan Haechan menyingkir dari kehidupannya dan juga menyerah atas perasaannya terhadap dirinya. Bahkan, Mark sampai lelah sendiri karna sudah berulang lagi menyuruh Haechan untuk berhenti mengganggunya.

Namun, Haechan adalah Haechan. Sosok yang lebih muda itu sangat keras kepala dan memiliki tekad yang kuat. Jadi, dia terus berusaha menarik perhatian Mark.

Sampai Mark jengah dan merasakan seperti induk ayam yang di ikuti sang itik. Jelas saja hal itu membuat Mark risih. Dirinya hanya ingin sehari saja, tanpa adanya sosok mungil itu di sekitarnya. Tapi sepertinya nihil. Sempat Mark berpikir apa permintaannya terlalu sulit?

Padahal permintaannya sangat sederhana. Ya, ia hanya meminta untuk seorang Haechan menjauh darinya.

Sampai usianya menginjak dewasa, Mark merasa keberuntungan tidak pernah berpihak padanya. Salah satunya ketika dirinya dikasih kejutan yang luar biasa, kedua orang tuanya telah menjodohkannya dengan anak sahabatnya. Ya, tentu saja anak sahabat kedua orang tuanya tersebut adalah Haechan.

Merasa penderitaan Mark tidak pernah berakhir, maka ia pun meminta tolong kepada Renjun. Sosok yang lebih kecil darinya, yang sangat menggemaskan, dan juga sosok yang begitu sangat Mark sukai.

Awalnya Mark berpikir bahwa Renjun akan membantunya, namun pemuda itu malah menolaknya mentah-mentah. Menurut Renjun, dirinya tidak mau ikut campur urusan Mark yang berhubungan dengan orang tuanya.

Karena Renjun tau, dia kalah telak dalam segi apapun. Jadi, sosok yang lebih muda itu memilih untuk tidak membantu dan lebih memilih untuk mengejar impiannya.

Dan seharusnya Mark merasa bahagia karna pada akhirnya Haechan menyerah akan dirinya. Tapi, kenapa Mark mengalami hal yang sebaliknya?

Apakah dirinya sudah mulai menerima kehadiran Haechan?

"Bukankah kau berkata tidak akan menyerah sampai kapanpun, Haechanie?" gumam Mark terisak sambil menggenggam erat cincin milik Haechan.

Ia berharap dirinya mempunyai mesin waktu. Dimana dirinya bisa kembali saat masih bersama dengan Haechan.

Bagaimana sosok yang lebih muda itu selalu mengekorinya, menghiburnya, merajuk, mengganggu, bahkan bisa menjadi sangat peduli kepadanya...

Bodoh...

Kenapa bisa dirinya membenci Haechan begitu besar? Padahal sekarang ia sudah merasakan rindu yang teramat dalam terhadap sosok itu.

Ini pertama kalinya Mark tidak melihat sosok tersebut dalam beberapa hari. Biasanya, Haechan akan selalu ada setiap harinya.

Haechannya benar-benar telah pergi meninggalkannya.

.
.
.

"Kenapa kau melakukan ini kepadaku, hyung?" pertanyaan dari sosok yang lebih muda dihadapannya membuat Mark paham bahwa saat ini sosok itu sedang menahan emosinya.