5. (NC21++)

14.4K 172 0
                                    


Gyuri pov
Mwoya? Kenapa dia bilang begitu? Tapi tak apa Bila memang dia akan membayar semua kebutuhanku setidaknya aku tak akan mengecewakan orang tua ku untuk kedua kalinya.
Suasana disaat itu hening seketika setelah ucapan si brengsek itu terlontar dari bibir sensualnya
"Ehmm.. B bbaiklah aku akan menerima itu" jawabku memulai kembali percakapan yang mendadak senyap tadi
"Uhk..jinjja?!?"jawab dia melotot yang seperti terlihat tak percaya aku akan menerimanya.
"Mmm geurae!!"sahutku cepat membulatkan rencana ini menjawabnya
Gyuri pov end
Jimin pov
Ahh.. Pabbo, aku barusan tidak menyadari apa yang kukatan
"Ehmm.. B Bbaiklah aku akan menerima itu"jawabnya yang srdikit gugup akan tawaranku, "uhk.. Jinjja?" jawabku terkejut.
"Mmm geurae" jawabnya cepat dan sangat optimis
aku bingung sekali bagaimana aku akan memenuhinya, ah sudahlah penuhi dulu nafsuku selama dia disini.
"Kalau begitu kita sepakat" jawabku sambil dengan cepat menyeretnya ke kursi panjang yang sudah tidak digunakan di sebuah sudut atap disana, terlihat wajahnya terkejut melihat aku melakukan ini, karena tak sanggup menahan bebannya sendiri dia terjatuh terlentang dikursi tersebut.
"Kau akan melakukannya disini?"ucapnya yang telah tak berdaya melihatku
"Wae? Apakah ini artinya kau menolak?"
Aku mulai naik diatas tubuh nya, meremas" payudara yang sangat press di seragamnya, menciumi, menggigit mulut dan lehernya dengan tak sabar, terdengar suara decakan berkali kali keluar dari mulut kami karena lidah kami bergulat dan seolah saling berbalas.
Dia kini hanya bisa melihatku seolah tak percaya akan melakukan hal ini disekolah barunya.
Tangan kanan ku tak tinggal diam, perlahan tanganku turun dan masuk kedalam rok minimnya dan dengan cepat mebuka celana dalam, jariku mulai meraba raba miss v nya.
"Emhh" lenguhnya yang keluar dari mulutnya yang masih aku bungkam dengan mulutku karena bagian sensitifnya aku permainkan, hal tersebut membuatku semakin ingin menjelajahi seluruh lekuk tubuhnya, aku langsung dengan kasar menusuk miss v nya dengan kedua jariku, aku sengaja melepaskan ciumanku agar puas mendengar nya mendesah
"Mhhh.. Ahh yaa... Hentikanhh" pintanya
"Ah.. Jalangku memohonlah yang keras" godaku sambil mempercepat tanganku menusuk" hole nya yang masih terasa sempit itu.
"Nghhhh jimin ahhh aku mohon hentikanh, aku belum terbiasa melakukan ini"jawabnya yang terus memohon padaku.
"Oh maaf aku tak bisa mendengarmu budakku" godaku lagi dengan terus menusuknya, dan terasa holenya berkedut.
"Anghhh.. Mhhh jiminhh ahh" teriaknya memegangi tanganku dan mencapai klimaksnya, lantas aku mencabut paksa kedua jariku yang sudah basah dan membiarkan orgasmenya keluar dari holenya itu.
"Hahh.. Hah.. Sudah cukup?" katanya dengan nada lemas
"Mmmm.... Belum" jawabku dengan smirk yang terpasang di wajahku.
"Aish~ kau benar benar membuatku tersiksa, kau ingin apa lagi huh?"ucapnya dengan nada yang serupa. "Yaa.. Aku hanya ingin mencoba dan mempermainkan mu saja" kataku dengan membuka resleting celana dan mengeluarkan senjataku yang sudah siap menyerang miliknya.
"Kau sudah siap jalangku?" lanjutku dengan tersenyum jahat, aku mulai membuka lebar pahanya yang mulus itu agar miliku mudah untuk menelusuri miliknya, tanpa aba aba juniorku hentakan sekaligus ke holenya yang masih sempit itu
"Ahhh shiitt!!" desahnya kesakitan karena permainan kasarku.
Aku mulai menggerakan cepat pinggulku "ahh kau sempithh mhh" lenguhku dengan terus menikmati miliknya.
"Ahhh ahh andwee nghhh ahh" desahnya dengan mendongakan kepalanya dan meremas kursi yang terbuat dari besi itu.
"Uhhh kau nikmathh nghhh sempithh ahhh" ujarku yang sangat bergairah dibuatnya, lantas tanganku tak diam saja, aku meraih dan meraba kedua gundukan yang masih tertutup seragam sekolahnya itu, aku membuka kancing bajunya dan sesekali meremas remasnya secara kasar kemudian membuka bra hitamnya itu, kini terlihat nipplenya yang sudah tegang karena rangsanganku
Aku mulai menggigit nipplenya sesekali menghisap dan meremasnya, sedangkan juniorku terus menerjang vagina hangatnya yang terasa mencengkram juniorku.

"Agghhh jimhh jimhhh ahhh" ucapnya yang melenguh kesakitan
"Yeah desahkan namaku jalanghhh"ucapku sambil mendongak keenakan

Juniorku kini terasa berkedut pertanda aku akan mencapai klimaksku, aku terus mempercepat tempo pinggulku untuk menghajar holenya itu

"Aghhh kau sangat menggodaku bitchhh" terusku dan segera mencabut paksa juniorku yang tertanam di holenya itu dan mengeluarkan spermaku di lantai begitu saja.

aku sengaja tidak mengeluarkan spermaku ataupun membuat kissmark ditubuhnya karena aku akan menepati janjiku untuk tidak mengungkap identitasnya setelah aku mendapatkan kepuasan darinya, identitasnya akan terungkap jika aku memberikannya sedikit bekas berhubungan kami.

Kini tubuh nya terlihat sangat lemas, ia berusaha mengatur nafasnya dan sesekali memejamkan lemas matanya.

Lantas aku merapikan kembali bajuku
"Yaa berhentilah berbaring seperti itu, rapikan bajumu, ayo kuantar kau ke kelas barumu" ucapku dingin.
Jimin pov end

Author pov on
"Yaa berhentilah berbaring seperti itu, rapikan bajumu, ayo kuantar kau ke kelas barumu" ucap jimin yang seolah tak memperdulikan gyuri

Gyuri lantas menutup bra dan kancing bajunya serta memakai celana dalamnya kembali serta merapikan rambut panjang yang ia urai itu.

"Jimin ah, kaki ku sangat lemas karena kau menyuruhku cepat cepat kemari, dan kau tambah membuatku lemas karena kau melakukan ini, ah~ belum pelajaran saja sangat melelahkan disekolah ini" keluh nya yang masih terlihat lemas

Jimin pun tak tinggal diam, dia langsung berjalan kearah gyuri dan...

Tbc

Because My Noona (NC 21++)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang