Part 2 : Pertemuan

60 10 9
                                    

•Setelah sekian lama. Akhirnya Pak Sugiono bangkit dari kuburnya, eh tempat duduknya maksud saya, dan segeralah ia menulis nama terbanyak nya•

"Berikut adalah namanya...",-Katanya

HUJAN

************************************
"Hujan? Kok kalian memilih hujan. Kan bapak menyuruh kalian untuk memilih ketua kelas yg kalian sukai bukan cuaca yg kalian sukai".-Ujar Pak Sugiono agak sedikit menyindir.

"Maksud kami Rain pak. Kan Rain bahasa indonesia nya Hujan".-Ucap Kirana menjelaskan dan dibalas dengan seruan wanita yg lain.

"Oke kalau begitu. Rain silahkan maju kedepan...."

"Dan untuk wakil ketua kelas bapak pilih vote terbanyak kedua yaa",-Ucap Pak Sugiono.

"Karena hampir seisi kelas memilih Rain. Maka bapak memilih Jidan sebagai wakilnya,-Sambung Pak Sugiono.

Jidan berjalan kedepan, dan ketika sudah tepat berada di sampingku. Aku memikirkan sesuatu, apakah aku mengenalinya atau tidak? Karena dari mukanya saja sepertinya tidak asing.

"Masih mengenaliku?",-Bisiknya kepadaku.

"Mungkin...",-Balasku.

************************************

Ahmad Syah Jidan, biasa dipanggil jidan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ahmad Syah Jidan, biasa dipanggil jidan. Sahabat yang kupunya sejak kecil, namun setelah lulus SD, orang tua jidan mendapatkan tugas bekerja diluar kota sehingga membuat jidan harus pindah rumah. Namun selang beberapa tahun, jidan kembali lagi dan bertemu denganku di kelas 3 SMP.

Jidan mempunyai ukuran tubuh yang hampir sama denganku yaitu dengan tinggi 180cm dan berat 72kg. (Kalian bisa menebak sendiri seperti apa tubuhku).

Lain daripada itu, Jidan semasa smp juga terkenal dengan badboy dan fakboy nya. Hampir setiap perempuan di sekolah ku dulu pernah ia pacari, dan hampir setiap lelaki di sekolah ku dulu pernah ia pukuli. Memang, jiwa badboy dan fakboy nya sudah tidak bisa dipungkiri kembali.

Namun ada sisi positif yang ia miliki, jidan sangat anti melihat sahabatnya sedih. Ia akan membantu dalam bentuk apapun, asalkan membuat sahabatnya tersenyum kembali. Ditambah lagi dengan kejeniusan nya dalam bidang akademis, jidan sangat handal dalam bidang apapun di akademis, namun terhalang dengan sifat kemalasan nya yang menjadi-jadi.

************************************

"Tak kusangka seorang introvert masuk STM hahahaha",-ledek jidan kepadaku.

SomeoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang