KELLY POV
"I suggest let go of your hands from my fiancée." Suara Adrian kedengaran dari belakang terus saya toleh belakang dan saya nampak Adrian dengan wajah yang tegang seperti dia sedang menahan marah.
"Adrian."
"Let. Go. Of. Your. Hands." Bilang Adrian dengan nada yang keras terus Ian melepaskan tangan dia dari saya.
"Adrian, what do you want? Should you supposed to be going right now?" Tanya saya dengan nada acuh tak acuh. Adrian jalan mendekati saya dengan muka yang berang lalu dia merantap tangan saya dan secara automatic tangan Adrian melingkar di pinggang saya.
"Stay away from my fiancée Ian Hunter if you don't want any trouble with me." Adrian bagi amaran kepada Ian yang membuatkan saya terkejut.
"Sorry dude but me and Kelly just a friend. I know my limit with her." Bilang Ian dengan nada yang tenang.
"Good because she is mine." Bilang Adrian lalu menarik saya jauh dari Ian.
"Adrian, let go of me." Saya meronta minda dilepaskan dari gengaman Adrian yang seperti orang yang hilang akal. Tiba-tiba Adrian kucup bibir saya yang membuatkan saya sangat terkejut.
Beberapa saat Adrian mengucup bibir saya baru dia lepaskan saya. Banyak sudah student di sini tengok aksi kami berdua yang dengan selamba buat aksi kiss di public. Kebanyakkan student perempuan yang tengok aksi kami tengok saya dengan riak muka yang tidak puas hati dengan saya tapi ada saya kisah semua tu.
"Don't you dare close to Ian sweet cheeks." Adrian bagi amaran kepada saya.
"He is my friend so I won't stay away from him." Bilang saya dengan beraninya melawan cakap Adrian lagipun saya belum memaafkan apa yang Adrian tempoh hari. Kejadiaan tu masih fresh lagi dalam ingatan.
"Can we just forget everything? I know I make mistake but I promise I won't do it again." Bilang Adrian dengan nada yang lemah seolah-olah dia sudah penat.
"Easy for you to said but not for me. I saw everything at that time and I can't forget about it. Maybe we should consider back this marriage." Bilang saya dengan nada yang sayu. Air mata saya bagaikan hendak keluar bila ingat balik saat Adrian hancurkan hati saya pada hari itu.
"Don't you even dare back off from this wedding, no matter what happen you must become my wife." Bilang Adrian dengan nada yang tegas.
"What point if we continued this wedding if you don't have loyalty for me." Bilang saya.
"The wedding is going to be happen. We will talk about this later." Bilang Adrian. Baru saya mahu muka mulut tiba-tiba lonceng berbunyi menandakan waktu untuk masuk kelas. "I will picked you up later after your class."
"You no need to trouble yourself, I can take a bus or walk." Bilang saya lalu meninggalkan Adrian. Saya tidak menoleh ke belakang langsung. Saya tidak mahu Adrian nampak saya menagis.
"Damn it!" Saya dengar Adrian mencarut dengan kata-kata yang tidak berapa bagus didengar sebelum Adrian beredar meninggalkan kawasan university.
Dengan hati yang sedih saya masuk ke kelas. Sepanjang sesi pembelajaran berlangsung saya tidak dapat menumpukan apa yang diajar dihadapan oleh pensyarah. Tamat sahaja kelas saya terus meninggalkan kawasan university sebab saya rasa hendak duduk di rumah sahaja hari ini. Semasa saya jalan ke bus stop saya merasakan ada orang yang mengekori saya dari belakang, perasaan saya jadi tidak sedap seolah-olah ada sesuatu yang buruk akan berlaku kepada saya. Kaki saya melangkah lebih laju tiba-tiba ada sebuah kereta hitam berhenti mengejut di sebelah saya yang membuatkan saya bertambah takut. Seorang lelaki yang bertopeng penuh keluar dari kereta itu lalu menarik saya masuk ke dalam kereta.
"Who the hell are you?" Baru saya mahu menjerit minta tolong lelaki bertopeng itu menutup mulut saya menggunakan sapu tangan dan kegelapan mula menyelubungi pandangan saya.ADRIAN POV
Saya buntu sudah macam mana mahu pujuk Kelly supaya memaafkan saya. Sejak dari kejadiaan di office saya tempoh hari Kelly seperti mahu mengelak dari saya umpama saya ni satu wabak penyakit kepadanya. Hati saya menjadi bertambah panas bila dengan selamba lelaki yang bernama Ian itu menyentuh wanitanya dan Kelly pun hanya membiarkan Ian menyentuhnya. Tiada siapa yang boleh sentuh hak milik saya. Sedang saya melayan perasaan saya tiab-tiba telefon saya berdering. Tanpa melihat nama pemanggil saya terus jawap panggilan telefon itu.
"Adrian speaking." Jawap saya dengan nada yang serious.
CALLER: Sir, we already have her with us.
Senyuman terukir di bibir saya saat mendengar laporan ini dari orang upahan saya.
"Good. Bring her to the airport and don't let her go until I get there." Arah saya lalu tamatkan talian dengan orang upahan saya.
Tanpa buang masa saya keluar meninggalkan office saya tapi sebelum keluar saya sudah tinggalkan pesanan kepada sectary saya untuk batalkan semua meeting saya untuk 3 hari sebab selama 3 hari itu saya saya misi penting yang perlu saya selesaikan. Kereta saya sudah sedia di luar lalu saya masuk dalam perut kereta BMW Sport milik saya lalu pandu menuju ke lapangan terbang.
Tiba saja di lapangan terbang saya nampak orang-orang bawahan saya sudah menunggu kedatangan saya. Tanpa membuang masa saya keluar keluar dari perut kereta dan jalan menuju ke private jet saya.
"Is she inside?" Tanya saya kepada orang saya dengan nada yang tegas.
"She is boss. She still unconscious due to chloroform." Jawap orang saya.
"Good. I will take over from here and if my parents ask about me just tell them I have business meeting outside the country." Bilang saya.
"Yes boss."
Setelah selesai berurusan dengan orang-orang saya, saya masuk dalam dalam terbang milik saya sendiri. Kedatangan saya disambut oleh pilot saya Mr William yang telah lama berkhidmat dengan saya.
"Welcome to board young master." Bilang Mr William sambil tunduk hormat kepada saya.
"Is everything ready?" Tanya saya.
"Yes young master. We are ready to take off." Bilang Mr William.
"Good. Took off right now." Arah saya.
"Yes sir." Tanpa buang masa saya Mr William terus mengambil tempatnya di bahagian depan iaitu tempat pemandu kapal.
Saya pun jalan memuju ke bilik saya tersedia di dalam kapal dan saya nampak tunang saya sedang tidur lena di atas katil. Saya duduk di tepi katil sambil mengusap lembut pipi Kelly yang masih lena akibat terhidu chloroform. Beberapa minit kemudian Kelly tersedar dari tidurnya.
"Damn it!" Carut Kelly dengan keadaan yang masih mamai. Saya tersenyum kecil sudah kena culik oleh saya masih lagi boleh mencarut.
"Good morning sweet cheeks." Bilang saya terus Kelly tengok saya dengan muka yang terkejut.
"Adrian? What are you doing here? Where the hell am I?" Tanya Kelly bertubi-tubi.
"Relax sweet cheeks, I just taking you on vacation." Jawap saya dengan tenang walaupun saya tahu Kelly akan meletup selepas ini.
"Vacation? Where you taking me? How dare you kidnap me." Marah Kelly dengan mata yang membara dengan api kemarahan.
"I have to because you are too stubborn to hear my explanation about that day." Bilang saya.
"What else you want to explain to me? I saw with my own eyes you fucking that women while you engaged to me. I want you take me home right now." Arah Kelly dengan nada yang geram.
"I can't because we already took off." Jawap saya dengan selamba.
"What? Then tell your pilot to turn back to LA." Bilang Kelly.
"Sorry sweet cheeks, I can't take your order because I planning to spend my 3 days with you at my private island at Bahamas." Bilang saya.
"What? We going to Bahamas?" Bilang Kelly dengan nada yang tidak percaya.To Be Continued...
Stay Tuned...
YOU ARE READING
MARRIAGE CONTRACT (COMPLETED)
RomanceCopyright © 2018 by Aurora Mikealson @ Zessica Mei All rights reserved. This story or any portion thereof may not be reproduced or used in any manner whatsoever without the express written permission of the writer. THIS STORY IS A SEQUEL OF BABY CON...