Black Phoenix 15

8.4K 944 136
                                    

Chanyeol memastikan jika anak itu tinggal di tempat yang layak dan baik,  entah dia merasa iba atau apa, dia ingin memastikan jika gadis kecil itu baik-baik saja.

Dia hanya melihat dari kejauhan setiap harinya, sepulang sekolah Chanyeol menyempatkan diri melihat gadis gadis itu, sebelum akhirnya dia kembali ke Rumah sakit untuk menjaga kedua orang tuanya.

Tapi hari itu Chanyeol melihat gadis kecil itu sedang menangis di bawah pohon di sebuah taman dekat rumah panti asuhan itu, dia menunduk menyembunyikan wajahnya diantara kedua lututnya.

"kenapa kau menangis??" gadis itu mengangkat kepalanya, dia menatap lurus kedepan saat Chanyeol berada di sekitarnya dan berdiri tepat di hadapanya.

Gadis itu kembali menundukan kepalanya, dia mengabaikan Chanyeol.

"Hei anak manis, kenapa kau menangis??" tanyanya sekali lagi

"...kenapa kau diam saja?" Chanyeol mendekat, gadis kecil itu yakin jika Chanyeol berjongkok untuk menyamakan tinggi dengan gadis itu yang sedang duduk.

Dia tidak menyangka jika gadis kecil itu benar-benar buta, dia melambai-lambaikan tangan di depan wajah gadis kecil itu.

'dia benar-benar buta?, kasihan sekali anak ini'

Chanyeol sudah mendengar penjelasan petugas Rumah sakit tentang keadaan gadis kecil itu, tapi dia tidak percaya begitu saja

Seperti rutinitasnya setiap pagi, Chanyeol menyisir pelan rambut Baekhee, yang menjadi sedikit lebih panjang.

"Baek" Chanyeol menyimpan sisir yang dia pakai di dalam tas punggungnya.

"Ya"

"Apa yang kau rasakan saat bersamaku?" Chanyeol berlutut di depan Baekhee dan menggenggam erat kedua tangan gadis itu.

"Entahlah, aku tidak mengerti" Baekhee hanya menatap lurus kedepan.

"Apa kau benar-benar membenciku?" Chanyeol mengusap punggung tangan Baekhee dengan ibu jarinya.

"Mungkin iya, tapi terkadang aku merindukanmu" Baekhee dengan nada datar.

"Merindukanku?"

Chanyeol menatap manik Baekhee yang masih menatap lurus kedepan.

"Awalnya aku sangat membencimu, bagaimanapun kau sudah memperkosaku, kau selalu memaksaku, kau menamparku, bahkan kau mencekikku, kau--"

"Cukup!" Baekhee menunduk saat Chanyeol menghentak tanganya.

"Aku hanya mengatakan kenyataan yang sebenarnya tanpa melebihkan dan menguranginya" Baekhee kembali menatap lurus kedepan

"...apa kau menyesal sudah melakukanya?"

"Jadi, apa kau masih membenciku?" Baekhee tersenyum saat mendengar suara Chanyeol yang terdengar penuh penyesalan.

"Awalnya seperti itu, tapi aku selalu berfikir" Baekhee menjeda kalimatnya

"...kau itu sebenarnya orang jahat, atau orang yang berpura-pura jahat?" Gadis itu menunduk ke arah Chanyeol berada.

"Maksudmu?"

"Kau sering kali mengeluarkan kata-kata kasar padaku, tapi tak sedikitpun kau menghina kekuranganku" Baekhee mengangkat satu tanganya

"....kadang kau memperlakukanku secara kasar, tapi tidak sekalipun kau membiarkan orang lain menyentuhku, kau..."

gadis itu hendak menyentuh wajah Chanyeol, tapi dia urungkan dan melektakan kembali tanganya di pangkuan

"...apa kau mencintaiku??" Kata-katanya membuat Chanyeol melepaskan genggaman tanganya.

Black Phoenix (Chanbaek Gs) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang