CHAPTER 7

4.2K 314 31
                                    

KELLY POV

"Adrian Rayner Storm take me back to LA right now" Bilang saya kepada si penculik saya dengan nada yang geram.

"Sorry sweet cheeks we're in the middle of the ocean. They is no way for us to landing." Bilang Adrian dengan selamba sambil mata dia focus di hadapan laptop dia.

"Then tell your pilot to find any tarmac to land." Bilang saya dengan nada yang tidak puas hati.

"Nope. Now be a good girl for me and sit tight baby." Bilang Adrian sambil main kenyit mata sama saya. Dengan perasaan yang geram membuak-buak dengan selamba saya piat telinga Adrian.

"I said take me home right now!!!" Saya teriak dekat telinga Adrian.

"Gezz woman you almost make me deaf." Bilang Adrian sambil mengosok bekas telinga yang saya piat tadi. Peduli apa saya kalau Adrian tuli gara-gara saya teriak dekat telinganya.

"I. Want. To. Go. Home." Bilang saya sambil memandang tajam ke arah Adrian.

"Sorry but not going to happen. I want to spend my 3 days with you at my private island." Bilang Adrian menambung semula kerjanya.

"I don't want to spend that 3 days with you jerk." Bilang saya dengan nada yang geram.

"Keep quiet and sit tight sweet cheeks. We going to land soon." Bilang Adrian.

"I won't keep quiet until you take me back to LA." Bilang saya berdegil mahu duduk diam. Biar Adrian naik rimas sama saya lepas tu dia suruh pilot dia patah balik ke LA.

"Sit and keep quiet Kelly or I will give you sleeping pills to keep you quiet." Bilang Adrian dengan nada yang tegas yang membuatkan saya telan air liur dengan perubahan suara Adrian. Itu bermakna dia sudah marah.

"Okay fine." Bilang saya bila sudah mengalah untuk melawan dengan Adrian.

"Good girl."

Mahu tidak mahu paksa saya duduk diam-diam seperti yang Adrian arahkan saya tadi, nanti takut Adrian betul-betul bagi saya ubat tidur. Sepanjang penerbangan ke private island milik Adrian di Bahamas saya tidak bersuara langsung dengan Adrian dan Adrian pun sibuk dengan kerjanya yang tidak pandai habis-habis.

"Do you want to eat sweet cheeks?" Tanya Adrian setelah lama menyepi.

"No. I want to go home." Bilang saya tanpa memandang lansung muka Adrian.

"Sweet cheeks, please stop throwing tantrum. What are you? 6?" Bilang Adrian dengan nada yang sudah rimas dengan saya.

"I won't stop until you take me home beside I have class tomorrow. Please Adrian take me home." Bilang saya dengan nada merayu. Mana tahu Adrian termakan pujuk rayu saya.

"Don't worry about your class. I already inform your university about your absent before I kidnapped you." Bilang Adrian. Besar mata saya bila Adrian cakap dia sudah inform pihak university saya mengenai kehadiran saya.

"Who are you to decide for me?" Marah saya kepada Adrian.

"Your soon to be husband." Bilang Adrian dengan selamba.

"This make me think again about marrying you." Bilang saya dengan nada yang perlahan lalu mengalihkan pandangan saya ke luar tingkap.

"What did you said?" Tanya Adrian dengan nada yang dingin.

"N...Nothing." Jawap saya tergagap-gagap.

"Are you thinking about back off from this wedding?" Tanya Adrian sambil memandang tepat ke anak mata saya. "Tell me Kelly." Saya telan air liur tengok muka berang Adrian. Saya tahu kalau Adrian panggil nama saya maknanya dia marah dengan kalau dia berada dalam mood yang baik Adrian akan panggil saya dengan pet name yang dia bagi saya iaitu sweet cheeks.
"Don't even think about to back off from this wedding because I won't let you go. No matter what happen you will marry me." Bilang Adrian dengan nada yang tegas.

"You can't force me Adrian. They is no future for us if we continue the wedding." Bilang saya.

"Are you forgetting about our contract? If you back off from this wedding you have to pay me 10 million dollars. Do you have the money?" Tanya Adrian sambil tersenyum sinis kepada saya. Ayat Adrian buat saya terdiam.

Dari mana saya mahu dapat duit sebanyak 10 million dollars tu? Tiba-tiba saya rasa sedih dengan perkahwinan saya sendiri. Bakal pengantin yang lain mesti teruja dengan perkahwinan mereka tapi tidak untuk saya. Ke mana arah tuju perkahwinan saya dan Adrian kalau tiada perasaan cinta antara kami. Tanpa saya sedar air mata saya mengalir keluar.

"Hey, what's wrong? Why are you crying?" Tanya Adrian dengan nada yang risau. Cepat-cepat saya lap air mata saya menggunakan tangan saya. Kenapa murah betul air mata saya ni? Marah saya pada diri saya sendiri.

"Nothing." Bilang saya lalu mengalihkan pandangan saya ke tempat lain.

"Attention! This is your captain William. Mr Adrian and his company we will land at Scarlet Island in 10 minutes, please buckle up your seat belt for safety."

Tanpa buang masa saya dan Adrian pakai tali pinggang keselamtan seperti yang diarahkan oleh Captain William. Setelah 6 jam penerbangan dari LA ke private island milik Adrian akhirnya kami selamat mendarat di Scarlet Island yang juga pulau milik Adrian. Saya teruja tengok bertapa cantiknya pulau ni dengan dikelilingi dengan air laut yang biru dan bersih.

"This island is so beautiful." Bilang saya dengan nada yang teruja. Lesap terus kemarahan saya terhadap Adrian sebaik sahaja kami mendarat di pulau ni. Mungkin idea untuk bercuti ni tidak la seteruk yang saya sangka.

"I buy this island when I was 20 from one of my client. I make some change in this island and renamed it Scarlet Island." Cerita Adrian mengenai pulau miliknya ini. "Come let me take you to our cabin."

"Cabin?"

"Yes. It's my cabin." Adrian dengan selamba tarik tangan saya lalu kami meninggalkan kawasan tarmac. Saya nampak sebuah kereta hitam sedang menanti kedatangan kami.

"Welcome back Mr Adrian." Sapa seorang lelaki dalam linkungan 50-an.

"How are you Mr Romi?" Bilang Adrian sambil bersalam dengan lelaki yang bernama Romi itu.

"I'm good Mr Adrian, thank you for asking. May I know who this sweet lady with you?" Tanya Romi kepada Adrian. Tiba-tiba tangan Adrian memaut bahu saya mendekatkan badannya kepada saya.

"This is Kelly my fiancée and soon to be wife." Adrian perkenalkan saya kepada Romi.

"Hai, nice to meet you Mr Romi." Sapa saya malu-malu.

"Mr Romi and his wife Mrs Julie live at this island to take care and maintain this island for me." Bilang Adrian kepada saya.

"Shall we go now Mr Adrian? I bet my wife already prepare everything at your cabin." Bilang Mr Romi lalu membukakan pintu kereta untuk Adrian.

"Sure why not. I missed Mrs Julie cooking." Bilang Adrian dengan senyuman kecil.

Sepanjang jalan menuju ke cabin Adrian saya seperti orang yang baru jumpa benda baru. Saya kagum dengan kecantikan pulau ni, rasa tenang saja tempat ni. Semua masalah terhapus bila sudah berada di pulau ni. Apabila saya merasakan pergerakkan kereta dihentikan saya agak mungkin kami sudah sampai di cabin.

"Come sweet cheeks." Tanpa membuang masa saya turun dari kereta.

Mata saya bersinar-sinar tengok cabin yang cantik di hadapan saya sekarang. Adrian tarik saya masuk ke dalam cabin dan saya kagum dengan kecantikan dalaman cabin ini. Semuanya dihias dengan cantik dan kemas.

"Welcome back Mr Adrian." Tiba-tiba muncul seorang wanita dalam lingkungan 40-an dengan senyuman terukir di bibirnya.

"Hi Julie." Adrian peluk wanita itu.

"Good to see you young master and look who you bring with you." Bilang tu Mrs Julie dengan senyuman manis.

"This is my fiancée Kelly. We're getting marry soon." Bilang Adrian dengan bangganya. Saya jeling ke arah Adrian yang tersenyum kepada saya.

"Hi Mrs Julie. Nice to meet you." Sapa saya lalu menghulurkan tangan untuk bersalam.

"Nice too meet you too Ms Kelly." Bilang Mrs Julie dengan nada yang mesra.

"Your future wife so pretty young boy." Gurau Mrs Julie.

"Indeed. I'm a lucky man to have her as my future wife." Sekali lagi dengan bangganya Adrian puji saya di hadapan Mrs Julie. Pandai pula lelaki ni berlakon.

"I'm sure both of you tired from long flight, how about you two take a rest while I prepare dinner."

"Thank you Mrs Julie." Ucap saya dengan sopan.

"Please just call me Julie. No need to formal Ms Kelly." Bilang Mrs Julie dengan senyuman mesra.

"And please just call me Kelly." Bilang saya dengans senyuman kecil.

"We will go take rest now Julie. We will see you later." Bilang Adrian lalu tarik tangan saya pergi masuk bilik.

"Can I have my own room?" Pinta saya.

"I your dream sweet cheeks. You're sleeping with me." Bilang Adrian dengan nada yang tegas.

"Urghh... You're so annoying jerk." Marah saya. Geram betul saya dengan Adrian ni yang suka sangat memaksa. Tiba-tiba nama Adrian dipanggil oleh seseorang

"Adrian." Nama Adrian dipanggil terus saya dan Adrian menoleh ke belakang untuk tengok siapa yang memangil Adrian.

"Summer." Nama itu keluar dari mulut Adrian dan saya nampak perubahan expresi muka Adrian yang bertukar dingin.

Siapa perempuan bernama Summer ni? Apa hubungan dia dengan Adrian sebelum ni? Macam-macam persoalan yang bermain dalam otak saya sekarang.


To Be Continued...

Stay Tuned...  

MARRIAGE CONTRACT (COMPLETED)Where stories live. Discover now