Jimin pun tak tinggal diam, dia langsung berjalan kearah gyuri dan menggendongnya tanpa sedikitpun menatap rose
Gyuri sedikit terkejut karena perilaku jimin, ia dengan reflek mengalungkan tanganya dibahu jimin agar tak terjatuh.
Perlahan jimin menuju turun ke anak tangga, satu persatu anak tangga ia lalui dengan perlahan.
Walaupun tertutup ekspresi datar yang tergambar di wajah jimin tetapi gyuri tahu betul pasti kaki jimin sangat sakit menahan massa berat yang tak lain dirinya, karena terkadang berkali" wajahnya tampak meringis melewati anak tangga saru persatu
Tak lama akhirnya jimin sampai ke anak tangga terakhir dan segera menurunkan gyuri di dekat toilet "mulai lah berjalan disini, disini cukup sepi jadi tidak ada yang tahu apa yang kita lakukan sebelumnya, dan juga 5 menit lagi bel masuk akan berbunyi cepatlah masuk ke kelasmu" Gyuri hanya memberi respon mengangguk, "ingat.. Aku bisa lebih liar dari hari ini, jika kau tak sanggup.. Siap-siap identitasmu terbongkar anak baru" lanjutnya dengan smirk dan langsung pergi meninggalkan gyuri
"Aishh Sialan..!" umpat gyuri dengan berjalan kesal menuju kelasnya.
*SEPULANG SEKOLAH
.
.
.
.
Gyuri pov on"Ah~ hari ini sangat melelahkan, aku pikir aku akan absen dulu dari club itu" ucapku dengan menepuk" leher dan pundaku, tak lama bis dari halte ku datang, aku segera menaiki bus tersebut namun tiba² seseorang menepuk pundaku "Aku membayar untuk 2 orang" katanya yang berbicara kepada supir.
Akupun langsung menoleh ke belakang dan terlihat makhluk mengerikan yang mengancamku ditoilet tadi tersenyum sok lugu padaku dan berjalan ke belakang menarik pergelangan tanganku.
"Duduklah disebelahku" ujarnya sambil menepuk kursi kosong disebelahnya, aku hanya menuruti perkataanya dengan tatapan malas.
Daripada menolaknya aku bisa saja akan dimangsa dibus, pasti akan berbahaya jika nafsunya dibus karena akan ada banyak orang yang menonton nantinya,-
"Kenapa kau naik bus? Dimana mobilmu?" kataku membuka pembicaraan.
"Nunaku yang memakainya, memang kenapa kalau aku menaiki bus? Aku juga mentraktirmu ongkos bus tahu!"ujarnya
"5 won saja aku juga kuat membayarnya bodoh!!"jawabku spontan.
Jimin kini terlihat terdiam, bingung akan apa jawaban yang akan ia lontarkan
"Cihh.. Lihatlah kau sekarang mirip sekali dengan patung di pulai jeju" celetuk ku terkekeh
"Aishh jika kita tidak sedang di bus aku sudah membuatmu tak bisa berjalan seminggu" geramnya yang hidungnya kini terlihat kembang kempis akan kekesalan yang ia alami saat ini.
"Ah~ tapi omong² sejak kapan kau mengerti ini dan melakukannya?" tanyaku.
"Mmm.. Aihh, aku melakukannya dengan nunaku"
"Mwo!?!?!"
"Dia memaksaku untuk melakukan 'ini' saat dia sedang mabuk, aku tahu dia mabuk karena namching nya, sejak nuna ku memiliki namching ia sering pulang dengan keadaan mabuk" jelasnya
"Apakah orangtua mu mengetahuinya?"
"Ani, aku sudah tidak memiliki mereka, aku hanya tinggal dengan nunaku saja sekarang".
Seluruh saraf ekspresiku kini terasa lumpuh, diriku hening seketika mendengar cerita yang keluar dari bibir jimin, sedih, hancur, itu yang kurasakan sekarang meskipun aku bukanlah siapa"nya.
"Yaaak!!, apa yang sedang dipikiranmu hm? Kita sudah hampir sampai ayo berdiri" ucapnya memecahkan lamunanku
Kami pun turun dan berjalan ke tujuan masing" karena rumah kami berlawan arah, jadi kami berpisah dari halte pemberhentian, namun langkahku terhenti sebentar dan berbalik.
"Jimin-ah.."
Jimin pun langsung berbalik padaku.
"Apa lagi?, ada yang tertinggal?"
"Ani, gomawoyo"jawabku dengan tersenyum kecil padanya
Dia hanya membalas senyum padaku, namun beda dengan yang biasanya ia memunculkan senyuman smirk, kini senyumanya terlihat lebih indah terpajang diwajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because My Noona (NC 21++)
FanfictionSetiap hal yang terjadi pada diriku, semuanya karna ulah Nuna ku. Bahkan sekarang nuna membuat ku jatuh cinta pada gadis itu