It took a long time to rise from the deep abyss
It took a long build trust that once collapsed
It took a long accept back the past that was buriedBel pulang sekolah pun berbunyi menandakan mengakhiri pelajaran hari ini.
"Ayoo... Alex" ajak dara pada ku untuk pulang bersama
"Hhmmm.... Dar kau duluan saja, tunggu aku digerbang, aku ingin ke toilet sebentar"
"Hhhmmm.... Oke kalau begitu"
Aku berjalan menuju toilet dengan sedikit berlari dan tiba tiba saja aku tidak sengaja menabrak seseorang itu sehingga kami sama sama terkejut
BRUKK!!!
"Aduh.... Maaf aku tidak senga_"
"Alex... "
"Ehhh ka Olvin maaf ya ka aku tidak melihat kaka aku tadi buru buru"
"Ehhh i... Iya"
"Sayangggg, kok lama banget sih" terdengar suara perempuan dari belakan Olvin lalu memegang tangan nya, ya seperti kalian duga dia adalah kekasih Olvin
"Iya tadi rame soalnya" jawab ka Olvin dengan nada ketus sambil melepas gandengan tangannya
"OHH.. INI YA PEREMPUAN GATAU DIRI YANG TADI PAGI BONCENGAN SAMA PACAR ORANG, NGAPAIN LO DISINI MAU GANGGUIN PACAR GW LAGI HAH!!!!? "
Aku hanya terdiam menundukan kepala ku, karena jujur perkataan nya tadi membuat hatiku sakit
"APAAN SIH CLARA KENAPA LO MARAHIN DIA,DIA GA SALAH APA APA" Bela Olvin dengan nada tinggi
"LOHHH KOK KAMU JADI NGEBELAIN DIA DARI PADA AKU"
"Ya gw ga suka lo ngehakimin orang tanpa tau sebabnya apa, udah lah ayo pulang bikin malu aja kerjaannya! "
Perlahan tapi pasti pandangan Olvin mulai tak terlihat dari hadapanku, seketika ada perasaan aneh yang mengguncang hatiku, lalu aku masuk ke dalam kamar mandi dan merenungkan apa yang terjadi tadi"Hehehe... Lucu ya tiba tiba hati ini merasa tergores" ucap ku sambil menatap cermin yang ada didepan ku
"harusnya aku tidak mengharapkan orang yang tidak mengharapkan ku, tapi apa benar aku menyukainya? Atau ini hanya halusinasiku saja?
Aku berharap ini tidak berlangsung lama, agar aku tidak melakukan kesalahan yang membuatku tidak yakin lagi akan kata kepercayaan untuk yang kedua kalinya"Aku berjalan dengan lesu menuju arah Dara, terlihat jelas dari wajah Dara terlihat bingung dengan sikap ku saat ini
"Lohh... Alex ada apa?" Katanya sambil memegang pundak ku
"Hmmm... Tidak ada apa apa yasudah sekarang kita pulang" Jawab ku lalu berjalan disepan dara
Setelah menunggu busway kurang lebih 15 menit akhirnya aku dan dara duduk dikursi busway yang bersebelahan, suasana hening antara aku dara, hingga akhirnya aku mulai membuka suara lebih dulu
"Hm.. Dar? "
"Ya Alexa? ada apa? "
"Sepertinya ka Olvin sayang sekali ya dengan kekasihnya"
"Apa katamu? sayang? apa kau tidak lihat betapa tersiksanya dia dengan kekasihnya, terlihat sekali dari wajahnya, ada apa dengan mu Alexa apakah ada yang menganjal pikiran mu atau kekasihnya membully mu?" tanya dara pada ku dan akhirnya aku pun menceritakan semua kejadian tadi kepadanya
"Aku tidak tau harus bersikap apa Dar" Kataku dengan nada pelan karena jujur aku bingung sekarang harus berbuat apa
"Alex.... Saran ku bersikap lah sesuai apa kata hatimu berikan hatimu kesempatan untuk bertindak jangan biarkan logikamu saja yang terus berbicara Alexa"
"Kata hatiku?" tanya ku pada dara
" Ya Alexa, jika kau menyukainya bertindaklah sesuai dengan itu tapi ingat jangan biarkan luka lama mu terlulang kembali Alex"
LANJUTTTT YA GUYSSS
JANGAN LUPA YA VOTE AND COMMENT!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
CRYING IN THE "RAIN" ☔
Teen Fictionketika penantianmu tidak membuahkan hasil ambil lah keputusan apa kau ingin tetap tinggal dengan luka yang terus mendalam atau pergi dan mengejar kebahagianmu yang lain.